GridHot.ID - Warga Kota Semarang, khususnya yang berada di Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang dibuat geger.
Pasalnya, ditemukan seorang mayat korban mutilasi yang dicor di tempat usahanya.
Simak deretan fakta terkait kasus pembunuhan Irwan Hutagalung. Jasadnya dimutilasi.
Melansir tribunjateng.com, pihak kepolisian hingga saat ini pun masih terus mendalami kasus penemuan mayat pria korban mutilasi yang dicor di tempat usahanya di Kota Semarang, Senin (8/5/2023).
Adapun dari hasil penggalian, para relawan yang mengevakuasi mayat korban menemukan mayat dalam kondisi tanpa kepala.
"Kepala sama tubuh sudah misah," ujar Relawan Semarang yang enggan disebut identitasnya itu kepada Tribunjateng.com, Senin (8/5/2023).
Tak pelak, temuan mayat pria tersebut sempat membuat para warga geger di Jalan Mulawarman Raya, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Senin (8/5 2023) sekira pukul 10.00.
Persisnya di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta.
Tempat usaha tersebut tak jauh dari jalan raya.
Lokasi mayat dicor berada di lorong sisi kanan tempat usaha tersebut.
"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," sambung relawan itu.
Dia mengungkapkan, mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.
Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia 3 sampai 4 hari.
Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.
"Iya tanpa tangan dan kepala," jelasnya.
Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.
Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.
Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.
"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya.
Dilansir dari tribun-medan.com, geger penemuan mayat dicor, yang diketahui identitas korbanya adalah pria berdarah batak, yakni Irwan Hutagalung.
Inilah sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan Irwan Hutagalung. Jasadnya dimutilasi.
Potongan tubuhnya dicor, ada wanita menangi hingga pembantunya 'kabur' sebelum geger penemuan mayat Irwan
Warga Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, mendadak gempar lantaran penemuan mayat di tempat isi ulang galon dan gas, Senin (8/5 2023) sekira pukul 10.00 WIB.
Saat ditemukan, kondisi jasad pria itu dalam kondisi dicor dan tidak utuh karena dimutilasi. Berikut fakta-faktanya.
Kondisi jasad sudah membusuk
Seorang relawan Semarang yang ikut mengevakuasi jasad Irwan mengaku butuh waktu hampir satu jam karena harus menggali cor-corannya.
Ia mengungkapkan, mayat saat dievakuasi sudah dalam kondisi membusuk.
Diperkirakan mayat sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu.
Kepala dan tubuh terpisah
Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.
Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.
Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.
Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.
"Jadi korban mutilasi, kepala dan dua tangan ditemukan di karung yang ikut dicor," bebernya, dikutip dari Tribun Jateng.
Ditemukan di tempat isi ulang galon
Temuan mayat pria Semarang itu persisnya di tempat usaha isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta.
Tempat usaha tersebut tak jauh dari jalan raya.
Lokasi mayat dicor berada di lorong sisi kanan tempat usaha tersebut.
"Kami evakuasi butuh waktu hampir satu jam, karena gali cor," sambung relawan itu.
Wanita menangis
Warga Jehaniko (32) mengatakan, mulanya mendapati seorang wanita yang menangis.
Ia tak tahu pasti siapa identitas wanita tersebut.
"Enggak tahu itu istri atau saudaranya, dia nangis sambil berteriak," paparnya.
Ia rumahnya persis di seberang lokasi kejadian.
Kronologi penemuan korban
Sementara dari keterarangan warga bernama Ismiati, penemuan mayat ini berawal saat ia dan suaminya dimintai tolong oleh Yuli untuk membuka pintu toko milik Irwan.
Yuli sendiri adalah mantan karyawan Irwan.
Yuli minta tolong kepada Ismiati dan suaminya untuk membuka toko milik Irwan, karena sudah 4 hari tak kelihatan.
"Tadi saya dan suami saya dari pasar, terus Mba Yuli, Pak Dhe aku minta tolong pintunya dibuka. Sudah 4 hari aku nggak ketemu Pak Irwan, saya kok penasaran ada baunya di sini. Terus pintunya dibuka sama suami saya dan Mba Yuli, terus ada kelihatan kaki. Suami saya keluar sambil keluar," papar Ismiati.
Pertemuan terakhir korban dan mantan karyawan
Seorang warga setempat bernama Ismiati menjelaskan, Yuli terakhir bertemu dengan korban pada malam Kamis atau Rabu malam.
Yuli datang ke lokasi itu untuk mengantarkan jadah goreng.
"Terakhir komunikasi katanya mba Yuli itu ngeteri jadah goreng itu malam Kamis. Kan tak tanya tadi, mba komunikasi terakhir kapan sama Pak Irwan, malam Kamis Pak Dhe," ucap Ismiati menirukan jawaban Yuli.
Karyawan Irwan mendadak pamit
Setelah itu, pada malam Minggu, karyawan Irwan yang bernama Husein pamit kepada Yuli untuk pulang kampung ke Banjarnegara.
Husein juga menyerahkan kunci tempat usaha itu kepada Yuli.
"Terus kemarin malam Minggu, pembantunya Pak Irwan yang namanya Husen menyerahkan kunci ke Mba Yuli. Bu, ini kuncinya Pak Irwan saya mau pulang ke Banjarnegara," ucap Ismiati.
Husen mengaku ke Yuli jika ia sudah pamit dengan korban pada Jumat.
Namun kunci toko itu malah diserahkan ke Yuli.
Sosok Husein mendadak hilang
Ditemukannya jasad Irwan membuat banyak pihak kini mencari keberadaan Husein, karyawannya.
Husein pergi bersamaan tutupnya lokasi tempat usaha berupa isi ulang galon dan gas AHS Arga Tirta.
Pada Sabtu (6/5/2023) malam itu, Husen menitipkan kunci kepada Yuliati karena hendak pulang ke Banjarnegara dan sampai sekarang belum diketahui keberadaannya.
Polisi lakukan penyelidikan
Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan menuturkan, korban yang dicor merupakan pemilik usaha tersebut.
Mayatnya dalam kondisi dicor.
Sebelum dibongkar mayat hanya kelihatan kakinya saja.
"Iya, jenazah dicor," bebernya.
Menanggapi pelaku dari pembunuhan ini, Donny menegaskan masih dalam penyelidikan.
Begitu juga menanggapi terkait dengan mutilasi ini, Donny juga mengatakan masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
"Ini masih dalam penyelidikan masih kita dalami, kita menunggu hasil otopsi," katanya.
Mayat dibawa ke kamar jenazah RSUP Kariadi Semarang.
Polisi masih mengidentifikasi mayat.
Diperkirakan korban sudah meninggal dunia tiga sampai empat hari lalu, sejak mulai ditemukan.
Kondisi mayat tanpa kepala itu ternyata juga tanpa tangan.
Para relawan juga menemukan kondisi mayat kakinya terikat tali rafia warna biru.
Hal yang sontak bikin relawan kaget adalah ditemukan karung di bawah punggung korban.
Karung itu ternyata berisi kepala dan kedua tangan yang dipotong oleh pelaku.
Is Wargono (50) pemilik ruko tempat mayat yang ditemukan dicor semen di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah sudah mencium bau busuk sejak Sabtu (6/5/2023).
Dia menjelaskan, ruko miliknya disewa seseorang berinisial (IW) untuk usaha isi ulang air mineral dan gas.
IW sudah menyewa ruko tersebut lebih dari dua tahun.
"Pak IW sewa 3 tahun, sebentar lagi selesai," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Senin (8/5/2023).
Dia menjelaskan, IW diketahui mempunyai karyawan pria berinisial (HN) yang sudah bekerja sekitar satu bulan di usaha milik IW.
Selain HN, IW juga mempunyai karyawan perempuan berinisial (YL).
"Awalnya tadi saya tadi pagi diminta YL untuk membuka ruko karena sudah tidak bertemu lama dengan IW," ujar dia.
Setelah itu, YL ditemani suami Is Wargono masuk ke dalam ruko dengan kunci cadangan.
Setelah masuk, suaminya malah mencium bau busuk.
"Saya sudah mencium bau busuk sejak Sabtu," paparnya.
Is Wargono menyebut, terakhir kali IW terlihat pada malam Kamis.
Pada hari itu, YL sempat bertemu dengan IW.
Dua hari kemudian, HN menyerahkan kunci ruko ke YL.
"HN mengaku mau pulang ke Banjarnegara.
HN ini baru bekerja satu bulan," imbuhnya.
Siapa sebenarnya Irwan Hutagalung?
Irwan adalah warga Perum Bukit Agung Sumurboto, Kecamatan Banyumanik.
Seorang warga, Jehaniko (32) mengatakan, tempat usaha galon dan gas tersebut statusnya sewa dan baru ditempati 6 bulan terakhir.
Pemilik usaha atau korban kadangkala tidur di lokasi atau pulang ke rumahnya.
"Saya tidak terlalu mengenal mereka karena mereka belum lama juga di sini," katanya.(*)