GridHot.ID - Seorang siswi SMP di Kota Padang ditemukan tewas terkubur di dapur rumah kosong di Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Diketahui pelaku pembunuhan berinisial AJ (17), seorang pria yang diduga pacar korban.
Warga Nagari Singgalang, Kecamatan X Xoto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pun geger atas temuan mayat siswi berusia 14 tahun itu.
Melansir tribunnewsbogor.com, diketahui pelaku pembunuhan berinisial AJ (17), seorang pria yang diduga pacar korban.
AJ ditangkap polisi beberapa saat setelah penemuan mayat korban, sebab dicurigai dirinya yang terakhir kali bertemu sebelum nyawa perempuan itu melayang.
Kapolres Padang Panjang, AKBP Donny Bramanto mengatakan, korban masih berstatus siswi SMP di Kota Padang.
Sementara pelaku telah berhenti sekolah dan ditangkap di Padang Panjang.
Dilansir dari Serambinews.com, warga Nagari Singgalang, Kecamatan X Xoto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menemukan mayat seorang perempuan berusia 14 tahun terkubur di belakang rumahnya, Jumat (17/3/2023) sore.
Belakangan diketahui, mayat siswi SMP itu adalah korban pembunuhan.
Polisi pun melakukan rekonstruksi atau reka ulang kasus pembunuhan tersebut dengan membawa pelaku ke lokasi kejadian, Sabtu (18/3/2023).
Dari reka ulang itu, polisi mengetahui bagaimana gadis 14 tahun itu dibunuh. Berikut kronologinya.
Pelaku pembunuhan adalah seorang pria berinisial AJ (17) yang diduga pacar korban.
Aj ditangkap beberapa saat setelah penemuan mayat itu karena dia dicurigai terakhir bertemu dengan korban sebelum nyawa perempuan itu melayang.
Kronologi pembunuhan
Kapolres Padang Panjang AKBP Donny Bramanto menjelaskan, pembunuhan siswi SMP oleh pacarnya itu dilakukan pada 3 Februari 2023 lalu.
Awalnya, korban menginap di rumah orangtua pelaku yang berada di Jorong Solok, Kenagarian Singgalang, Tanah Datar.
Pada saat itu, korban masih aman dan belum terjadi pembunuhan.
"Korban tidur bersama orangtua pelaku," jelas Donny dilansir dari TribunPadang.com.
Kemudian keesokan harinya, orangtua pelaku menyuruh korban untuk segera pulang ke Padang karena tidak baik dilihat oleh tetangga kalau korban menginap di rumah pelaku.
Akhirnya korban pun pamit pulang diantar pelaku.
Namun korban ternyata tidak diantar pulang, malah dibawa pelaku ke sebuah rumah kosong yang masih berada di Jorong Solok, Nagari Singgalang. Rumah tersebut diketahui milik kerabat pelaku.
Di rumah itulah korban diduga dieksekusi oleh pelaku pada 3 Februari 2023.
"Saat berada di rumah itu, pada 3 Februari 2023, barulah dimulai eksekusi oleh pelaku," jelas Donny.
Pelaku menghabisi nyawa korban dengan menggunakan kayu dan bantal.
Leher korban dicekik dan wajahnya ditutupi bantal hingga korban lemas dan tak berdaya.
"Lalu pelaku pergi ke dapur mencari kayu dan memukul kepala bagian kiri korban," jelas Donny.
Menurut Donny, pelaku memukul kepala korban sebanyak tiga kali hingga mengeluarkan dara dari mulut dan hidung.
Selanjutnya setelah korban dipastikan meninggal, pelaku kemudian menyeretnya ke dapur untuk dikuburkan.
"Korban diseret pelaku ke dapur, lalu pelaku mencari cangkul untuk menggali tanah supaya korban bisa dikuburkan," jelasnya.
"Seluruh pakaian pelaku dibuka dan dibakar untuk menghilangkan jejak," lanjut Donny.
Awal aksi pelaku terungkap
Aksi pembunuhan yang dilakukan pria putus sekolah itu baru diketahui setelah penemuan mayat oleh warga sekitar lokasi kejadian.
Awalnya, pemilik rumah merasa curiga melihat ada bercak darah saat mengecek salah satu kamar rumahnya pada Sabtu (18/3/2023).
Ia pun memeriksa sekeliling rumah dan melihat ada bekas galian di lantai dapur.
Sang pemilik rumah pun segera melapor ke pihak nagari dan kemudian laporan itu diteruskan ke kepolisian setempat.
"Melihat ada bekas galian itu, pemilik rumah segera melapor ke pihak nagari dan nagari menginformasikan ke polisi setempat," jelas Wali Nagari Singgalang, Seri Mesra, Sabtu.
Pihak kepolisian pun segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan penggalian.
Setelah beberapa menit dilakukan penggalian, dengkul korban muncul dan aroma busuk pun mulai tercium.
"Setelah digali, baru tercium aroma tak sedap ini. Lalu dilanjutkan penggalian oleh polisi dan terlihat mayat wanita itu dalam kondisi terlipat kakinya," jelas Seri.
Diduga pelaku menguburkan pacarnya itu dengan melipat kaki korban karena lubang galian tidak cukup.
"Dalam galian itu sekitar 40 cm dengan panjang hanya sekitar 1 meter saja. Lokasinya di bagian dapur rumah," jelas Seri.
Kapolres Padang Panjang AKBP Donny Bramanto menyebutkan motif sementara pelaku membunuh korban.
"Motif pembunuhan ini, sementara didapati informasi bahwa pelaku takut kalau korban hamil sehingga pelaku menghilangkan nyawa korban," katanya.
Saat ini jasad korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi demi penyelidikan lebih lanjut.(*)