Kisah Detektif Swasta yang Punya Klien Artis hingga Petinggi Partai Politik, Tangani Kasus-kasus Ini, Jubun Ungkap Tarif Jasanya

Sabtu, 13 Mei 2023 | 20:13
Pexels/cottonbro studio

Ilustrasi detektif swasta

GridHot.ID - Kisah Jubun pria berusia 45 tahun yang melakoni profesi sebagai detektif swasta sejak 15 tahun terakhir.

Jubun memiliki klien yang berasal dari berbagai kalangan. Mulai ibu rumah tangga (IRT), artis, pejabat publik, figur publik, tokoh agama, hingga petinggi partai politik.

Dilansir dari Kompas.com, Jubun mengungkap awal mula ia menjadi detektif swasta.

Jubun menjalani pekerjaan ini secara kebetulan. Jubun sama sekali tak pernah berangan-angan menjadi detektif swasta.

"Saya benar-benar tidak terpikirkan sama sekali, tidak ada angan-angan," kata Jubun saat ditemui Kompas.com di Mal PIK Avenue, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (10/5/2023).

Jubun awalnya bekerja sebagai pengusaha penyedia layanan jasa petugas keamanan untuk sebuah instansi, mal, hingga pengawal pribadi.

Pada 2007, seorang teman bercerita bahwa sang keponakan sudah tiga tahun tidak pulang setelah adanya sebuah pertengkaran.

Segala cara sudah dicoba untuk mengetahui keberadaan sang keponakan, tapi hasinnya nihil.

Alhasil, temannya itu meminta bantuan Jubun untuk menemukan sang keponakan.

"Jadi, mamanya itu waktu itu ada penyakit. Kata dokter, ini penyakit berbahaya dan mesti ambil tindakan medis. Mamanya bilang, 'Sebelum gue meninggal, gue ingin bertemu dengan anak'," ujar Jubun.

Singkat cerita, Jubun berhasil menemukan sang keponakan dan pihak keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Baca Juga: Ridho Ilahi Ungkit Hadiah Uang Rp15 Juta ke Dinar Candy, Sang DJ Beri Tanggapan Menohok: Parkara Uang Aja Diomongin

Seiring dengan waktu, ia mempelajari lebih dalam bagaimana perkembangan teknologi, memperluas relasi, dan masuk ke komunitas detektif internasional.

Karena permintaan yang begitu tinggi, alhasil Jubun mendirikan Aman Sentosa Investigation Agency pada 2008.

KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI

Detektif swasta bernama Jubun (45) saat ditemui Kompas.com di Mal PIK Avenue, Pantai Indah Kapuk (PIK), Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Rabu (10/5/2023).

Ia juga mulai merekrut orang untuk dijadikan sebuah tim.

"Kami ada tiga tim. Tim pertama untuk menggali informasi target melalui media sosial, ada tim yang menjalin hubungan emosional dengan target, dan tim pengintaian," ungkap Jubun.

Menariknya, Jubun memastikan masing-masing tim tidak kenal satu sama lain.

Hal ini demi menjaga kerahasiaan klien serta menghindari pengkhianatan.

Dari ribuan kasus yang sudah ditangani, 85 persen kasus tersebut adalah urusan rumah tangga.

Selebihnya, seperti penipuan, orang hilang, hingga mencari informasi untuk kebutuhan partai politik.

"85 persen itu adalah case rumah tangga. Karena kita melihat perkembangan media sosial. Itu, tingkat perselingkuhan semakin tinggi. Kalau zaman dulu, orang bisa affair karena bertemu teman kerja di kantor. Kalau di dunia maya kan beda," ungkap Jubun.

Ketika ditanya siapa klien atau target operasi yang sering ditangani, Jubun menutup rapat dan enggan memberitahu.

Namun, ia memberikan bocoran tentang rata-rata pekerjaan kliennya.

Baca Juga: Inara Rusli Ngaku Dimaki-maki Ibunda Virgoun Gara-gara Hal Ini, Eva Manurung Beri Pembelaan: Dia Nangis Masih Saya Peluk

"Kebanyakan ibu rumah tangga (IRT). Tapi ada yang artis, pejabat publik, figur publik, tokoh agama, petinggi partai politik, itu ada," ucap Jubun.

Jubun tidak menampik bahwa klien yang datang kepadanya adalah seseorang dengan kondisi ekonomi menengah ke atas.

Sebab, bayaran untuk seorang detektif swasta terbilang tidak murah.

"Sekitar Rp15 juta, R 30 juta, Rp40 juta, Rp60 juta, hingga Rp80 juta. Kenapa angkanya berbeda?" ujar Jubun.

"Seperti artis atau figur publik, ketika pasangannya selingkuh, kan perginya ke Singapura atau Amerika Serikat dan tinggal di penthouse atau apartemen private,"lanjutnya.

Oleh karena itu, bayaran detektif swasta bervariasi dan tergantung target operasi atau dinamika di lapangan.

"Tapi kalau secara umum, Rp 15 juta hingga Rp 20 juta," imbuh Jubun.

Sejauh ini, Jubun menikmati profesi ini dan sangat senang menjalani kehidupan sehari-hari untuk membantu orang lain yang tengah kesulitan. (*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Kompas.com