Gridhot.ID - TNI Polri masih terus berusaha untuk mencari lokasi para anggota KKB Papua yang menyandera pilot Susi Air.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kini sudah dua bulan pilot Susi Air disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Pihak TNI memang mengakui bisa saja melakukan serangan frontal langsung ke KKB Papua tersebut.
Namun, Panglima TNI tegas menyatakan tak akan melakukan penyergapan frontal karena akan berimbas ke jatuhnya korban lain seperti rakyat sipil di sekitar.
Belum lagi pihak Selandia Baru tidak menginginkan adanya pertumpahan darah dalam pembebasan pilot Susi Air tersebut.
Namun dikutip Gridhot dari Surya, beredar pemberitaan media Selandia Baru yang menyebut TNI-Polri menyerbu markas KKB Papua penyandera Pilot Susi Air.
Pemberitaan tersebut langsung mendapat reaksi keras dari Satgas Damai Cartenz.
Pasalnya, pemberitaan tersebut tidak benar atau hoaks.
Hal ini diungkapkan Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go.
"Info tentang penyergapan ke kelompok KKB tersebut tidak benar adanya," ujar Donny, dikonfirmasi Tribun-Papua.com.
Seperti dilansir dari Tribun-Papua.com dalam artikel 'Media Selandia Baru Tuding TNI-Polri Serang KKB, Satgas Damai Cartenz Bereaksi Keras: Itu Hoaks!'.
Dia menyatakan, aparat gabungan hingga kini masih mencari keberadaan Kapten Philips.
"Kita TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz masih melakukan upaya pencarian pilot Susi Air," jelasnya.
Sebelumnya, kabar soal penyerangan KKB oleh aparat TNI dan Polri menyebar di media sosial.
Hanya, setelah ditelusuri, peristiwa dan lokasi serta waktunya berbeda.
Tidak ada kaitan peristiwa dengan pencarian pilot Susi Air di Kabupaten Nduga.
Faktanya, KKB membunuh tukang ojek di Distrik Kimak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah pada 22 Maret 2023.
Kemudian, penembakan 2 personel TNI-Polri terjadi di Distrik Ilu Kabupaten Puncak Jaya pada 25 Maret 2023.
(*)