Gridhot.ID - Sosok Nursyah, ibundaIndah Permatasari belakangan menuai sorotan tajam netizen.
Pasalnya, Nursyah yang belum memberikan restu kepada Indah Permatasari dan Arie Kriting ini tampak menghina menantunya di hadapan umum.
Bahkan Nursyah dengan lantang menyebut bila Arie Kriting adalah musuhnya.
Kalimat itu dilontarkan Nursyah saat menanggapi hujatan netizen.
Nursyah pun mengungkapkan, netizen yang menghujatnya itu tak dianggapnya sebagai musuh.
Di sisi lain, secara tegas ia menyebutkan bahwa musuhnya adalah "Kriting" atau Arie Kriting.
"Saya tidak punya musuh sama kalian. Musuh saya adalah kriting, yang ambil dengan secara tidak sopan santun. Itu musuh saya," kata Nursyah, dikutip dari YouTube Nursyah Garden.
Jika Nursyah ogah beri restu untuk anaknya, maka lain halnya yang dilakukan ayah Indah, Nasruddin.
Meski tidak hadir langsung dalam pernikahan Indah, Nasruddin merestui hubungan anaknya dengan Arie Kriting.
Melansir dari Sripoku.com, Jumat (17/3/2022), Nasruddin membuat surat wali hakim untuk pernikahan Indah dan Arie di Buton, Sulawesi Tenggara pada 12 Januari 2021 lalu.
Tak hanya melawan istri dengan memberi restu dengan membuat surat wali hakim, Nasruddin juga harus berbohong pada istrinya.
Karena kalau tidak membohongi Nursyah, maka ia akan dihalang-halangi dalam memberi surat wali hakim untuk pernikahan Indah dan Arie.
Dia juga meminta Pak RT ikut berbohong.
"Saya bohongi ibu, sama Pak RT juga minta bohong. Karena kalau tidak begitu, ibu pasti menghalang-halangi," terangnya.
Lebih lanjut, Nasruddin membongkar sifat asli dari menantunya itu.
Suami Nursyah ini mengatakan bahwa Arie merupakan sosok yang baik.
"Ya (Arie baik, red). Memang dari awal Arie-nya baik," tandas dia.
Ia mengaku sering mengobrol dengan Arie meski jarang bertemu langsung. Katanya, dia mengobrol lewat telepon.
"Jarang bertemu, tapi sering telepon-teleponan," terangnya.
Nursyah kembali sindir Arie Kriting
Sebelumnya, Nursyah tampak bahagia melihat pernikahan Sinta yang berlangsung mewah, berbeda dengan pernikahan Indah.
Ia pun menyebut keluarga suami dari Sinta sangat menghargai orang.
"Luar biasa mewahnya. Luar biasa meriahnya. Tidak disangka aja keluarga laki-laki yang begitu bagus. Begitu menghargai orang," kata Nursyah di YouTube Nursyah Garden.
Nursyah merasa terbang saat menyaksikan pernikahan Sinta yang sangat menjunjung tinggi adat istidat.
Bahkan ia merasa derajatnya diangkat oleh sang menantu.
"Adat dan istiadatnya tuh dijunjung tinggi sama keluarga di pihak laki-laki, alhamdulillah sekali," ujar Nursyah.
"Di situ saya bangga, yang dari 2019 sampai pas hari H nya itu, seorang ibu yang pernah tidur selama berapa tahun,"
"Itu dari 2019 sampai sekarang langsung terbang. Tidur panjangnya sudah terlalu lama. Jadi karena diangkat derajat sama keluarga laki-laki," paparnya.
Selain itu, Nursyah mengaku tak menyangka Sinta yang tidak pernah ia perhatikan justru mengangkat derajatnya bukanlah Indah.
"Saya tidak sangka, anak yang saya tidak perhatikan, layaknya Indah Permatasari mulai A sampai Z. Anak yang diangkat, anak itu pula yang menjambak saya."
"Tapi anak yang tidak saya perhatikan, anak itu pula yang angkat derajat saya tinggi-tinggi. Itulah rencana Allah kita tidak tahu," terangnya.
Selain itu, Nursyah juga tampak menyinggung Arie di pesta pernikahan Sinta.
"Dia datang sama sepupunya. Begitu dia datang saya pikir sepupunya saja yang masuk. Pas saya ganti mukenah, saya sama cucuku sholat magrib, selesai. Nah, itu ada dia di pintu, saya tidak pilih lewat situ, saya tidur di kamar sebelah," ujar Nursyah.
Nursyah pun tampak membandingkan Arie dengan menantu barunya itu.
Diketahui, adik ipar Indah Permatasari merupakan pria berketurunan kerajaan.
Karena itu, Nursyah merasa derajatnya tengah dinaikkan oleh anak dan menantu barunya.
"Alhamdulillah seorang keturunan datang di keluarga saya. Di situ saya bangga, oh ini jawaban selama ini saya sabar, dihina sama netizen," imbuh Nursyah.
Pada kesempatan itu, Nursyah pun menyindir Arie.
Ia menyebut Arie Kriting merupakan sosok yang tak tahu sopan santun.
"Si manusia ini kan tidak tahu sopan santun," sindir Nursyah.
(*)