Sedang Latihan Silat, Pelajar SMP di NTT Ini Meregang Nyawa Usai Ditembak Pakai Senapan Angin, Begini Kronologi Lengkapnya

Sabtu, 06 Mei 2023 | 20:30
Tribunnewsmaker

Ilustrasi Sedang latihan silat, pelajar SMP di NTT ini tewas ditembak dengan senapan angin.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID - Siswa SMP berinisial KAN di Desa Bonetasea Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas diduga ditembak menggunakan senapan angin oleh orang tak dikenal atau OTK.

Menurut informasi, Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (29/4/2023) pukul 22.00 Wita.

Ketika penembakan terjadi, korban sedang latihan bela diri bersama sejumlah temannya dari perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan Tribunnewsmaker, 6 Mei 2023, hal tersebut disampaikan oleh Ketua Rayon PSHT Bonetasea Albinus Seran.

"Pada saat menutup latihan dengan doa dan mau beri penghormatan kepada para pelatih tanda berakhirnya latihan tiba-tiba ada bunyi tembakan menggunakan proyektil senapan angin dari arah utara. Sehingga kami panik dan lari berhamburan," katanya.

Saat semua orang panik dan lari, korban memberi tahu bahwa dia terkena tembakan. Mengetahui hal itu, diberitahukan langsung memberitahu kejadian itu ke Polsek Weliman.

Korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Penyangga Perbatasan (RSUPP) Betun. Namun, setelah dua hari mendapat perawatan medis, korban meninggal dunia.

Alasan solidaritas

Setelah melakukan penyelidikan, Polres Malaka menangkap pelaku utama penembakan yakni JBS alias J asal Desa Lorotolus, Kecamatan Wewiku.

Baca Juga: David Yulianto si 'Koboi Jalanan' yang Pakai Pelat Dinas Polri Palsu Ditangkap dan Ditetapkan Tersangka, Terkuak Pekerjaan Aslinya

Kapolres Malaka AKBP Rudy Junus Jacob Ledo mengatakan ada sembilan orang yang terlibat dalam penembakan KAN.

"Ada sembilan orang yang terlibat dalam kasus ini," ujar dia pada Jumat (5/5/2023).

Dari keterangan JBS, kata Rudy, pelaku merencanakan aksi penembakan bersama delapan rekan yang lain.

Rudy menyebut, dari sembilan orang, tiga orang telah ditangkap yakni JBS, R, dan C.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, 6 Mei 2023, sementara enam orang lainnya masih dalam pengejaran. Ia mengatakan pelaku R dan C ditangkap di Drsa Alkani, Kecamatan Wewiku.

"Setelah menembak korban, pelaku JBS menyembunyikan barang bukti senapan angin PCP merek Benyamin Mauruder yang disembunyikan di rumah pelaku C," ungkapnya.

Berdasarkan pengakuan JBS, motif penembakan itu yakni rasa solidaritas kelompok.

"Pelaku penembakan berinisial JBS ini ketika diambil keterangan mengaku kalau motif penembakan tersebut karena rasa solidaritas tapi diekspresikan secara menyimpang," ungkap Rudy, Kamis (4/5/2023).

Kendati demikian, Rudy tidak menjelaskan secara detail persoalan apa yang terjadi antara korban dan pelaku hingga pemicu penembakan.

Baca Juga: 5 Arti Kedutan di Telapak Tangan, Waspada Ada yang Pertanda Akan Kemalingan dan Pertengkaran

Rudy membeberkan asal usul senapan angin yang digunakan pelaku untuk menembak korban.

Menurut Rudy senapan angin merek Benyamin Mauruder itu dibeli dari seseorang yang berasal dari Wemasa.

Namun, JBS tidak mengetahui identitas penjual senapan angin tersebut.

"Namun, JBS tidak mengetahui secara jelas identitas dari si penjual senapan angin PCP merek Benyamin Mauruder ini," tandasnya.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribunnewsmaker.com