Gridhot.ID - TNI Polri masih terus berusaha menumpas KKB Papua sampai ke akar-akarnya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, dilaporkan Polri telah berhasil menangkap salah satu pimpinan KKB Papua di Yahukimo, Papua Pegunungan.
Polri menangkap terduga pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) berinisial KTH alias PH yang beberapa kali terlibat aksi kejahatan di wilayah hukum Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan, KTH ditangkap jajaran Polres Yahukimo dan tim Damai Cartenz pada Jumat (19/5/2023).
“Pada hari Jumat, 19 Mei 2023, pukul 13.30 WIT, telah diamankan salah satu terduga KKB dengan inisial KTH alias PH,” kata Ramadhan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/5/2023).
Selain itu, TNI bersama Satgas Damai Cartenz juga masih terus berusaha menyisir pedalaman hutan Papua untuk bisa segera membebaskan pilot Susi Air yang disandera Egianus Kogoya.
Di tengah segala operasi tersebut, KKB Papua nampaknya sudah mulai kehilangan tenaga untuk melawan.
Bahkan dilaporkan ada beberapa pentolan yang sudah bertobat dan memilih untuk kembali ke pelukan NKRI.
Kabar baik tersebut datang dari Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Pasalnya dikutip Gridhot dari Tribun Papua, 10 orang anggota dan 3 pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Kabupaten Maybrat menyatakan diri untuk kembali ke pangkuan NKRI.
Belasan orang itu diterima diterima langsung Danrem 181/Praja Vira Tama (PVT) Sorong, Brigjen TNI Juniras Lumbantoruan.
Juniras Lumbantoruan mengatakan, organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) tidak terdaftar di Kesbangpol.
"Jadi mereka ini datang dengan kerendahan hati. Mereka datang dengan kesadaran diri mereka. Ada tiga sektor, yaitu sektor Aimas, sektor Tikimana Aifat Timur Jauh, dan sektor Siwa Aifat Timur," ungkap Juniras di Makorem, Senin (23/5/2023).
Ia menegaskan, 10 anggota beserta pimpinan KNPB Maybrat resmi mengundurkan diri dari organisasi tersebut dan ingin membangun negeri bersama dengan pemda.
"Mereka sadar selama ini tergabung dalam organisasi terlarang, dan menghambat pembangunan di Maybrat," tuturnya.
"Kami juga sudah sepakat untuk membantu seupaya kami untuk kemajuan adik-adik ini. Karena mereka juga punya masa depan, baik mereka sendiri maupun keluarganya," katanya.
Juniras menyampaikan terima kasih kepada mereka yang memilih bergabung kembali ke NKRI dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan.
"Mereka juga sudah sepakat bersama-sama dengan TNI-Polri untuk menciptakan kedamaian di Kabupaten Maybrat. Dari ketiga pimpinan sudah berjanji akan memanggil teman-temannya yang lain untuk kembali bergabung ke NKRI," ujar Juniras.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Maybrat Fernando Solossa mengatakan, sebagai wakil rakyat ia berharap kelompok KNPB yang masih berada di luar untuk menunjukan sifat koperatif dan kembali menyerahkan diri.
"Sehingga ini akan menjadi pertimbangan pimpinan daerah dan juga pimpinan TNI-Polri."
"Jika sudah terlibat dalam berbagai kejadian yang terjadi di Kosor dan Fakario secara gentlemen mari menyerahkan diri karena pemerintah daerah dan didukung oleh TNI-Polri kami tidak akan mundur selangkah pun dalam rangka menjaga keutuhan NKRI karena Maybrat merupakan intergral," tegas Fernando.
(*)