GridHot.ID - Sopir bus yang alami kecelakaan di tempat wisata Guci, Tegal, bernama Romyani disebut sempat menghubungi anaknya melalui video call setelah bus yang disopirinyamasuk jurang.
Video call Romyani dan anaknya itupun terekam dan viral di media sosial TikTok.
Seperti dikutip dari TribunSolo, terlihat dalam rekaman, Romyani memelas hingga matanya berkaca-kaca.
Romyani mengaku berada di Polres Tegal sedang melakukan BAP pada Minggu (7/5/2023).
Beberapa saat setelah bus yang disopirinya mengalami kecelakaan di Objek Wisata Guci, Tegal, Romyani rupanya menghubungi anaknya melalui video call.
Video yang merekam perbincangan Romyani dengan sang putri viral di media sosial TikTok.
Dalam rekaman itu, sang sopir tampak memelas hingga matanya pun berkaca-kaca.
Kepada putrinya Romyani mengaku berada di Polres Tegal sedang melakukan BAP pada Minggu (7/5/2023).
"Lagi di BAP tadi," ucap Romyani.
"Terus sekarang gimana?" tanya putrinya.
"Lagi di Polres Tegal, nginep dulu," jawab Romyani tersenyum tipis.
Ia mengaku hanya ditemani oleh seorang kenek sementara pemilik bus belum datang.
Seperti dikutip dari TribunJakarta, Romyani lalu menceritakan soal bus yang masuk ke dalam Jurang di Objek Wisata Guci kepada putrinya.
Tak lupa, Romyani meminta kepada keluarga agar mendoakannya selalu diberi kemudahan.
"Bapak engga apa-apa kan?" tanya anaknya.
"Ya enggak apa-apa, tapi mobilnya masuk jurang," jawab Romyani.
"Doain ya, semoga segala urusannya dimudahin," imbuhnya.
Saat melakukan video call tersebut, Romyani tampak gelisah.
Ia berulang kali menyebut dirinya bingung dan kaget dengan apa yang terjadi.
Mata Romyani pun tampak berkaca-kaca saat mengakui hal tersebut.
Sang sopir kemudian bercerita dirinya sedang masuk angin dan baru makan sekali sehari.
Tentu hal itu membuat khawatir sang anak yang melihat kondisi sang ayah.
"Bapak udah makan?" tanya anaknya.
"Udah tadi siang, kaget banget, bingung bapaknya," jawab Romyani dengan mata berkaca-kaca.
Anak Romyani kemudian bertanya soal isu yang menyebut bus bisa melaju lalu masuk ke dalam jurang karena ulah anak iseng.
Anak tersebut dikabarkan memaikan tuas rem tangan bus.
"Terus emang bener itu remnya sama anak kecil?" tanya anak Romyani.
Romyani mengaku tak mengetahui pasti hal tersebut.
"Enggak tahu, bapak kan enggak lihat," kata Romyani.
"Enggak ada saksi Pak?" tanya anaknya.
"Kan di rumah sakit semua," jawab Romyani.
Romyani Yakin Sudah Rem Tangan Bus
Bus rombongan peziarah asal Tangerang Selatan, Banten, mengalami kecelakaan di kawasan Obyek Wisata Guci, Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (7/5/2023) pagi.
Bus pariwisata tersebut jatuh ke Sungai Awu.
Romyani mengaku kaget dan tak menduga insiden itu terjadi.
"Saya kaget, saya bengong. Saya di belakang mobil. Habis mandi saya salin, itu kan mau berangkat. Saya ngobrol sama panitia," ucapnya.
Dia menuturkan, sewaktu bus dipanasi, dirinya sudah mengaktifkan rem tangan bus dan mengganjal ban dengan batu.
"Waktu kejadian tadi itu rem tangan sudah lengkap, (roda) diganjel juga sudah. Benar-benar tidak terduga," ungkapnya. Sewaktu kejadian, Romyani berada di belakang bus dan tengah menunggu semua penumpang masuk.
Bus bernomor polisi B 7260 CGA itu mulanya berada di parkiran pasar sayur Guci dan bersiap berangkat.
Menurut Romyani, rombongan tiba di Guci dari Kabupaten Pemalang, Jateng, pada Sabtu (6/5/2023) pukul 21.00 WIB.
Sebelumnya, rombongan yang terbagi dalam dua bus itu mengunjungi Cirebon, Jawa Barat.
Rencananya, pada Minggu pagi, rombongan akan ke Kabupaten Pekalongan, Jateng, lalu kembali ke Tangerang Selatan.
"Sepanjang perjalanan dari Tanggerang tidak ada masalah," tuturnya.
Kecelakaan bus di Guci ini mengakibatkan dua orang meninggal dunia.
Korban jiwa bernama (60) Maja dibawa menggunakan ambulans menuju kampung halamannya di Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Minggu petang.
Sedangkan korban tewas lainnya, Sabirin, mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal, pada Senin (8/5/2023) sekitar pukul 02.00 WIB.
Sebelum meninggal, kondisi Sabirin sempat kritis sejak Minggu.
"Betul (meninggal). Pasien atas nama Bapak Sabirin," tutur Humas RSUD dr. Soeselo Slawi Slamet Solehudin, Senin (8/5/2023).
Luka-luka Selain itu, peristiwa ini juga mengakibatkan 35 orang terluka.
Kini, Kepolisian Resor (Polres) Tegal sedang menyelidiki penyebab bus pariwisata itu mengalami kecelakaan.
"Penyebab masih dicari tahu, apakah kelalaian, kesengajaan, atau faktor kendaraan. Termasuk faktor kondisi karena lokasi menurun," jelas Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Minggu.
(*)