KKB Papua Serang 36 Prajurit TNI di Nduga, Brigjen J.O Sembiring Sebut 5 Pucuk Senjata Api Hilang Dirampas, 5 Prajurit Gugur Usai Alami Luka Tembak

Selasa, 09 Mei 2023 | 20:35
Tribunnews

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring.

Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar

Gridhot.ID -Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring mengakui ada 5 pucuk senjata api yang hilang dalam penyerangan 36 prajurit oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB Papua) di Kabupaten Nduga.

KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya diduga merampas senjata api tersebut sesaat penyerangan di di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.

Dilansir Gridhot.ID dari artikel terbitan TribunPapua, 8 Mei 2023, lima prajurit TNI gugur setelah mengalami luka tembak dan senjata tajam dari KKB Papua dalam insiden itu.

"Memang ada senjata yang hilang, kan ada lima orang yang gugur," ujar Sembiring, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (7/5/2023).

Ia juga berkomentar mengenai klaim KKB bahwa ada belasan pucuk senjata api dan ribuan amunisi yang telah mereka rampas dari insiden di Mugi.

"Tapi mungkin itu dicampur sama senjata mereka," kata dia.

Sembiring menegaskan hingga saat ini pasukan TNI bersama polisi masih terus melakukan upaya pencarian Pilot Susi Air Philip Mark Mertens yang disandera oleh Egianus Kogoya.

Sebelumnya, Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus kemudian juga menyandera pilot yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Baca Juga: Venna Melinda Puas Ferry Irawan Dituntut 1,5 Tahun Penjara, Ibunda Verrell Bramasta: Alhamdulillah, Sepantasnya untuk KDRT Fisik dan Psikis

Dalam upaya pembebasan Kapten Philip, KKB menyerang 36 personel TNI di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan. Pada peristiwa itu, ada lima anggota yang gugur.

Dikutip Gridhot.ID dari artikel terbitan Kompas.com, sementara itu, 7 Mei 2023, sementara itu disisi lain bos Susi Air, Susi Pudjiastuti juga sempat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan pendeta Karel Phil Erari yang merupakan tokoh Papua.

Dalam pembicaraan tersebut, Susi mencurahkan kejengkelan dan kemarahannya atas penyanderaan pilot Susi Air Philips Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menjadi berlarut-larut.

Susi Pudjiastuti bahkan tak kuasa menahan tangis saat berdialog dengan pendeta Karel Phil Erari.

"Saya bicara dengan Bapak saya nangis karena saya marah. Tidak adil, kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan, untuk menghidupi ratusan ribuan orang, kalian aniaya," ujar Susi dilansir dari rekaman panggilan telepon yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/5/2023).

"Marah saya Pak Phil," katanya lagi yang diikuti suara terisak.

Rekaman pembicaraan tersebut telah diizinkan oleh Sudi Pudjiastuti untuk ditayangkan sebagai pemberitaan. Menanggapi cerita Susi, Karel Phil meminta maaf. Ia pun menyampaikan rasa simpatik untuk Susi.

"Saya ikut menangis bersama Bu Susi. Sehat-sehat Bu Susi, God bless you," kata Karel Phil.

Susi Pudjiastuti lantas meminta maaf karena dirinya bercerita sampai menangis. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu kembali mengaku bahwa ia tak kuasa menahan kemarahan dan kejengkelannya.

Baca Juga: Inge Anugrah Tegas Akui Tak Ada Perselingkuhan hingga Singgung Soal Bukti, Kuasa Hukum Bocorkan Fakta Ini dalam Gugatan Cerai Ari Wibowo

Ia kemudian menceritakan bahwa dalam sehari, maskapai Susi Air melakukan sebanyak 70 hingga 90 penerbangan untuk membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga Papua hingga membawa bantuan kepada anak-anak. "Saya cuci luka anak-anak.

Saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar? Pilot saya diculik. Apa, apa kejahatan saya sehingga mereka jahati saya seperti ini?" kata Susi Pudjiastuti Ia mengatakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua.

Namun, dua hari kemudian ada dua pasukan TNI yang ditembak oleh KKB.

"Itu kan apa? Katanya mau negosiasi tapi kalian bunuh putra-putra bangsa. Saya jadi lebih marah lagi. Mau diambil apa? Sementara orang lain yang cari untung saja di Papua kalian biarkan," ujar Susi.

Sebagaimana diketahui, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.

Tak hanya membakar, faksi ini juga menyandera sang pilot, Philips, yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan KKB.

Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.

Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Batalion Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.

Setidaknya, ada empat personel TNI yang gugur. Mereka adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra.

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunPapua.com, KOMPAS.com