Gridhot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun, sosok pengusaha besar yang menjadi raja ritel Indonesia ini meninggal dunia mendadak.
Meski sudah lama meninggal dunia, kasus kematiannya sempat menggegerkan banyak pihak.
Sosok yang telah meninggal dunia tersebut adalah Hari Darmawan.
Hari Darmawan sendiri merupakan seorang pengusaha yang menjadi pemilik dari perusahaan Matahari Department Store.
Matahari menjadi peruahaan ritel terbesar di Indonesia berkat beberapa cabang yang melimpah di berbagai sudut Indonesia.
Hal itu yang membuat Hari Darmawan menjadi raja ritel di negeri ini.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, meninggalnya sosok Hari Darmawan sangat mengagetkan dunia bisnis.
Hari Darmawan meninggal bukan karena sakit atau usia yang sudah tua.
Namun meninggalnya bisa dikatakan cukup tragis.
Pengusaha pendiri Matahari Departmen Store ini ditemukan tewas mengambang di aliran sungai Ciliwung, Sabtu (10/3/2018).
Jenazah Hari Darmawan diketahui tersangkut sebuah batu di Sungai Ciliwung.
Baca Juga: 3 Weton yang Bakal Cepat Sukses Jika Jadi Pengusaha, Siapa Saja?
Humas TWM, Teja Purwadi membenarkan kabar tersebut.
"Iya betul beliau meninggal tadi pagi," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com kala itu.
Teja kala itu mengatakan dirinya belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pemilik TWM itu.
"Kalau itu bisa ditanya kepada pihak keluarga saja," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini jasad Hari berada di RSUD Ciawi.
"Iya dibawa ke RSUD Ciawi, sekarang masih di sana," terangnya.
Pihak keluarga waktu itu tidak langsung memberikan keterangan.
Informasi yang beredar jasad Hari ditemukan tewas di Sungai Ciliwung di sekitar Hankam, Cisarua, Sabtu (10/3/2018) pukul 06.30 WIB.
Saat itu belum diketahui penyebab tewasnya Hari Darmawan.
Hari Darmawan terakhir berada di vila miiliknya di Hankam dan menghilang pada Jumat (9/3/2018) pukul 21.30 WIB.
Tim SAR dibantu warga sekitar yang melakukan pencarian menemukan Hari dalam kondisi meninggal dunia pada pukul 06.30 WIB di dekat Hotel Lokawiratama, Cisarua.
Baca Juga: Mengungkap Kelebihan Khodam Ular, Waspada Jangan Sembarangan Menaklukkannya
Beredar kabar Hari dikabarkan jatuh ke Sungai Ciliwung dan hanyut.
Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky menjelaskan jasad Hari ditemukan 100 meter dari lokasi hilangnya almarhum.
"Jenazah Hari Darmawan ditemukan di Kali Ciliwung dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi diduga hilangnya korban," ujar Andi saat dikonfirmasiTribunnewsBogor.com.
Andi mengatakan, jenazah Hari ditemukan pertama kali oleh Deni Sudiana beserta empat orang rekan lainnya yang menyisir kali dengan menggunakan perahu karet sekira pukul 06.30 WIB.
"Mereka menyisir kali dan saat berada di kali antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan saksi melihat sesosok orang dalam keadaan tengkurap dan tersangkut batu kali," jelasnya.
Saat itu jenazah Hari langsung dievakuasi ke kediamannya di TWM Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Dikutip Gridhot dari Tribun Timur, berikut beberapa fakta yang dikumpulkan terkait sosok Hari Darmawan.
1. Dinyatakan Hilang
Sebelumnya, Hari Darmawan sempat dinyatakan menghilang pada pukul 21.00 WIB, Jumat (9/3/2018) ketika dirinya sedang berada di vilanya di Lokawiratama Hankam, Desa Leuwimalang, Cisarua, Kabupaten Bogor.
2. Ditemukan Mengambang di Sungai Ciliwung
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky mengatakan jenazah Hari ditemukan pertama kali oleh Deni Sudiana beserta empat orang rekan lainnya yang menyisir kali dengan menggunakan perahu karet sekira pukul 06.30 WIB.
"Mereka menyisir kali dan saat berada di kali antara Desa Leuwimalang dan Desa Jogjogan saksi melihat sesosok orang dalam keadaan tengkurap dan tersangkut batu kali," jelasnya.
Mendapat informasi kehilangan tersebut, tim SOAR Rafting TWM melakukan pencarian menggunakan perahu karet.
Tim akhirnya menemukan jasad Hari Darmawan di Sungai Ciliwung pada pukul 06.30 WIB, Sabtu (10/3/2018).
Jasad Hari Darmawan terserat arus sekitar 100 meter dari lokasi awal saat dilaporkan kehilangan.
3. Posisi Tubuh Tengkurap
Petugas menemukan jasad Hari Darmawan dalam kondisi tengkurap dan tersangkut di bebatuan sungai.
4. Sungai Ciliwung Meluap
Untuk diketahui, kondisi cuaca pada sore hari kemarin hingga malam hari di kawasan Puncak memang dalam kondisi hujan deras.
Hal itu membuat ketinggian air di aliran Sungai Ciliwung naik.
Terpantau di Bendung Katulampa ketinggian air mencapai angka 160 Cm dengan status Siaga 2 pada sore harinya dan mulai berangsur menurun jelang malam hari.
5. Dibawa ke RSUD Ciawi
Baca Juga: 4 Weton Karismatik yang Mampu Mempengaruhi Orang Lain, Sosoknya Berkepribadian Kuat dan Menarik
saat itu jenazah Hari langsung dievakuasi ke kediamannya di TWM Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Kalau sekarang sudah dibawa ke RSUD Ciawi untuk di Visum Et Reventum," pungkasnya.
6. Keluarganya Pernah Alami Kebangkrutan
Hari Darmawan ternyata meninggalkan cerita inspiratif tentang perjuangannya menggapai prestasi hingga mampu membangun Department Store sebesar Matahari.
Perjuangannya itu dimulai dari kesulitan hidup semasa kecil.
Keluarganya mengalami kebangkrutan usaha pada tahun 1950-an.
Hal tersebut membuat Hari kecil harus berjuang keras untuk menjalankan usaha tersebut dari nol lagi.
7. Merantau ke Jakarta
Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas.
Dia merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
Hingga akhirnya dia menjadi karyawan lalu membuat usaha sendiri dan menjadi besar dan ekspansif.
8. Top, Nikahi anak bos toko
Hari bertemu dan menikahi putri dari pemilik sebuah toko, Anna Janti.
9. Usaha Bermula dari Mertua
Diketahui kala itu Hari membeli toko milik mertuanya seharga Rp 1 juta rupiah dengan cara mencicil.
Toko yang tadinya dibeli dari mertua ia beri nama 'Mickey Mouse'.
Dilansir dari berbagai sumber, toko Mickey Mouse milik Hari Darmawan dan Anna Janti menjual baju impor dan serta baju buatan istrinya dan kemudian diberi merk MM Fashion.
Penjualan dari toko milik Hari Darmawan cukup baik, mereka memiliki konsumen tersendiri.
10. Dari Toko kecil Mickey Mouse menjadi Matahari Department Store
Kala itu, toko miliknya memiliki saingan berat yaitu De Zion yang terletak di sebelah toko mereka.
Toko De Zion memiliki pelanggan tetap yang rata-rata adalah pejabat serta orang kaya.
Sehingga Hari Darmawan berpikir keras bagaimana bisa seperti Toko De Zion.
Kesempatan besar akhirnya terbuka pada Hari Darmawan.
Pada tahun 1968, ia mendengar bahwa pemilik De Zion yang merupakan saingannya sedang mengalami kesulitan keuangan sehingga berniat menjual tokonya tersebut.
Tak lama kemudian Hari Darmawan berhasil membeli toko tersebut, ia mengubah nama toko De Zion yang artinya 'Matahari' menjadi Toko Matahari.
Fokus ke Pusat Wisata
Setelah banyaknya muncul pusat penjualan mirip konsep Matahari miliknya, dia kemudian banting stri.
Pada awal tahun 2000, ia melepas Matahari Department Store dan membangun bisnis yang bertemakan sosial enterpreneur.
Ia lebih berfokus ke bidang sosial dan membangun tempat wisata dengan nama Taman Wisata Matahari yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
Meski sosoknya kini telah tiada, tapi kisah inspiratifnya akan selalu terkenang sepanjang hayat.
(*)