GridHot.ID - Pilot Susi Air hingga kini masih menjadi tawanan KKB Papua.
Diketahui, sudah sebulan lamanya, pilot bernama Philip Mark Mehrtens itu disandera KKB Papua.
Terkait hal tersebut, Panglima TNI pun mengungkap alasan tak langsung menyerbu KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air.
Mengutip tribunpalu.com, KKB Papua tak henti-hentinya menebar teror yang membuat takut masyarakat sipil.
Tak hanya dalam bentuk kekerasan, teror KKB Papua secara lisan juga membuat masyarakat resah.
Oleh karena itu, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring memperingatkan KKB Papua berhenti menebar teror di tengah masyarakat.
Hal ini ia sampaikan sekaligus membantah tudingan yang dilayangkan KKB Papua pimpinan Elkius Kobak.
Diketahui, dalam video yang beredar, KKB pimpinan Elkius Kobak menyebut aparat TNI-Polri melakukan penyisiran di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
"Tuduhan penyisiran tersebut dikaitkan pascakejadian penembakan yang dilakukan oleh pihak KKB terhadap prajurit Kodim 1715/Yahukimo yang terjadi beberapa waktu lalu," kata Sembiring melalui keterangan tertulis, Selasa (7/3/2023) dini hari.
Sembiring menjelaskan, keberadaan aparat keamanan di Yahukimo guna menjaga Kamtibmas dan memberikan rasa aman kepada masyarakat.
“Tidak ada penyisiran. Keberadaan TNI untuk bersinergi dengan Kepolisian melakukan kegiatan-kegiatan untuk menumbuhkan rasa aman bagi masyarakat. Jadi tidak benar tuduhan yang dilayangkan seperti yang disampaikan dalam video yang tersebar,” tegasnya.
Sembiring memperingatkan KKB pimpinan Elkius Kobak berhenti menyebar hoaks dan segera menyerahkan diri.
“Pesan saya kepada Elkius Kobak segera menyerahkan diri ke Polisi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum."
"Dan segera berhenti menyebar fitnah dan informasi-informasi bohong atau hoaks yang bertujuan untuk menimbulkan ketakutan dikalangan masyarakat,” terangnya.
Soal ancaman KKB akan masuk kota, Sembiring menegaskan bahwa aparat keamanan akan segera menangkap Elkius Kobak dan kelompoknya.
"Intinya semua yang kami lakukan adalah untuk melindungi masyarakat,” ungkapnya.
Sebelumnya telah beredar video singkat KKB oleh penanggungjawab Kodap 16 Yahukimo, Elkius Kobak di berbagai media sosial.
Dalam video tersebut KKB meminta agar aparat keamanan TNI-Polri untuk tidak melakukan penyisiran dan mengancam akan masuk ke Kota Yahukimo apabila tuntutannya tidak dipenuhi.
Diketahui, hal ini merupakan rentetan dari kejadian penyerangan yang dilakukan oleh KKB Kodap 16 Yahukimo bertempat di jalan Paradiso, Distrik Dekai,Kabupaten Yahukimo yang mengakibatkan 1 prajurit TNI tewas dan beberapa prajurit luka-luka.
Dilansir dari tribunnews.com, Panglima TNI Marsekal Laksamana TNI Yudo Margono mengungkap alasan tak langsung menyerbu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua yang menyandera Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens.
Menurutnya, operasi penyelamatan terus berjalan. Akan tetapi, pihaknya menjaga agar tidak adanya masyarakat sipil yang terdampak akibat serbuan KKB Papua tersebut.
"Operasi tetap jalan terus untuk penyelamatan sandera itu. Karena apa, karena kita tetap menjaga supaya masyarakat sipil tidak terlibat, tidak kena," ujar Panglima TNI saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (8/3/2023).
Ia menjelaskan bahwa operasi penyelamatan terhadap pilot Susi Air tersebut tidak seperti penyelamatan sandera di dalam pesawat. Dia bilang, kelompok KKB yang menyandera kerap berpindah-pindah tempat ke masyarakat sipil.
"Nah itu khawatir ya penduduk yang akan kena karena mereka ini bersama-sama dengan penduduk jadi bukan di tempat seperti penyalamatan sandera di suatu pesawat enggak, ini dibawa pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.
Dia pun tak mau operasi penyelamatan itu nantinya bakal mengorbankan masyarakat sipil di Papua. Karena itu, operasi penyelamatan dilakukan dengan tak terburu-buru.
"Khawatirnya penduduk yang akan kena karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk jadi bukan ditempat yang seperti penyelamatan terhadap sandera di suatu pesawat atau tempat. Tidak. Ini dibawa ke pindah-pindah dan bersama dengan masyarakat. Sehingga kita tidak mau masyarakat jadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya.
Oleh karena itu, Yudo meminta semua pihak untuk bersabar dengan proses pencarian yang tengah dilakukan aparat gabungan TNI-Polri.
"Harus sabar menyelesaikan ini tidak langsung des (selesai), kalau operasi militer iya tapi ini bukan operasi militer, ingat bukan operasi militer. Saya punya prajurit berkemampuan khusus mempunyai alutsista yang bisa menyelesaikan itu kalau harus menyelesaikan, tapi ini bukan, ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga harus mengedepankan hukum," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengatakan pihaknya prihatin dan berduka atas insiden pembakaran pesawat Susi Air di Distrik Paro Kabupaten Nduga dan penyanderaan pilot Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens oleh Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.
Ia menghitung sudah 22 hari sejak kejadian pembakaran pesawat dan penyanderaan Captain Phillip.
Susi berharap pasa akhirnya namti Captain Phillip dapat dibebaskan tanpa syarat.
"Kita semua prihatin, berduka, dan kita tetap berharap dan berdoa bahwa akhirnya pilot kita, Saudara Captain Phill Mehrtens bisa dibebaskan tanpa syarat, kalau bisa," kata Susi saat konferensi pers di SA Residence Jakarta Timur pada Rabu (1/3/2023).
Ia juga mengaku kaget dan sedih atas kejadian tersebut.
Susi juga tidak habis pikir mengapa kejadian yang sangat tidak diharapkan tersebut dapat terjadi.
"Saya mengerti orang berjuang, ini pendapat pribadi ya, bukan sebagai Susi Air. Sebagai seorang pribadi, memperjuangkan kemerdekaan dengan mengambil kemerdekaan orang, itu adalah bukan cara yang bijak dan benar," kata Susi. (*)