Gridhot.ID - Polri menyebutkan sudah meminta keterangan dari 24 orang terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, sosok-sosok yang dimintai keterangan terkait kebakaran Depo Pertamina Plumpang tersebut adalah para sekuriti atau satpam dan masyarakat.
Dilaporkan sebelumnya, ada 19 orang yang menjadi korban tewas terkait insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Warga sekitar juga masih mengungsi terkait dampak dari insiden ini.
Namun, ada kejadian mengejutkan di tengah duka para keluarga korban.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, salah satu keluarga korban tewas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, mengaku diminta untuk tidak menggugat Pertamina.
Permintaan itu didapat oleh Rohma, anak dari salah satu korban tewas bernama Iriana (61), usai dirinya mendapatkan santunan sebesar Rp10 juta.
Rohma menjelaskan bahwa ada pihak yang mengaku dari Pertamina menyodorkan sejumlah surat kepadanya.
Menurut Rohma, surat tersebut ditandatangani saat mengambil jenazah orangtuanya yang menjadi korban kebakaran Depo Plumpang di RS Polri, Kramat Jati pada Minggu (5/3/2023) lalu.
Saat itu, Rohma mengaku bahwa ia dan keluarganya tidak membaca lebih lanjut mengenai surat yang disodorkan pihak yang mengaku dari Pertamina lantaran masih dalam keadaan berduka dan ingin segera memakamkan orangtuanya.
Namun, setibanya di rumah usai pemakaman Iriana, keluarga terkejut saat membaca isi surat bermaterai tersebut.
Pasalnya isi di dalam surat itu menyatakan keluarga menerima uang santunan sebesar Rp10 juta, dengan tidak boleh ada gugatan ke Pertamina ke depannya.
Hal tersebut membuat Rohma mengaku kecewa lantaran pihak yang mengaku dari Pertamina sengaja memanfaatkan kondisi keluarga yang sedang berduka.
"Keluarga menandatangani surati itu dan terima uang Rp10 juta karena dalam keadaan binggung saat ambil jenazah orang tua dan tidak sadar apa isi suratnya," ujar Rohma saat ditemui jurnalis KOMPAS TV, Senin sore (6/3/2023), dikutip dari Kompas.tv.
Tanggapan Pertamina
Terkait dengan keluarga Rohma, Eksekutif General Manager Pertamina Patra Niaga Bagian Barat, Deny Djukardi, menyatakan akan menelusurinya.
Menurut Deny, saat ini tim masih mendata ahli waris yang menjadi korban kebakaran pipa pengisian BBM di Depo Pertamina Plumpang.
"Kami akan meminta konfirmasi dengan tim kami di Plumpang, karena kami masih mendata masing-masing korban dan ahli waris," ujar Deny.
Adapun peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada Jumat (3/3/2023) sekitar pukul 20.11 WIB.
Dalam kejadian itu, belasan orang dilaporkan meninggal dunia, serta puluhan mengalami luka bakar.
Tak hanya itu, musibah kebakaran depo merembet hingga ke pemukiman warga sekitar yang menyebabkan ratusan warga mengungsi. Belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran tersebut.
(*)