Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok musisi kondang ini meninggal dunia usai dirinya manggung.
Meski telah lama meninggal dunia, sosoknya masih terus dikenang berkat peran besarnya di dunia musik Indonesia.
Sosok yang telah lama meninggal dunia tersebut adalah Ireng Maulana.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Ireng Maulana merupakan gitaris Jazz kenamaan dari Indonesia.
Tomi Maulana putra keduanya mengungkapkan kondisi ayahnya sebelum meninggal dunia.
"Penyakitnya jantungnya sudah ter-cover beberapa tahun lalu. Tetapi, memang suka ada sesak napas dan kemarin-kemarin ada cairan di paru-parunya," ucap Tomi di Rumah Duka Dharmais, Jakarta Barat, Minggu (6/3/2016).
Dikutip Gridhot dari Tribun Seleb, Esther Maulana, anak pertama Ireng Maulana menceritakan kronologi sebelum ayah tercinta pergi untuk selama-lamanya.
Menurut Tomi, Ireng meninggal di dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat, pada Minggu sekitar pukul 00.10 WIB.
"Sepertinya saat dibawa ke rumah sakit tidak tertolong dari tempat show-nya di kawasan Senayan," kata Tomi.
"Pas lagi show, Bapak mengeluh sakit, lalu dibawa sama rekan-rekannya ke rumah sakit," sambungnya lagi.
Ireng Maulana tutup usia pada usia 72 tahun.
Dikutip Gridhot dari Tribun Seleb, anak pertama Ireng Maulana, Esther Maulana juga menceritakan kronologi ayahnya menghembuskan napas terakhirnya.
"Tadi malam dari PIM dia sempat main di suatu tempat, sesudah lagu ke dua dia sesak nafas," kata Esther kepada wartawan saat konfrensi pers pukul 17.00 WIB di rumah duka RS. Dharmais di kawasan Tomang, Jakarta Barat, Minggu (6/3/2016).
Lanjut Esther, ketika ayahnya sesak nafas, singkat kata Ireng Maulana dibawa ke rumah sakit Harapan Kita di Tomang, Jakarta Barat.
"Tapi sudah hilang selama perjalanan. Beliau meninggal kurang lebih 00.10 WIB," tambahnya.
Istri dari Ireng Maulana, Maria Maulana mengaku tidak memiliki tanda - tanda kalau suaminya akan meninggalkan ia beserta anak-anak untuk selama - lamanya.
Mewakili perasaan Maria Maulana, Esther menjelaskan terdapat perbedaan sikap yang diperlihatkan oleh kedua orangtuanya.
"Intensitas dari kegiatan beliau banyak di luar tapi kebanyakan sama ibu, dari pagi sama ibu. Anak - anak nih bingung di luar bersama ibu ngapain saja sampai 12 jam gitu," ujarnya.
Sebelum Ireng meninggal dunia, Esther sempat diberikan contoh baik dari ayahandanya.
"Almarhum itu selalu memberikan contoh bukan nasihat. Contoh work hard play hard. Pentingkan kebutuhan orang banyak daripada sendiri. Itu ditanamkan ke kita dan itu dari tingkah laku bukan nasihat," pungkas Ester sambil meneteskan air mata.
(*)