Gridhot.ID - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi kini menjadi sorotan usai wilayahnya dikunjungi Presiden Jokowi.
Dikutip Gridhot dari Tribun Gayo, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi malah tersenyum lebar sambil tepuk tangan usai Presiden Jokowi menyatakan pemerintah pusat bakal mengambil alih perbaikan jalan di tempat tersebut.
Potongan video aksi Arinal Djunaidi tersebar luas setelah disebar oleh sejumlah akun Twitter.
Pada awal video, Presiden Jokowi terlihat memberikan penjelasan setelah mengecek kondisi jalan rusak di Provinsi Lampung.
Dalam kunjungannya ke Lampung, Jokowi didampingi Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menteri BUMN, Erick Thohir; dan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.
Jokowi dalam video mengatakan, kerusakan terjadi mulai jalan provinsi hingga jalan kota/kabupaten.
Mantan Wali Kota Solo itu melanjutkan, masyarakat tahu tanggung jawab kerusakan jalan nasional berada di pemerintah pusat.
Sementara, jalan provinsi tanggung jawabnya berada di Gubernur dan jalan kabupaten/kota ada di tangan Bupati serta Wali Kota.
Mendengar pernyataan Jokowi itu, Arinal Djunaidi langsung tepuk tangan.
Banyak yang menilai Arinal Djunaidi seharusnya malu saat Presiden Jokowi harus turun langsung untuk menangani wilayah 'kekuasaannya'.
Profil dan data Gubernur Lampung pun akhirnya menjadi sorotan usai kejadian ini.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, harta kekayaan Arinal dilaporkan sebanyak Rp 22,6 miliar dengan hutang Rp14 juta.
Harta tersebut terakhir kali dilaporkan pada 31 Desember 2021 dan tercatat di LKHPN.
Berikut rincian harta kekayaan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi:
1. Tanah dan bangunan
- Tanah seluas 256 m2 di Bandar Lampung senilai Rp 41.040.000.
- Tanah seluas 450 m2 di Lampung Selatan senilai Rp 13.500.000.
- Tanah dan bangunan seluas 242 m2/180 m2 di Bogor senilai Rp 955.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 882 m2/225 m2 di Bandar Lampung senilai Rp 2.485.980.000.
- Tanah dan bangunan seluas 240 m2/233 m2 di Tangerang senilai Rp 2.852.000.000.
- Tanah dan bangunan seluas 129 m2/60 m2 di Sleman senilai Rp 742.600.000.
- Mobil Toyota Minibus tahun 2008 seharga RP 159.627.000.
- Mobil Toyota Camry tahun 2013 seharga Rp 225.000.000.
- Mobil Honda BR-V tahun 206 seharga RP 110.000.000.
Profil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi
Dikutip dari laman Provinsi Lampung, Minggu (7/5/2023), Arinal Djunaidi lahir di Tanjung Karang, 17 Juni 1956.
Ia merupakan putra seorang petani dari Negara Batin. Sementara ibunya berasal dari Negri Besar di Kabupaten Way Kanan.
Dari hasil pertaniannya ayahnya, Arinal bisa bersekolah di Sekolah Rakyat (SR). Sosoknya terkenal ulet dan cerdas.
Melansir harian Kompas (2021), Arinal meninggalkan kampung halamannya usai lulus SMP pada 1971. Ia merantau ke Bandar Lampung untuk melanjutkan pedidikan di tingkat Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA).
Empat tahun kemudian, Arinal lulus dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi hingga lulus tingkat sarjana pada 1981 di Universitas Lampung dan mengambil studi Pertanian.
Arinal tercatat pernah menimba ilmu di Sekolah Pimpinan Administrassi Tingkat Lanjutan pada 1993. Arinal mengikuti Diklat Staf dan pimpinan Administrasi Tingkat Pertama (1996) dan Diklat Staf dan Pimpinan Administrasi Tingkat Menengah (2002).
Setelah lulus, Arinal sempat menjadi pengusaha di Lampung. Namun, ia kemudian mendaftarkan diri sebagai pegawai negesi sipil (PNS) dan diterima di Pemerintah Provinsi Lampung pada 1986.
Mulanya dia menjabat sebagai Kepala Administrasi Penyuluhan Dinas Pertanian Koamadya Bandar Lampung (1986-1990).
Setelah itu, ia dipromosikan di Pemda Lampung dengan jabatan sebagai Kepala Administrasi Penyuluhan Dinas Pertanian Tanaman Pangan provinsi Lampung (1990-1994).
Tak lama, Arinal mendapatkan tugas baru sebagai Kepala Administrasi Pengembangan Agribisnis Dinas Pertanian Tanama Provinsi Lampung (1994-1999).
Pada 1999, Arinal pindah tugas ke Kota Metro dan menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Metro.
Arinal ditarik ke Kantor Gubernur Lampung sejak 2010 untuk menjabat sebagai Asisten Pembangunan. Lalu menempati jabatan Asisten Kesejahteraan dan Asisten Pemerintahan.
Pada 2014, ia berada di posisi jabatan tertinggi PNS di birokrasi, yakni sebagai Sekretaris Daerah Lampung. Arinal memasuki masa pensiun pada 2016.
Setelah pensiun, Arinal mencoba peruntungan di politik praktik dengan bergabung ke Partai Golkar. Dia ditunjuk sebagai Ketua DPD I Golkar Lampung sejak 2017 hingga saat ini.
Dalam Pilkada Lampung 2018, Arinal mencalonkan diri sebagai Gubernur Lampung berpasangan dengan Chusnunia Chalim dari PKB.
Keduanya meraih suara terbanyak dan ditetapkan sebagai pemenang pada 12 Agustus 2018 untuk masa jabatan 2019-2024.
(*)