GridHot.ID - Presiden Joko Widodo dan keluarganya nyaris menyantap buah-buahan yang mengandung bahan pengawet atau formalin saat berlibur di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Terkuak cara petugas mengetahui buah tersebut mengandung formalin.
Simak pula bahaya jika mengonsumsi makanan mengandung formalin seperti yang nyaris dialami oleh Jokowi.
Dilansir dari tribunjakarta.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya nyaris memakan Buah berformalin saat berlibur ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Terkuak cara petugas mengetahui buah tersebut mengandung formalin.
Petugas melakukan pengecekan tiga jam sebelum jadwal Jokowi dan keluarga menyantap buah.
Awalnya, Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) Kabupaten Manggarai Barat mengecek makanan yang akan disajikan untuk Jokowi dan keluarganya.
Petugas menggunakan alat pengujian cepat atau rapid test kit untuk mengecek makanan yang hendak dihidangkan.
Sejumlah parameter kandungan berbahaya yang diuji antara lain Sianida, Nitrit, Arsen, Timbal, Formalin, Borak, Rhodamin B, dan Methanil Yellow.
Hasilnya, ada satu makanan berjenis buah-buahan yang terdeteksi mengandung formalin.
Kepala Loka POM Manggarai Barat Andirusmin Nuryadin mengatakan, makanan tersebut langsung disingkirkan.
"Kalau setara presiden ketika ada kandungan berbahaya ya untuk amannya tidak usah dihidangkan, begitu SOP-nya," ujarnya, Rabu (26/4/2023).
Mendapati temuan itu, lanjut Andirusmin, pihaknya langsung memberitahu Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
"Selanjutnya diserahkan ke Paspampres untuk mengambil tindakan, kami hanya lakukan pengujian sample," tandasnya.
Merespons temuan itu, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Wakilnya, Yulius Weng langsung turun tangan.
Mereka melakukan sidak ke sejumlah restoran yang berada di Laboan Bajo, dilansir TribunFlores.com.
Turut ikut dalam sidak tersebut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Manggarai Barat Gabriel Bagung dan tim Loka POM Manggarai Barat.
Dalam sidak tersebut, tim Loka POM Manggarai Barat mengambil beberapa sampel makanan dari sejumlah restoran.
Yulianus mengatakan, sidak dilakukan untuk memastikan tidak ada makanan yang mengandung zat berbahaya.
Terlebih menjelang perhelatan KTT ASEAN Summit ke-42 di Labuan Bajo pada 9-11 Mei mendatang.
"Terkait dengan ada salah satu buah yang katanya mengandung formalin dan akan disajikan ke tamu penting di negara ini."
"Kita mau pastikan bahwa makanan yang ada di Manggarai Barat ini terutama restoran bebas dari makanan dan minuman yang mengandung formalin," ucap Yulianus, dikutip dari TribunFlores.com.
Yulianus juga memastikan, akan mengambil sampel makanan di semua restoran yang berada di Laboan Bajo untuk diuji tim Loka POM Manggarai Barat.
"Besok kita lanjutkan lagi, semua resto yang ada di Labuan Bajo kita akan periksa semua," tegasnya.
Wakil Bupati Manggarai Barat itu memastikan akan menindak tegas restoran yang kedapatan menjual makanan mengandung zat berbahaya.
"Kita akan berikan teguran keras kalau kita dapat, bahkan sampai kita stop izinnya."
"Kita tidak mau ada restoran yang mengganggu kesiapan menjelang ASEAN Summit," pungkasnya.
Melansir tribunnewsbogor.com, sebelumnya, ketahui dulu apa itu formalin yang hampir mengancam nyawa Presiden RI itu.
Dikutip dari laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), formalin merupakan suatu larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat membusuk.
Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air.
Formalin pada dasarnya digunakan sebagai pembunuh kuman, pembasmi serangga, bahan pembuatan sutra buatan, pengawet kosmetik, dan lainnya.
Sayangnya di beberapa kasus, formalin digunakan sebagai campuran bahan pangan agar tidak mudah busuk dan bisa disimpan berhari-berhari.
Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran.
Padahal formalin sangat berbahaya jika dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh manusia.
Dampak formalin pada kesehatan manusia, dapat bersifat akut dan kronik.
Bahaya akut, seseorang yang mengonsumsi formalin dapat mengalami iritasi, alergi, mata berair, mual, muntah, sakit perut, dan pusing.
Sedangkan parahnya bisa menimbulkan gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, dan kanker.
Sedangkan pada konsentrasi tingkat tinggi, bisa berujung pada kematian.(*)