Praka Jamaludin Gugur Diserang KKB Papua, Padahal Sebentar Lagi Selesai Tugas dan Bertemu Istri yang Baru Saja Dinikahinya, Kakak: Adikku Pemberani!

Minggu, 21 Mei 2023 | 15:13
Kompas.com/Dedi Muhsoni dan Arsip Tribun Papua

Praka Jamaluddin meninggal dunia gugur dalam tugas usai diserang KKB Papua.

Gridhot.ID - Praka Jamaluddin dilaporkan gugur saat bertugas akibat serangan dari KKB Papua.

Dikutip Gridhot dari Tribun Papua, Praka Jamaluddin gugur usai kontak senjata melawan KKB Papua pimpinan Numuk Telenggen.

Praka Jamaluddin gugur setelah ditembak KKB di Sungaii Ilame, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Jumat (19/5/2023).

Praka Jamaluddin ditemukan meninggal dunia tergeletak di Jembatan Sungai Ilame dengan kondisi luka tembak dan luka senjata tajam di kepalanya.

Aparat TNI Polri pun langsung siaga 1 akibat kasus penembakan ini.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Praka Jamaluddin lahir di Pemalang 13 Februari 1990 dan besar di Desa Majakerta bersama lima saudaranya.

Kakak kandung Praka Jamaluddin, Abdullatif mengatakan adiknya ditugaskan ke Provinsi Papua sekitar bulan Maret tahun 2022 atau satu minggu setelah menikah dengan Inandani Trisyafaah.

"Almarhum kembali ditugaskan ke Papua setelah ijin cuti menikah dengan putri, dari gadis kampung sebelah. Jadi sekitar satu mingguan setelah menikah, adikku langsung berangkat lagi ke Papua," katanya.

Di matanya, Praka Jamaluddin merupakan sosok yang tegas dan pemberani.

Hal ini terlihat sejak Praka Jamaludin duduk dibangku SMP.

"Sejak sekolah adikku itu tegas dan pemberani di antaranya teman-teman sebayanya. Bahkan saat lulus sekolah SMA almarhum pergi merantau ke Jakarta dan tidak malu menjadi joki 3 in 1," ungkapnya.

Baca Juga: 5 Weton Paling Berwibawa dan Bijaksana, Ada Jumat Pahing yang Punya Aura Kekuasaan

Dia mengatakan masa tugas Praka Jamaluddin di Papua telah berakhir pada bulan Mei 2023.

Rencananya Praka Jamaludin akan pulang pada Jumat, 2 Juni 2023 mendatang.

Meski begitu, nomor telepon dan WhatsApp yang bisa dipakai oleh adik bungsunya itu sempat tidak aktif selama seminggu sebelum akhirnya dikabarkan gugur saat bertugas.

"Sudah seminggu ini, almarhum tidak bisa dihubungi keluarga melalui teleponya. Biasanya almarhum sering berkomunikasi melalui telepon dengan bapak. Tapi sekarang tidak bisa dihubungi dan meninggalkan kita selamanya," ungkapnya.

Ia mengatakan, almarhum akan dikebumikan di TPU Desa Majakerta malam ini jika jadwal pemulangan jenazah tidak berubah.

"Akan dimakamkan malam ini juga jika jenazah tiba sesuai jadwal, rencananya teman-teman Kopasus juga akan hadir," pungkasnya.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, tribun papua