Rusia Santai Buang-buang Amunisi untuk Gelar Latihan Tempur Sistem Rudah Balistik Nuklir, Belarus Bahagia Jadi Tuan Ruah

Rabu, 29 Maret 2023 | 19:25
Kremlin

Yars ikut terjun dalam latihan tempur Rusia terbaru

Gridhot.ID - Rusia masih terus menggempur Ukraina tanpa henti.

Dikutip Gridhot dari Serambinews, bahkan beredar isu bahwa Rusia sudah mulai kehabisan amunisi akibat peperangan yang mereka lakukan dengan Ukraina.

Hal ini terjadi akibat tentara Rusia sudah mulai menggunakan sekop MPL-50 sebagai senjata untuk menyerang musuh secara dekat.

“Ini mungkin sebab dari komando Rusia yang terus bersikeras melakukan tindakan ofensif yang sebagian besar terdiri dari infanteri yang diturunkan, dengan dukungan yang lebih sedikit dari tembakan artileri karena Rusia kekurangan amunisi,” kata Kementerian Pertahanan Inggris.

Kementerian Pertahanan Inggris tidak merinci di mana lokasi pertempuran yang jarak dekat terjadinya pemakaian sekop sebagai senjata.

Di sisi lain, bos tentara bayaran Grup Wagner Yevgeny Prigozhin menyalahkan kurangnya amunisi atas banyaknya kematian dari pihak Rusia.

Dia baru-baru ini mengunggah gambar pasukannya yang tewas di Ukraina, menyerukan kepada warga sipil Rusia untuk membantu.

Meski begitu, Rusia bak membantah kabar mengenai habisnya amunisi mereka dengan menggelar latihan tempur besar-besaran.

Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Rusia dilaporkan memulai latihan sistem rudal balistik nuklir antarbenua Yars dan beberapa ribu tentara, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Rabu (29/3/2023).

Menyitir laporan Arab News, latihan ini disebut sebagai upaya Moskow untuk memamerkan kekuatan nuklirnya.

“Secara total, lebih dari 3.000 personel militer dan sekitar 300 peralatan terlibat dalam latihan tersebut,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan di layanan pesan Telegram.

Baca Juga: Shane Lukas Kirimi Surat Minta Maaf, Keluarga David Ozora Malah Geram Saat Baca Bagian Ini: David Masih Berjuang untuk Kembali Hidup!

Latihan tersebut melibatkan pemeriksaan kendali komprehensif Pasukan Rudal Strategis terhadap formasi rudal Omsk bersama dengan latihan komando dan staf dengan formasi rudal Novosibirsk yang dilengkapi dengan sistem rudal balistik Yars.

Selama latihan, sistem seluler Yars akan melakukan manuver di tiga wilayah Rusia tanpa mengidentifikasi wilayah tersebut.

“Juga, rudal strategis akan melakukan serangkaian tindakan untuk menyamarkan dan melawan sarana pengintaian udara modern bekerja sama dengan formasi dan unit Distrik Militer Pusat dan Pasukan Dirgantara.”

Kremlin
Kremlin

Yars Rudal Nuklir Balistik senjata milik Rusia

Ada beberapa karakteristik taktis dan teknis yang dikonfirmasi dari sistem rudal balistik antarbenua mobile Yars, yang dilaporkan memiliki jangkauan operasional 12.000 km.

Menurut berbagai laporan militer, sistem rudal nuklir balistik Yars milik Rusia mampu membawa beberapa hulu ledak nuklir yang dapat ditargetkan secara independen dan dapat dipasang di truk pengangkut atau ditempatkan di silo.

Sejak meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari tahun lalu, Rusia melakukan banyak latihan militer sendiri atau dengan negara lain, seperti China atau Afrika Selatan.

Rusia juga meningkatkan pelatihan militer dengan Belarusia, yang berbatasan dengan Rusia dan Ukraina, melakukan serangkaian latihan komprehensif selama setahun terakhir.

Belarus mengatakan mereka memutuskan untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir taktis Rusia.

Ini merupakan tanggapan terhadap sanksi Barat dan pembangunan militer oleh negara-negara anggota NATO di dekat perbatasannya.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi indikasi dia akan prihatin dengan keputusan tersebut, meskipun AS mengatakan belum melihat indikasi Rusia semakin dekat untuk menggunakan senjata nuklir taktis di Ukraina.

Sistem rudal nuklir Yars pada dasarnya rudal yang sama dengan Topol-M, kecuali "pengangkut" muatan dimodifikasi untuk membawa beberapa hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen (MIRV).

Baca Juga: Ayah Kiky Saputri Sedih Bakal Susah Dapat Transferan Usai Nikah, Aslih Nuro: Enggak Kuat Juga

Setiap rudal diperkirakan mampu membawa hingga empat hulu ledak, meski belum ada kepastian berapa kapasitas maksimalnya.

RS-24 adalah rudal yang lebih berat dari RT-2PM2 Topol-M saat ini, dan beberapa laporan mengatakan dapat membawa hingga 10 hulu ledak yang dapat ditargetkan secara independen.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas TV, Serambinews.com