Terkuak 99 Persen Senjata Api KKB Papua Berasal dari Sini, Kapolda Endus Ada Indikasi Oknum Pejabat yang Bantu Egianus Kogoya, Siapa?

Rabu, 03 Mei 2023 | 20:25
TPNBP

Ilustrasi KKB Papua

Gridhot.ID - Akhirnya terungkap dari mana asal senjata api yang dipakai KKB Papua menebar teror di Bumi Cendrawasih.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan bahwa senjata api yang dimiliki KKB Papua merupakan hasil rampasan dari TNI-Polri.

Hal ini disampaikan oleh Fakhiri dalam keterangannya kepada Tribun-Papua.com, Minggu (30/4/2023) di Timika.

"Hampir 99 persen senjata milik KKB saat ini adalah rampasan milik aparat," kata Fakhiri.

Menurutnya, pembelian senjata oleh KKB Papua sangat minim dilakukan, apalagi didatangkan dari luar.

"Kalau pembelian itu sangat minim apalagi didatangkan dari luar," katanya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terkait dengan penyelundupan senjata ke KKB Papua.

Fakhiri berujar, kepemilikan senjata oleh KKB Papua juga menjadi konsentrasi Polri untuk menyiapkan langkah penegakan hukum.

"Ini adalah kosentrasi kami saat ini dan perlu diantisipasi," lanjutnya.

Sementara itu, ketika disinggung soal pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Marthen, Fakhiri menyatakan pihaknya akan melakukan langkah tegas.

Upaya penanganan ini tak hanya ditujukan kepada para anggota KKB Papua, tapi juga menyasar oknum-oknum pejabat pemerintahan yang diduga membantu Egianus Kogoya.

Baca Juga: KKB Papua Niat Palak Kepala Distrik di Pegunungan Bintang, Ngamuk Aniaya Abedes Tepmul Gegara Tak Diberi Uang, Begini Kronologinya

"Sudah disampaikan beberapa pejabat yang (terindikasi) terlibat ini kita akan tegakkan hukum," kata Fakhiri dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/4/2023).

"Kami akan menyasar siapa pun baik masyarakat maupun pejabat di instansi pemerintah yang mendukung aktivitas Egianus, tentunya akan kita tegakkan hukum," lanjutnya.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, 7 Februari 2023.

Egianus Kogoya kemudian menyandera pilot dari pesawat Susi Air, yaitu Kapten Philips Marthen (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi.

Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.

Kapolda Papua sempat menyebut, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Kemudian Egianus Kogoya diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya pada akhir Februari 2023.

Di lokasi itu, Egianus Kogoya diduga membunuh seorang anak kepala kampung karena ayahnya tidak mau memberi bahan makanan yang diminta KKB Papua.

Baca Juga: Siasat Licik KKB Papua, Rekrut Pelajar SMP dan SMA Jadi Tameng Serang Aparat, Kapendam: Mereka Dipaksa untuk Bergabung

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, Tribun-Papua.com