Terbongkar Penyebab Gunung Merapi Erupsi Baru-baru Ini, 2 Kubah Lava yang Sedang Tumbuh Tiba-tiba 'Lakukan' Hal Ini

Senin, 13 Maret 2023 | 10:42
Kolase Twitter @KementerianLHK dan Instagram @merapi_uncover

Suasana gelap di salah satu desa dekat Gunung Merapi imbas erupsi yang terjadi

Gridhot.ID - Gunung Merapi kembali erupsi baru-baru ini.

Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Gunung Merapi meletus pada 11 Maret 2023 siang, tepatnya pukul 12.12 WIB.

Banyak orang kemudian bertanya-tanya mengenai penyebab gunung Merapi erupsi baru-aru ini.

Sebelumnya dilaporkan awan panas guguran dari Gunung Merapi meluncur ke arah Kali Bebeng/Krasak.

Pemerintah setempat sudah memberikan himbauan kepada masyarakat sekitar untuk mewaspadai bahaya lahar.

Belum lagi dampak gangguan akibat abu vulkanik yang sempat beritup ke barat, barat laut, hingga utara juga perlu menjadi perhatian.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso menjelaskan, erupsi Gunung Merapi disebabkan oleh longsoran kubah lava.

“Prosesnya adalah karena terjadi longsoran kubah lava barat daya,” ungkap Agus dalam konferensi pers secara daring di YouTube BPPTKG, Sabtu (11/3/2023).

Menurutnya, Gunung Merapi mempunyai dua kubah lava yang sama-sama tumbuh.

Dua kubah lava tersebut diketahui berada di tengah kawah dan barat daya.

Dari dua lava itu, menurut Agus, berpotensi terjadi awan panas guguran sejauh maksimal 7 kilometer.

Baca Juga: Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun, Bintang Film Kondang Ini Meninggal Dunia Usai Komplikasi Infeksi Luka Punggung, Paru-paru Terendam Air Sampai Jantung Bermasalah

“Maka berpotensi terjadi awan panas sejauh 7 kilometer arah barat daya, kemudian ke arah selatan tenggara maksimal 5 kilometer,” tuturnya.

Perkiraan jarak luncuran awan panas guguran tersebut berdasarkan pemodelan dari volume kubah lava sekitar 3 juta meter kubik di tengah kawah, dan sekitar 1,7 juta meter kubik di kubah barat daya.

@TRCBPBDDIY) via Kompas.com

Luncuran awan panas Gunung Merapi, Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB. Warga diimbau jauhi daerah bahaya dan ikuti arahan petugas keselamatan.

Agus menjelaskan, kubah lava yang ada di barat daya berada di tempat yang miring sehingga terjadi runtuhan.

“Barat daya ini menempati tempat yang miring, sehingga ini benar-benar tidak stabil," ujarnya.

"Jadi mendapat pengaruh dari dalam atau pun tidak, ini bisa runtuh secara tiba-tiba. Tapi aktivitas internal menunjukkan ada tekanan,” lanjutnya.

Agus juga mengungkapkan, erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) merupakan yang terbesar kedua setelah erupsi yang terjadi pada 27 Januari 2021.

Meski demikian, BPPTKG memastikan status Gunung Merapi masih berada pada Level III atau Siaga.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribunnews