Ustaz Abdul Somad Jelaskan Tenggat Waktu Terakhir Membayar Zakat Fitrah, Menjadi Tidak Wajib Jika Ketentuan Ini Terpenuhi

Selasa, 04 April 2023 | 03:13
freepik.com/author/jcomp

Ilustrasi Zakat Fitrah. 2,5 kg atau 2,7 kg, mana yang lebih tepat?

Gridhot.ID - Ustaz Abdul Somad menjelaskan tentang ketentuan dalam membayar zakat fitrah di bulan Ramadhan.

Ustaz Abdul Somad kemudian menjelaskan tentang tenggat waktu terakhir membayar zakat fitrah.

Berikut penjelasan selengkapnya dari Ustaz Abdul Somad.

Dikutip Gridhot dari Baznas, zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan pada Idul Fitri. Sebagaimana hadist Ibnu Umar ra,

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas umat muslim; baik hamba sahaya maupun merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar. Beliau saw memerintahkannya dilaksanakan sebelum orang-orang keluar untuk shalat.” (HR Bukhari Muslim)

Selain untuk mensucikan diri setelah menunaikan ibadah di bulan Ramadhan.

Zakat fitrah juga dapat dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang yang kurang mampu,membagi rasa kebahagiaan dan kemenangan di hari raya yang dapat dirasakan semuanya termasuk masyarakat miskin yang serba kekurangan.

Dikutip Gridhot dari Banjarmasin Post, penceramah Ustadz Abdul Somad menjelaskan tenggat waktu membayar Zakat Fitrah bagi umat muslim di bulan Ramadhan 2023.

Dalam menunaikan zakat fitrah, dipaparkan Ustadz Abdul Somad ada ketentuan dari segi waktu yang dapat mengubah hukumnya dari mubah menjadi wajib.

Kini umat Islam telah berada di bulan Ramadhan 1444 Hijriyah bertepatan di bulan Maret dan April 2023.

Pada bulan Ramadhan umat muslim diperintahkan menunaikan puasa dari terbit fajar hingga tenggelam matahari selama 30 hari atau satu bulan.

Baca Juga: 5 Weton Wanita Ini Punya Sifat Gigih Tahan Banting Seperti Lelaki, Sosoknya Rela Jadi Tulang Punggung Keluarga, Ini Penjelasannya

Selain puasa, kaum muslimin juga diwajibkan membayar zakat fitrah bagi yang memenuhi syarat.

Zakat adalah jumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan diberikan ke orang yang berhak menerimanya.

Sedangkan zakat fitrah adalah salah satu jenis zakat dalam ajaran Islam. Sebagai Muslim yang baik, wajib mengetahui pengertian zakat fitrah dan cara menghitung zakat fitrah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh umat Islam setiap setahun sekali saat Idul Fitri, yang berupa makanan pokok sehari-hari seperti beras dan jagung.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan batas melaksanakan zakat fitrah ialah ketika khatib naik mimbar ingin melaksanakan sholat ied.

"Ketika khatib naik mimbar, sudah habis waktunya, dan zakat fitrah yang dibayar pun bernilah sedekah biasa," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube BELAJAR MENGAJI.

Dalam membayar zakat fitrah ada dua jenis waktu yang berlaku, yakni waktul wujub dan waktul jawaz.

"Tapi banyak orang yang tak tau kapan waktul wujub kapan waktul jawaz," ujar Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad menerangkan waktu jawaz merupakan waktu dimulai atau sudah boleh membayar zakat fitrah.

Jenis waktu jawaz di antaranya di awal atau pertengahan bulan Ramadhan. Sedangkan waktu wujub merupakan waktu yang wajib untuk membayar zakat fitrah.

Yaitu mulai dari waktu adzan magrib pada malam takbir atau malam hari raya idul fitri, hingga khatib naik ke atas mimbar pada saat pelaksanaan sholat Idul Fitri.

Baca Juga: Anak Mamah Dedeh Diduga Diusir Ibunya Saat Lebaran, Terungkap Perjalanan Awal Alya Theresia Sampai Buat Sang Ibunda Murka Bukan Main

"Wajibnya itu kapan? Dari mulai adzan magrib atau petang pada malam takbir, adzan magrib sampai khatib naik mimbar," papar Ustadz Abdul Somad.

Dari waktu wajib inilah, dapat diketahui siapa yang diwajibkan untuk membayar zakat fitrah. Yang wajib bayar zakat fitrah, dijabarkannya ialah siapa saja yang hidup pada waktu wajib tersebut.

Yaitu dimulai dari adzan magrib pada malam hari raya idul fitri sampai dengan khatib naik atas mimbar di pagi hari raya.

"Siapa yang hidup dari sejak adzan magrib sampai khatib naik mimbar, wajib hukumnya bayar zakat fitrah," ucap Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad melanjutkan, jika seseorang meninggal sebelum atau bukan pada waktu tersebut, maka baginya tidak wajib membayar zakat fitrah.

"Jadi kalau ada orang meninggal habis Ashar, sore sabtu (misalnya), hari raya Ahad esoknya. Habis ashar meninggal dia, tak bayar. Tak wajib bayar zakat fitrah," kata Ustadz Abdul Somad.

Namun apabila sudah terlanjur membayar sebelum meninggal, Ustadz Abdul Somad mengatakan zakat itu tidak perlu di ambil kembali. Meskipun tak lagi wajib atas orang tersebut untuk membayar zakat fitrah.

"Jangan berhitung-hitung sama Allah, nanti Allah berhitung-hitung sama kita. Dikasihnya nafas setengah baru tau. Yang sudah dibayarkan, ya sudah," tegas Ustadz Abdul Somad.

Sementara itu, waktu wajib bayar zakat fitrah ini juga bisa menjadi dasar apakah bayi baru lahir juga wajib bayar zakat fitrah atau tidak.

Ustadz Abdul Somad menegaskan, bahwa siapapun yang hidup mulai dari adzan magrib sampai khatib naik mimbar, maka wajib baginya membayar zakat fitrah.

Ini juga sama halnya berlaku pada bayi yang baru lahir. Lebih jelas lagi, Ustadz Abdul Somad menerangkan, apabila seorang anak dilahirkan ketika malam hari raya, maka wajib untuk dibayarkan zakat fitrah untuknya.

Tapi apabila anak tersebut lahir ketika khatib sudah naik ke atas mimbar, maka tidak wajib zakat fitrah baginya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Banjarmasin Post, Baznas