GridHot.ID - Arab Saudi menggelar acara lomba azan dengan hadiah milyaran rupiah.
Peserta yang ikutpun dari berbagai negara, tak terkecuali Indonesia.
Linimasa media sosial diramaikan dengan sosok muazin asal Aceh Barat.
Melansir tribunjogja.com, viral di media sosial, ada seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Dhiyauddin atau Diaa El-Din berhasil lolos ke babak semifinal lomba azan 2023 di Arab Saudi.
Suaranya begitu merdu hingga bikin para juri menyeka air matanya.
Dhiyauddin mengikuti lomba azan Otr Elkalam yang masuk di tahun kedua itu. Tak hanya azan, ada ajuga lomba kategori membaca Al-Quran.
Para peserta satu per satu bersaing memperdengarkan keindahan suara mereka dalam melantunkan panggilan salat maupun membaca kitab suci.
Mereka diminta berdiri di panggung, melantunkan azan dan didengar oleh para dewan juri.
Dilansir dari tribunjatim.com, sosok Dhiauddin menjadi perbincangan publik baru-baru ini.
Sebab, pria asal Aceh tesebut lolos ke semifinal lomba azan di Arab Saudi.
Dewan juri sampai menangis mendengarkan suaranya.
Ustaz H Dhiauddin LC MA seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Aceh Barat berhasil lolos ke semifinal lomba azan di Arab Saudi yang diselenggarakan Otr El Kalam.
Dhiauddin bakal mendapatkan hadiah sebesar 534.000 dollar AS (Rp 8 miliar) jika berhasil menjadi juara pertama kategori lomba azan.
Dhiauddin yang merupakan putra asli Aceh Barat itu adalah anak dari pasangan Tgk H Nazaruddin Basyah dan Nurwahidah SAg.
Dhiauddin saat ini berdomisili di Desa Peunaga Paya, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Dalam video yang diunggah Otr El Kalam di Twitter pada 27 Maret, azan yang dikumandangkan Dhiauddin sampai membuat salah satu juri menangis.
Juri tersebut menyeka matanya dengan tisu saat Dhiyauddin mengumandangkan azan di atas panggung, di depan para juri.
Salah satu juri lainnya juga sampai menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tangannya menulis di atas kertas penilaian.
Selain lomba azan, Otr El Kalam juga menggelar lomba melantunkan ayat Al-Qur’an dalam kesempatan yang sama.
Dilansir dari PRNAsia, lomba yang digelar Otr El Kalam menawarkan total hadiah mencapai 12 juta Riyal Saudi atau sekitar 3,3 juta dollar AS atau Rp 48,5 miliar.
Jumlah tersebut merupakan hadiah terbesar dalam sejarah kompetisi internasional semacam ini.
Kompetisi tersebut merupakan salah satu inisiatif dari Otoritas Entertainmen Umum Saudi.
Setiap kategori lomba akan diambil juara satu hingga 10, sehingga total ada 20 juara untuk dua kategori.
Juara pertama kategori melantunkan Al-Qur’an mendapatkan hadiah sebesar 800.000 dollar AS (Rp 12 miliar).
Sedangkan juara pertama kategori azan mendapatkan 534.000 dollar AS (Rp 8 miliar).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh dalam unggahannya menyampaikan bahwa Dhiauddin menjadi satu-satunya peserta dari Indonesia yang lolos.
Dhiauddin berhasil menyingkirkan sekian ribu peserta hingga akhirnya dia menapaki babak semifinal lomba azan di Arab Saudi yang diselenggarakan Otr El Kalam.
“Saya berasal dari Indonesia dan sekarang menjadi muazin di Malaysia,” kata Dhiauddin dalam video yang diterjemahkan oleh KBRI di Riyadh dari unggahan Otr El Kalam.
El Kalam dalam unggahannya mengatakan bahwa dalam hati Dhiauddin sudah melekat bahasa Arab karena itu adalah bahasa Al-Qur’an.
Sosok Dhiauddin
Ustaz H Dhiauddin LC MA memang tengah ramai jadi perbincangan di Aceh setelah viral di media sosial (medsos) saat mengikuti lomba azan internasional di Arab Saudi.
Dhiauddin yang merupakan putra asli Aceh Barat itu adalah anak dari pasangan Tgk H Nazaruddin Basyah dan Nurwahidah SAg yang saat ini berdomisili di Desa Peunaga Paya, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.
Sebelum musibah tsunami melanda Aceh, keluarga tersebut bermukim di Gampong Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan. Mereka merupakan keluarga qari dan qariah.
Sang ayah H Nazaruddin Basyah merupakan qari nasional asal Aceh Barat, dan bakat sang ayah itulah yang mengalir deras dalam tubuh Dhiauddin saat ini.
Tgk Nazaruddin Basyah yang ditemui Selasa (4/4/2023) mengisahkan bahwa putranya kelahiran 1989 itu punya track record mumpuni dalam jenjang dunia pendidikan.
Dhiauddin mengenyam pendidikan dasar di SD Peunaga, kemudian melanjutkan sekolah di MTsN Model Meulaboh, dan Madrasah Aliah Program Kusus (MAPK) di Banda Banda Aceh. MAPK merupakan kumpulan pelajar berbakat dan berprestasi atau jalur sekolah unggulan.
Disebutkan, setelah tamat dari MAPK, Dhiauddin melanjutkan kuliah S1 langsung ke Mesir Kairo, dan setelah itu melanjutkan S2 di Malaysia.
Saat ini yang bersangkutan sedang melanjutkan program Doktoral di Universitas Malaysia.
Dikisahkan Tgk H Nazarudin, anaknya mengikuti perlombaan azan internasional di Arab Saudi tersebut berawal dari keisengan, artinya, hanya sebatas untuk coba-coba.
Pendaftarannya dilakukan secara online serta mengirimkan rekaman azan ke pihak panitia. Lalu Tim Penilai meloloskan Dhiauddin untuk mengikuti lomba tersebut.
Nazarudin mengatakan, anaknya itu mendapat undangan dari penyelenggara perlombaan azan tingkat internasional itu sebulan menjelang diselenggarakan perlombaan tersebut pada tahun 2023.
Dari situlah Dhiauddin memutuskan ikut berkompetisi secara langsung sesuai undangan panitia, dengan kata lain, Ustaz Dhiauddin lulus dalam proses audisi awal.
“Semula ia mengatakan kepada saya keikutsertaannya pada kontes itu hanya sekedar coba-coba dan tidak berharap banyak. Ternyata, Alhamdulillah, mendapat panggilan untuk tahapan selanjutnya".
"Jujur, saya tidak berpikir anak saya itu akan lolos ke final. Kini ia sudah masuk 4 besar dan akan tampil lagi pada 17 Ramadhan nanti,” kata Tgk Nazaruddin mengutip laporan dari anaknya Dhiauddin.
Dhiauddin meminta doa dan dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia khususnya masyarakat Aceh Barat agar dimudahkan jalannya menuju yang terbaik, dan semua itu tak lepas dari ridha Allah SWT.
H Nazarudin berharap anaknya tersebut dapat mengharumkan nama Indonesia khususnya Aceh Barat di perlombaan tersebut.
“Kita doakan saja semoga ia berhasil,” kata Nazaruddin seraya berharap anaknya bisa mengabdi di Aceh Barat, setelah menamatkan pendidikan doktornya kelak, misalnya menjadi pengajar pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh dan bisa berkumpul bersama keluarga besar di Meulaboh nantinya.
“Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk Dhiauddin dalam mengikuti perlombaan azan tingkat Internasional ini,” harapnya.
Seperti diketahui, Dhiauddin saat ini sedang mengikuti lomba azan yang digelar ‘Otr Elkalam’ di Arab Saudi.
Video Dhiauddin yang tengah mengumandangkan azan ikut diunggah di akun medsos Otr Elkalam, yang menyebutkan salah seorang dewan juri, Syech Bahloul, meneteskan air mata saat mendengar Dhiauddin mengumandangkan azan dalam lomba bertaraf internasional itu. (*)