Sambut Hari Kemenangan dengan Datangkan Pahala, Simak 5 Amalan Doa Sunnah Saat Malam Takbiran Idul Fitri

Kamis, 20 April 2023 | 10:42
Freepik

Ilustrasi malam takbiran menjelang hari raya Idul Fitri.

GridHot.ID - Hari Raya Idul Fitri 1444 H jadi hari yang dinantikan umat muslim di seluruh penjuru dunia.

Umat Muslim diseluruh dunia termasuk di Indonesia sudah menunaikan ibadah puasa sejak Kamis (23/03/2023) lalu untuk menyambut Hari Kemenangan.

Berikut ini 5 amalan doa sunah saat malam takbiran Idul Fitri, mendatangkan pahala dan penuh keberkahan.

Mengutip tribunnewssultra.com, PP Muhammadiyah yang sebelumnya sudah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriyah jatuh pada Jumat 21 April 2023.

Seperti diketahui, penentuan Hari Raya Idul Fitri menggunakan dua metode, yakni hisab dan rukyat.

Rukyat adalah metode penetapan awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan pengamatan bulan.

Hisab adalah metode penentuan awal puasa dengan menggunakan perhitungan matematis dan astronomis.

Pemerintah melalui Kemenag RI menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat.

Dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Selanjutnya, Hari Raya Idul Fitri ditetapkan pemerintah melalui sidang isbat yang dihadiri pihak terkait dan perwakilan ormas Islam.

Sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Baca Juga: Kesempatan yang Tak Boleh Dilewatan, Simak Amalan Doa Agar Ditambahkan Ilmu sebagai Amal Jariyah

Metode tersebut menitikberatkan pada posisi geometris benda-benda langit.

Sedangkan, organisasi Nahdlatul Ulama atau NU menggunakan metode rukyatul hilal.

Dilansir dari tribunjakarta.com, catat! 5 amalan sunah saat malam takbiran Idul Fitri, mendatangkan pahala dan penuh keberkahan.

Tak terasa, sebentar lagi umat muslim akan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

Umat muslim yang telah melaksanakan puasa selama bulan Ramadan segera menyambut hari kemenangan.

Umumnya di malam menjelang Hari Raya Idul Fitri, umat muslim akan meramaikan malam dengan lantunan takbir.

Suara takbir di malam lebaran biasanya terdengar saling bersahutan.

Semua tampak bergembira menyambut hari lebaran tiba.

Tapi tahukan ada beberapa amalan yang disarankan saat malam takbiran?

Dirangkum TribunJakarta dari berbagai sumber, berikut 5 amalan yang dianjurkan saat malam Idul Fitri:

1. Mandi Saat Matahari Mulai Terbenam

Baca Juga: Amalan Doa yang Harus Dibaca Setelah Bayar Zakat Agar Ibadah Diterima, Perhatikan Waktu yang Tepat untuk Melaksanakannya

Setelah berbuka puasa, diperbolehkan untuk mandi.

Menurut beberapa sumber, mandi tersebut berguna untuk mensucikan diri sebelum menyambut hari raya nan fitri.

2. Mengumandangkan Takbir

Ketika malam kemenangan tiba, umat Islam banyak memenuhi masjid.

Mengumandangkan lafadz takbiran hari raya juga dilakukan dari awal matahari terbenam sampai menjelang salat id.

للهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ لاَ اِلـٰهَ إلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، اللهُ اَكْبَرُ وَ ِللهِ الْحَمْدُ

3. Membaca Doa Seperti dibawah ini Sebanyak 10x

يَادَآئِمَ اْلفَضْلِ عَلَى اْلبَرِيَّةِ، يَا بَاسِطَ اْليَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ، يَاصَاحِبَ الْمَوَاهِبِ السَّنِيَّةِ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ خَيْرِ الْوَرَى سَجِيَّةً، وَاغْفِرْ لَنَا يَا ذَا الْعُلَى فِي هٰذِهِ الْعَشِيَّةِ

4. Bersilaturahmi

Banyak umat Islam merayakan malam takbir dengan mengunjungi kerabat terdekatnya untuk bersilaturahmi.

Tradisi turun temurun ini dilestarikan dengan sangat baik. Terutama Umat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Ustaz Abdul Somad Menjelaskannya, Ini Amalan Doa Pendatang Rezeki Agar Usaha dan Bisnis Lancar

5. Membaca Al quran

Pada hakekatnya, membaca Al quran baik dilakukan kapan saja. Tidak hanya saat malam takbir.

Namun, dengan membaca Al quran saat malam takbir membuat malam takbir hidup dengan bacaan ayat-ayat Al quran.

Bagaimana lafaz takbir ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah?

Lafadz takbir ’Ied yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw adalah:

a. Lafadz takbir ‘Ied seperti disandarkan kepada Ibn Mas’ud, ‘Umar ibn al-Khattab dan ‘Ali ibn Abi Thalib, di antaranya adalah sebagai berikut:

اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ اْلحَمْدُ.

Allahu akbar allahu akbar, la ilaha illallah wallahu akbar alllahu akbar walillahil hamd

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah-lah segala puji.”

Lafaz tersebut berdasar berdasarkan hadits riwayat Ibn Abi Syaibah, Mushannaf, tahqiq: Kamal al-Hut, juz 1 hlm 490 no. 5650, 5651, 5653. Ibn al-Mundzir, Al-Awshat, juz 7, hlm 22 no: 223, hlm 23, 24, 25 no:224, 225, 226)

Ucapan Allahu Akbar dalam takbir ‘Ied pada redaksi hadits di atas jelas hanya diucapkan dua kali, tidak tiga kali.

Baca Juga: Simak Amalan Doa Khatam Alquran, Lengkap dengan Arab Latin dan Artinya, Disunahkan Berdoa Karena Jadi Waktu Diturunkannya Rahmat

b. Lafadz takbir ‘Ied sesuai hadits riwayat Abdur Razaq dari Salman dengan sanad yang shahih, yang mengatakan:

كَبِّرُوْا، اَللهُ أًكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat ash-Shan’aniy, Subul as-Salam, Juz II: 76)

كَبِّرُوْا، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا

Artinya: “Bertakbirlah: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Sungguh Maha Besar. (lihat al-Baihaqi,Sunan al-Kubra, Juz III: 316)

Sementara itu, ada pula bacaan takbir yang lebih panjang lagi, yaitu Allahu Akbar Kabira wal-hamdu lil-Lahi katsira… dan seterusnya sampai wa lau karihal-kafirun, musyrikun dan lain-lain.

Berikut lafal lengkapnya.

اللّه أكْبَرُ كَبيراً، والحَمْدُ لِلَّهِ كَثيراً، وَسُبْحانَ اللَّهِ بُكْرَةً وأصِيلاً، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَلا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدينَ وَلَوْ كَرِهَ الكافِرُون، لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأحْزَابَ وَحْدَهُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللّه واللَّهُ أكْبَرُ

Allahu akbar kabira, wal hamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa ashila, la ilaha illallah, wa la na’budu iyyahu mukhlisina lahud din, wa law karihal kafirun, la ilaha illlallah wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzab wahdah, la ilaha illallah wallahu akbar

Namun demikian, Muhammadiyah berpendapat, belum menemukan dasar atau dalil yang secara jelas menuntunkan bertakbir hari raya dengan lafaz demikian.

Di sisi lain, lafal takbir yang panjang tersebut ditemukan dalam hadis yang menunjukkan bacaan zikir pada akhir pelaksanaan shalat.

Baca Juga: Lailatul Qadar Jadi Malam Rahasia Allah, Berikut Ini Ciri-ciri Orang yang Berhasil Mendapatkannya

Selain itu, juga ditemukan pada sebuah hadist yang berkaitan dengan kepulangan Rasulullah dari perang, haji atau umrah.

Lafadz-lafadz yang terkandung dalam kedua hadis tersebut bukan dikhususkan untuk dibaca sebagai lafadz takbir pada hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha. (*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber TribunJakarta.com, TribunnewsSultra.com