KKB Papua Bakal Hancur, Komisi I DPR Dukung Jenderal Dudung Abdurachman Terjunkan Kopassus Tumpas Egianus Kagoya Cs: Sudah Waktunya!

Minggu, 23 April 2023 | 18:13
Dispenad

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat memberikan sambutan syukuran HUT ke-70 Kopassus di Mako Kopassus, Jakarta, Sabtu (16/4/2022).

Gridhot.ID -Anggota Komisi I DPR RI Taufiq R Abdullah mendukung Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meningkatkan taktik dan strategi pertempuran khusus prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Melansir dari Tribunnews.com, upaya itu dilakukan untuk menyelamatkan pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Marthen dan menumpas KKB Papua.

Sebelumnya, 4 prajurit TNI gugur dalam kontak tembak dengan KKB Papua pimpinan Egianus Kagoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan dalam misi penyelamatan pilot Susi Air pada Sabtu (15/4/2023).

Para prajurit TNI yang gugur yaitu Pratu Miftahul Arifin, Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim dan Prada Sukra yang berasal dari Yonif R 321/GT/13/1 Kostrad.

"Pernyataan KSAD (Jenderal Dudung) itu menjadi pegangan bagi Kopassus untuk terus berinovasi dalam hal metodologi perang terkait taktik perang, persenjataan, alutsista dan segala macam. Memang harus terus menerus inovasi sesuai dengan perkembangan," ujar Taufiq saat dihubungi, Kamis (20/4/2023).

Menurut Taufiq, prajurit Kopassus memang harus memiliki kemampuan pertempuran yang baik karena Kopassus pasukan elit dan menjadi perhatian dunia.

Sebagai pimpinan tertinggi di kesatuan Angkatan Darat, menurut Taufiq, Jenderal Dudung harus terus menyampaikan tentang inovasi taktik pertempuran khusus kepada prajurit Kopassus.

"Harus disampaikan secara terus menerus oleh seorang KSAD karena memang Kopassus unsur yang paling ditakuti di jajaran tentara," katanya.

Taufiq meminta penumpasan KKB Papua tidak cukup dengan hanya pendekatakan humanistik. Tapi, juga harus dilakukan pendekatan komprehensif dan holistik.

Sebab, KKB Papua sudah menjadi ancaman keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal itu dapat dilihat dari serangan KKB Papua kepada prajurit TNI-Polri dan masyarakat sipil. Mereka sudah banyak yang menjadi korban.

Baca Juga: Prajurit TNI Pencari Pilot Susi Air Dibunuh Egianus Kogoya, Komisi I DPR: Sampaikan pada Dunia, KKB Papua Musuh Bersama!

"Kalau menurut saya pendekatan humanisme itu salah satu pendekatan yang harus diterapkan. Pendekatan yang tepat harus komprehensif, artinya holistik menyangkut seluruh aspek kehidupan," tegasnya.

Contoh pendekatan komprehensif dan holistik yang dimaksud politisi dari Fraksi PKB ini adalah soal perhatian pemerintah kepada masyarakat Papua dari sisi pembangunan ekonomi, baik dari segi infrastruktur maupun pendepatan masyarakat.

Begitu juga dari sisi pendidikan masyarakat Papua yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Hal yang sama juga yang perlu diperhatikan soal kesehatan, wawasan nasional dan kebangsaan.

Hal ini oleh Taufiq dianggap sangat penting bagi masyarakat Papua.

"Pendekatan komprehensif dan holistik harus melibatkan komponen bangsa. Ada pendekatan humanis, tapi ketika menghadapi kekerasan harus diterapkan juga sesuai dengan kondisi lapangan."

"Jadi humanisme dalam hal ini juga harus kontekstual. Ketika ada bahaya mengancam nyawa orang, maka bahaya itu harus ditumpas agar tidak mengancam nyawa orang lain. Jadi tidak mutlak pendekatannya humanisme."

"Jadi humanisme adalah salah satu spirit yang bisa menjadi salah satu pendekatan. Implemensinya harus sesuai dengan kondisi lapangan."

"Tidak mungkin kita menghadapi orang menembak kita, lalu kita diam saja, tanpa harus melakukan perlawanan, itu sesuatu yang konyol," tambah Taufiq.

Taufiq kemudian berharap kemampuan intelijen harus diperkuat karena hal ini sangat penting mengingat kondisi lapangan di Papua cukup sulit untuk mengidentifikasi keberadaan KKB Papua.

"Dan sudah waktunya kita memiliki peta kekuatan lawan dan bisa mencapai sasaran tanpa harus ada korban sipil," pungkas Taufiq.

Baca Juga: Panglima KKB Papua Jonatan M Pigai Jadi Dalangnya, Kantor Bupati Dogiyai Ludes Terbakar, OPM: Kami Tak Butuh Fasilitas Ini

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan, penyerangan KKB Papua pekan lalu terjadi saat Satgas Yonif Raider 321/Galuh Taruna sedang mendekati posisi penyandera pilot Susi Air di Distrik Mugi.

Dilaporkan ada 36 prajurit Satgas Yonif Raider 321 saat penyisiran tersebut.

Selain 4 korban tewas dan 1 masih hilang, ada lima prajurit luka-luka dalam peristiwa itu.

Di sisi lain, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memastikan bahwa prajurit yang luka sehat seluruhnya.

Hal itu diketahui setelah dirinya dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman menjenguk para prajurit itu di Timika, Mimika, Papua Tengah, Selasa (18/4/2023).

"Kondisi mereka sehat semua. Karena masih bisa lihat saya tuh tadi langsung bilang 'selamat siang, Panglima'. Berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak KSAD," kata Yudo dalam siaran pers Puspen TNI, Selasa.

Bahkan, kata Yudo Margono, di antara mereka ada yang menyebut kata "komando".

"Juga malah ada yang bilang 'Komando!' Itu artinya mereka masih sadar, mudah-mudahan ini mereka bisa sehat kembali dan pulih dari luka," ujar Yudo.

Para prajurit itu, kata Yudo, tidak semuanya menderita luka tembak. Melainkan, ada juga yang luka karena jatuh terpeleset karena memang medannya miring.

Baca Juga: Penjaga Markas KKB Papua Diringkus TNI-Polri, Ini Daftar Senjata dan Amunisi yang Ditemukan di Persembunyian Egianus Kogoya

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Tribunnews.com