Gridhot.ID - Rafael Alun Trisambodo kini menghadapi ujung tanduk karirnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Rafael Alun Trisambodo memang sudah dicopot jabatannya oleh Sri Mulyani dan juga mundur dari ASN.
Tak hanya kehilangan pekerjaan, Rafael Alun Trisambodo juga kini harus menghadapi penyelidikan mendalam KPK dan PPATK terkait harta kekayaannya yang dinilai janggal.
Bahkan diduga Rafael menerima uang suap senilai puluhan miliar Rupiah selama dirinya menjabat sebagai pejabat Ditjen Pajak.
Seluruh kehancuran Rafael Alun dimulai usai anaknya, Mario Dandy ditahan akibat menganiaya anak petinggi GP Ansor hingga mengalami luka serius.
Dikutip Gridhot dari Tribun WOW, sejak 20 Januari 2022 lalu, tersangka Mario Dandy Satriyo (20) belum pernah sekali pun dijenguk ayahnya, Rafael Alun Trisambodo.
Dilansir TribunWow.com, hingga kini sudah lebih dari 20 hari Mario Dandy ditahan terkait kasus penganiayaan anak petinggi GP Ansor, D (17).
Kuasa hukum Mario Dandy, Dolfie Rompas tak menjelaskan alasan Rafael Alun belum menjenguk sang anak.
"Belum (ada keluarga jenguk Mario)," ungkap Dolfie, dikutip dari TribunJakarta.
Selama mendekam di Rutan Polda Metro Jaya, Mario Dandy pun tak mengetahui kondisi orangtuanya.
Termasuk, soal Rafael Alun yang kini menjadi bulan-bulanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena kepemilikan harta fantastis.
Selain itu, Rafael Alun juga telah dipecat Kementerian Keuangan sebagai ASN di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
"Mungkin kurang paham ya (Mario tentang masalah Rafael), soalnya kan di dalam (tahanan) kan tidak ada alat komunikasi," terang Dolfie.
Ia pun tak menjelaskan apakah tim kuasa hukum akan memberitahu masalah Rafael Alun pada Mario Dandy.
Dolfie hanya mengatakan pihaknya kini masih fokus mendampingi Mario Dandy dalam kasus penganiayaan D.
"Kami kan hanya fokus kepada proses pendampingan saja yang terkait dengan pemeriksaan dari penyidik. Tidak mengurus hal-hal itu," imbuh Dolfie.
(*)