Find Us On Social Media :

KKB Papua Lakukan Penyerangan Brutal hingga 5 Prajurit Gugur, TNI Kini Siaga Tempur, Pengamat: Senjata Dibawa Siap Tembak

Ilustrasi TNI AD

GridHot.ID - KKB Papua telah melakukan penyerangan terhadap Satuan Tugas (Satgas) Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Akibat serangan tersebut, lima prajurit gugur. Mereka antara lain Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim, Prada Sukra, Pratu Miftahul Arifin, dan Pratu F.

Lima prajurit TNI itu gugur ketika berupaya membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB Papua.

Melansir Kompas.com, seiring dengan meletusnya peristiwa penyerangan yang dilancarkan oleh KKB, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menetapkan status operasi siaga tempur untuk daerah rawan di Papua

Lantas, apa maksud status operasi siaga tempur yang ditetapkan oleh TN?

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menjelaskan, operasi siaga tempur TNI di Papua pada dasarnya tak mengubah bentuk operasi di lapangan, khususnya untuk wilayah yang masuk kategori rawan.

Sebaliknya, operasi siaga tempur hanya meningkatkan status kesiapsiagaan prajurit di lapangan.

Adapun skema operasi ini, misalnya, penetapan status siaga 3. Status pada level ini mengharuskan setiap personel tidak boleh keluar kota tempat mereka bertugas. 

Selanjutnya, ada siaga 2 yang mewajibkan prajurit untuk siap siaga di markas mereka bertugas.

Baca Juga: KKB Papua Terus Lakukan Serangan, Ini Daftar 4 Anggota TNI Gugur Ditembak Egianus Kogoya CS, Dievakuasi ke RS Mimika

Lalu ada pula siaga 1. Pada level ini, pusat komando menempatkan personel-personel TNI di pos-pos yang sudah ditentukan sebelumnya.

"Siaga tempur ini kira-kira artinya adalah personel sudah ditempatkan di pos dan senjata harus dibawa kemana-mana dan siap tembak," ujar Fahmi kepada Kompas.com, Kamis (20/4/2023).