30 Menit Mengudara Jajal Jet Tempur F-16 Fighting Falcon, KSAL Muhammad Ali: Ternyata Sulit Sekali

Jumat, 24 Maret 2023 | 18:42
Dok. Dispenal

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali berkesempatan menjajal pesawat atau jet tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI Angkatan Udara (AU).

GridHot.ID - F-16 Fighting Falcon merupakan jet tempur multiperan yang dikembangkan oleh General Dynamics (lalu diakusisi oleh Lockheed Martin).

F-16 Fighting Falcon didesain sebagai jet tempur ringan lalu berevolusi menjadi jet tempur mutiperan yang paling populer.

F-16 mampu digunakan untuk berbagai misi.

Baru-baru ini, malansir Kompas.com, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali berkesempatan menjajal jet tempur F-16 Fighting Falcon milik TNI AU.

Kesempatan itu dirasakan Ali sebelum dianugerahi wing penerbang kehormatan kelas I di Lanud Iswahjudi Madiun, Jawa Timur, pada Selasa (21/3/2023).

Setelah terbang, Ali yang terbiasa di laut mengaku kesulitanberada di udara.

"Saya biasa di laut dan di bawah laut, sekarang di udara ternyata sulit sekali," kata Ali dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AL, Kamis (23/3/2023).

Kendati demikian, Ali menyampaikan bahwa penghargaan brevet wing penerbang kehormatan kelas I ini merupakan suatu kebanggaan bagi dirinya.

"Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya, untuk bisa menjadi warga kehormatan dari penerbang TNI Angkatan Udara," kata Ali.

Selain Ali, Wakil Menteri Pertananan (Wamenhan) Letjen TNI (Purn) Muhammad Herindra juga dianugerahi wing penerbang kehormatan kelas I.

Penyematan brevet wing penerbang itu dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetya di Main Apron Lanud Iswahjudi pada Selasa (21/3/2023).

Baca Juga: Jet Tempur F-16 Sudah Diterbangkanya Selama 1000 Jam, Jenderal Bintang 3 Ini Sekarang Amankan Pernikahan Kaesang dan Erina Gudono, Intip Sosoknya

Sebelum penyematan brevet, Herindra dan Ali melaksanakan terbang backseat menggunakan pesawat F-16 Fighting Falcon.

Dilansir dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AU, Herindra terbang bersama Komandan Skuadron (Danskuadron) Udara 3 Letkol Pnb Pandu Eka Prayoga menggunakan F-16 AM/BM TS 1601.

Sementara itu, Ali bersama Danskuadron Udara 14 Mayor Pnb Anwar Sovie menggunakan F-16 C/D TS 1621.

Herindra dan Ali terbang selama lebih kurang 30 menit dengan rute training area aerodrome Lanud Iswahjudi.

Melansir Kompas.com, F-16 Fighting Falcon telah memperkuat wilayah udara Indonesia sejak 1989. F-16 Fighting Falcon bergabung denganSkadron Udara 3.

KOMPAS.COM/ DOK LANUD ISWAHJUDI

Proses upgrade pesawat F-16 Fighting Falcon TS-1605 di Lanud Iswahjudi. Keberhasilan upgrade pesawat F-16 Fighting Falcon TS-1605 melengkapi upgrade pesawat F16 lainnya yang telah memperkuat Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi.

F-16 Fighting Falcon menggantikan OV-10 F Bronco yang pindah ke Skadron Udara 1 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang.

Peresmian bergabungnya F-16 ke Skadron Udara 3 dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-9 Marsekal Oetomo.

Merujuk unggahan di akun Instagram TNI AU, @militer.udara, peresmian itu merupakan tindak lanjut dari Keputusan KSAU Nomor: Kep/06/11/1988 tanggal 16 Febuari 1988 tentang penetapan Pesawat F-16 masuk Skadron Udara 3 dengan Pangkalan Induk Land Iswahjudi.

"Dengan surat keputusan tersebut, maka Skadron Udara 3 yang berada di Lanud Abdulrachman Saleh kemudian berpindah ke Lanud Iswahjudi," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah, Senin (13/12/2021).

Skadron Udara 3 dibentuk pada 1951 yang diperkuat pesawat pemburu P-51 Mustang dan bermarkas di Pangkalan Udara Cililitan (sekarang Lanud Halim Perdanakusuma).

Kemudian, pada 1959 Skadron Udara 3 pindah ke Laud Abdulrachman Saleh, Malang.

Baca Juga: Taiwan Pamer Senjata Terbaru Jet Tempur F-16 V, Disebut Paling Canggih Dilengkapi Rudal, Berikut Spesifikasi Lengkapnya

Selanutnya, pada 1976, Pesawat P-51 Mustang yang menjadi kekuatan Skadron Udara 3 diganti dengan Pesawat OV-10 Bronco.

Tahun 1990, Skadron Udara 3 pindah kembali ke Land Iswahjudi Madiun dengan dikeluarkannya Keputusan KSAU Nomor 22/XIN/1990. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com