Veronica Koman Unggah Video Jasad Anggota KKB Papua Tergeletak Bersimbah Darah, Prajurit TNI Terekam Lantang Serukan Ini

Jumat, 24 Maret 2023 | 18:25
kolase istimewa dan Twitter @VeronicaKoman

Veronica Koman mengunggah aksi TNI yang diduga merekam dirinya sembari menunjukkan jasad seorang anggota KKB Papua yang berdarah-darah

Laporan Wartawan GridHot, Desy Kurniasari

GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua memang tak pernah berhenti menebar teror.

Seperti baru-baru ini, KKB Papua menghabisi nyawa tukang ojek.

Terkait hal tersebut, aparat pun menembak mati 3 anggota KKB Papua.

Sementara itu, Veronica Koman mengunggah aksi TNI yang diduga merekam dirinya sembari menunjukkan jasad seorang anggota KKB Papua yang berdarah-darah.

Mengutip tribungayo.com, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tewas saat di buru Aparat gabungan TNI-POLRI.

Aparat gabungan TNI-Polri memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pasca-penembakan seorang tukang ojek di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada Rabu (22/3/2023).

Tiga anggota KKB dilaporkan tewas dalam perburuan.

Komandan Korem 173/Praja Vira Braja, Brigjen Sri Widodo mengatakan, tim gabungan melakukan pengamatan menggunakan drone sesaat KKB menewaskan Irwan.

"Kami lakukan pengamatan dan mengetahui adanya pergerakan KKB yang terlihat membawa dua pucuk senjata api laras panjang," ujarnya secara tertulis, diterima Tribun-Papua.com, Kamis (23/3/2023).

Pasca penembakan, aparat gabungan TNI-Polri mengejar hingga ke arah jembatan dekat PT Unggul.

"Setelah dipastikan keberadaan KKB, tim gabungan berusaha mengejar mereka yang sedang berusaha melarikan diri," katanya.

Baca Juga: Enius Tabuni Termasuk 3 Anggota KKB Papua yang Tewas Ditembak TNI-Polri, Sosoknya Punya Hubungan Ini dengan Egianus Kogoya

Menurutnya, dalam pengejaran itu personel TNI-Polri kemudian melepaskan tembakan dan dipastikan telah menewaskan tiga anggota KKB.

"Tiga orang KKB kami berhasil lumpuhkan, mereka bertiga ini yang terlihat melalui drone membawa senjata laras panjang," ujarnya.

Sri Widodo menjelaskan, dua jenazah dari tiga anggota KKB dibawa lari oleh rekan-rekannya, sementara satu jenazah dievakuasi personel TNI-Polri ke Mapolres Puncak.

"Jenazah yang berhasil kita amankan hanya satu orang, namanya Enius Tabuni (22), sedangkan dua jenazah KKB dibawa oleh rekanya," terangnya.

Adapun jenazah Enius Tabuni kemudian diserahkan kepada pihak keluarganya dan dilakukan tradisi pembakaran.

Diberitakan Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kembali berulah dengan menembak seorang tukang ojek bernama Irwan di pertigaan jalan Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Rabu (22/3/2023) sekitar pukul 09.20 WIT.

Sementara itu, dilansir GridHot dari akun Twitter Veronica Koman @VeronicaKoman mengunggah foto dan video anggota TNI bersama dengan sesosok mayat penuh darah yang diduga anggota KKB Papua.

Pengacara publik yang kerap menangani isu Papua itu dalam unggahannya menyelipkan peringatan terkait konten yang berkaitan dengan mayat, darah, dan kolonisasi.

Twitter @VeronicaKoman

Tangkap layar unggahan Veronica Koman

Veronica Koman, dalam unggahannya menyebutkan jika anggota TNI merekam dirinya setelah diduga membunuh seseorang yang dikatakan sebagai anggota KKB Papua.

Ia juga menyebutkan jika lokasi dari pengambilan video tersebut terletak di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

"TW: Mayat; darah; kolonisasi

Baca Juga: KKB Papua Pura-pura Jadi Penumpang, Keji OPM Habisi Nyawa Tukang Ojek di Distrik Ilaga, Keluarkan Senjata saat Korban Nunggu Dibayar

Tentara Indonesia merekam diri mereka menunjukkan sikap Triumphalis yang tidak sopan setelah tampaknya membunuh seorang anak yang mereka rekam mengatakan adalah OPM (Organisasi Papua Merdeka).

Lokasi dikatakan berada di Sinak, Kabupaten Puncak." tulis Veronica Koman pada Kamis (23/3/2023) dalam bahasa Inggris yang telah dialihbahasakan.

Sementara itu, dalam video berdurasi 32 detik yang diunggah Veronica Koman, tampak sejumlah anggota TNI berada di sisi mayat seorang yang diduga anggota KKB Papua.

Tubuh mayat tersebut tampak bersimbah darah.

Adapun seorang TNI yang ikut terekam menyebutkan "OPM mati", sedangkan yang lain menyebutkan kata "horas".

"Sampai mati Kostrad," ucap sang perekam video.

Pun dalam video tersebut terdengar perintah melalui handy talky agar TNI tetap waspada.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Twitter, Tribungayo.com