Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang adanya perbedaan dalam membaca basmallah saat melaksanakan salat fardhu.
Ustaz Abdul Somad kemudian mengungkapkan mana basmallah yang paling benar dibaca saat memulai surat Al Fatihah di tengah salat fardhu.
Berikut ceramah Ustaz Abdul Somad selengkapnya mengenai hal ini.
Dikutip Gridhot dari laman resmi Kementerian Agama, surat atau surah Al Fatihah adalah surah yang teragung.
Pasalnya, karena meskipun surat Al Fatihah bukan wahyu pertama yang diterima Nabi SAW, namun ditempatkan di awal surat dari 114 surat yang ter-cover dalam Al-Qur’an.
Surat Al-Fatihah adalah surat yang sangat akrab bagi kaum muslimin karena fungsi dan kedudukannya baik di dalam Al-Qur’an maupun di dalam shalat serta dalam kehidupan sosial keagamaan.
Dikutip Gridhot dari Banjarmasin POST, penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan macam-macam cara membaca basmallah dalam Surah Al-Fatihah.
Diterangkan Ustadz Abdul Somad ada berbagai pendapat mengenai membaca Bismillahirrahmanirrahim pada Surah Al-Fatihah yang wajib dibaca pada shalat fardhu yang disesuaikan dengan paham atau mazhab di suatu kawasan.
Dalam shalat berjamaah, Ustadz Abdul Somad menuturkan ada beberapa imam yang membaca basmallah dan ada yang tidak sesuai mazhab yang dianut.
Sebagaimana diketahui, membaca Surah Al-Fatihah adalah termasuk rukun shalat, jika tidak dibaca maka shalatnya tidak sah.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan soal membaca Bismillahirrahmanirrahim di dalam Surah Al-Fatihah ada tiga pendapat imam besar.
Baca Juga: 5 Pilihan Obat Herbal Asam Lambung yang Mudah Dibuat Sendiri di Rumah
"Berdasarkan mazhab Hanafi dan Hambali, basmalah dibaca secara sir atau pelan, baru ayat setelahnya dibaca normal atau nyaring," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Fodamara TV.
Sementara mazhab Syafi'i, Bismillahirrahmanirrahim wajib dibaca baik saat shalat fardhu dan sunnah. Cara membacanya pun secara jelas atau jahr.
Sedangkan Imam Maliki tidak membaca basmallah sama sekali, dan langsung membaca Alhamdulillahi robbil 'alamiin.
Di Indonesia dan kawasan muslim Asia Tenggara lainnya mayoritas menggunakan mazhab Imam Syafi'i, sehingga basmallah dalam Surah Al-Fatihah dibaca secara lantang atau terdengar.
"Sebagian ulama yang bermazhab lain jika berada di Indonesia atau kawasan melayu yang bermazhab Imam Syafi'i maka ulama tersebut membaca secara jahr sebab paham fikih," paparnya.
Sehingga perbedaan pendapat mengenai hukum membaca bismillahirrahmanirrahim di kalangan empat mazhab, tidak ada masalah karena bisa menyesuaikan dengan paham yang diambil di suatu kawasan.
(*)