Gridhot.ID - Ari Wibowo sangat menyayangkan masalah rumah tangganyadengan Inge Anugrah menjadi konsumsi publik.
Ari Wibowo khawatir pemberitaan tentang dirinya dan Inge Anugrah bisa merusak mental kedua anaknya.
Apalagi menurut Ari Wibowo, jejak digital akan selalu ada.
"Saya sangat menyayangkan semua ini menjadi konsumsi publik," kata Ari Wibowo dalam konferensi pers di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2023).
"Makanya saya dan kuasa hukum saya tidak mengambil jalur media, untuk membongkar semuanya," sebutnya.
"Saya tidak mau nanti netizen yang menjadi hakim-hakiman," ujarnya.
Aktor berusia 52 tahun itu mencoba menghargai ketika netizen memiliki pendapat tersendiri.
"Tapi kan pendapatnya berdasarkan apa yang dibaca. Kalau kami kan akan membuka semuanya di persidangan bukan di muka umum," katanya.
Ari berharap publik dapat lebih cerdas mencerna pemberitaan tentang dirinya dan Inge di tengah proses perceraian.
Apalagi belakangan ini Ari kerap dihujat pelit dengan berbagai asumsi publik yang ada.
Menanggapi hal itu, Ari meminta agar netizen tidak mengambil kesimpulan atas masalah rumah tangganya.
"Karena nanti pada saatnya akan ada yang mengumumkan, siapapun nanti Bapak atau ibu hakim yang akan menangani kasus saya ini," kata Ari.
Ari juga meminta agar netizen berhenti menghujat dirinya dan keluarga.
"Demi anak-anak saya, lebih hati-hati lagi apalagi ini bulan Ramadan. Berhenti mengambil kesimpulan tanpa ada bukti," jelasnya.
Ia pun mengklarifikasi pernyataan pengacara Inge Anugrah yang menyudutkannya.
Ari membantah hanya menafkahi Inge dengan kartu kredit limit Rp 10 juta per bulan.
Didampingin dua pengacaranya, Ari menunjukkan bukti bahwa Inge parnah menghabiskan uang Rp 24 juta.
Bahkan Ari tak hanya memberi satu kartu kredit dengan limit yang berbeda-beda.
"Pertama, soal kartu kredit. Kartu kredit itu nilai yang sudah diberikan lebih dari Rp 10 juta," kata pengacara Ari, Riki Saragih di kanal YouTube Intens Investigasi, Jumat (21/4/2023).
"Bahkan kalau kita bisa sebut di sini ada yang Rp 16 juta, Rp 19 juta, dan Rp 24 juta, itu semua Mas Ari yang bayar," smabungnya.
Kemudian Ari juga menunjukan bukti catatan pengeluaran kartu kredit Inge.
"Bahwa kartu kredit itu tidak bernilai 10 juta, lebih dari segitu," kata Riki sambil menunjukkan kertas yang berisi keterangan kartu kredit Inge.
"Kita bicaranya bukti saja, sesuai fakta yang terjadi," sambungnya.
Pengacara Ari juga menegaskan bahwa kliennya tak hanya memberi kartu kredit, namun juga uang cash di brankas.
Uang itu boleh dipakai oleh Inge untuk keperluan pribadi.
"Selama dalam perkawinan, Mas Ari selalu menyediakan uang cash di brankas rumah. Bisa diakses Bu Inge maupun Mas Ari," kata Riki.
Selain itu, Ari membenarkan ada perjanjian pranikah antara dirinya dan Inge yang dibuat saat pernikahan mereka pada 2006 lalu.
"Artinya konsekuensi dari perjanjian pranikah itu sudah dimengerti oleh masing-masing pihak," kata kuasa hukum Ari.
Di antara isi perjanjian pranikah itu adalah memisahkan harta antara Ari dan Inge.
Meski begitu, Ari memastikan bahwa tidak semua harta akan diserahkan seluruhnya kepada dirinya.
"Intinya apa yang disampaikan kuasa hukum istri saya yang mengatakan semua harta ke saya dan tidak ada ke Inge, saya pastikan itu tidak benar," katanya.
Ia meminta agar publik tidak terlalu cepat menelan sebuah berita.
"Jangan terlalu cepat menelan sebuah pernyataan dari salah satu pihak tapi ya semuanya nanti akan terbukti," jelasnya.
Namun, Ari tidak memastikan apakah ia akan datang pada sidang perceraiannya 8 Mei 2023 mendatang.
(*)