Find Us On Social Media :

Anak-anak dan Mama-mama Jadi Tameng, Pentolan KKB Papua Egianus Kogeya Pakai Siasat Ini Sembunyikan Pilot Susi Air, TNI: Memang Kendala!

Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring minta Interpol dan BNPT menangkap Jubir KKB Papua

Gridhot.ID - Sudah sebulan pilot Susi Air, Philips Marthen yang berkewarganegaraan Selandia Baru disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Selama itu pula, TNI dan Polri mencari keberadaan Philips Marthen pilot Susi Air yang jadi tawanan KKB Papua Egianus Kogoya.

Namun hingga kini, keberadaan Philips Marthen pilot Susi Air masih disembunyikan KKB Papua kelompok Egianus Kogoya dari aparat TNI Polri.

Meski sempat meminta tebusan atas pembebasan Philips Marthen, Egianus Kogoya nampaknya tak akan mendapatkan keinginannya.

Pemerintah Indonesia bertekad untuk tak memenuhi permintaan kelompok Egianus Kogoya yang minta disiapkan sejumlah senjata, amunisi dan uang untuk membebaskan pilot Susi Air.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Danrem 172/Praja Wira Yakthi Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring mengakui personel gabungan TNI-Polri di Papua kesulitan membebaskan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Marhtens.

Baca Juga: Lari dari Tugas Gondol Senjata TNI, Ini 5 Fakta soal Yotam Bugiangge, Sosoknya Gabung KKB Papua dan Jadi Dalang Penembakan di Yakuhimo

Menurut Juinta, tak hanya medan yang sulit, pergerakan KKB yang kerap berpindah juga menjadi salah satu kendala yang dihadapi aparat untuk membebaskan Philip.

Tak hanya itu, kendala lainnya adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya selalu membawa anak-anak kecil dan perempuan sebagai tameng.

“Upaya yang dilakukan TNI-Polri memang mengalami beberapa kendala, karena KKB Egianus Kogoya selalu membawa anak-anak kecil dan kaum perempuan dan mama-mama sebagai tameng,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Oleh karena itu, Juinta meminta kepada tim di lapangan harus cerdas agar tepat sasaran dalam bertempur.

Ia meminta aparat tidak menyerang permukiman warga dan tidak membakar rumah maupun honai milik masyarakat.