3 Weton Ini Punya Sifat Harmonis, Berpeluang Besar Raih Keberhasilan Menurut Primbon Jawa

Kamis, 25 Mei 2023 | 15:13
Pexels/Alina Vilchenko

Ilustrasi weton dengan sifat harmonis.

GridHot.ID - Weton merupakan hari kelahiran dalam penanggalan Jawa.

Sementara sifat harmonis mengacu pada keadaan yang seimbang, damai, dan serasi antara berbagai elemen atau faktor yang terlibat.

Oleh karena itu, weton yang memiliki sifat harmonis diyakini akan menciptakan keseimbangan dan keserasian dalam hidup.

Weton dengan sifat harminis ini juga diyakini memiliki keberhasilan tinggi dalam setiap aktivitas yang dijalaninya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ulasan tentang 3 weton yang punya sifat harmonis menurut Primbon Jawa.

1. Kamis Pahing

Weton Kamis Pahing sering dikaitkan dengan sifat yang harmonis dan sosial.

Orang dengan weton ini cenderung memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, mampu bekerja sama dalam tim, dan membangun keseimbangan dalam hubungan sosial.

Weton ini juga cerdas dan bijaksana. Mereka memiliki kemampuan analitis serta bijaksana dalam menghadapi masalah.

2. Senin Pon

Senin Pon punya sifat yang harmonis dan seimbang.

Baca Juga: 5 Weton yang Dianggap Bawa Keberuntungan Karena Memberikan Positif Vibes, Konon Fisik dan Mentalnya Juga Tangguh

Mereka mampu menjaga keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan, baik itu dalam hubungan sosial, pekerjaan, maupun spiritualitas.

Orang dengan weton Senin Pon juga penyayang dan perhatian terhadap orang lain.

Orang dengan weton ini merupakan sosok yang peduli.

3. Sabtu Pon

Weton Sabtu Poon dianggap memiliki sifat yang harmonis.

Orang dengan weton ini diyakini memiliki energi yang kuat dan sering dianggap cocok melaksanakan aktivitas yang memerlukan keberanian dan kekuatan.

Itulah 3 weton dengan sifat harmonis menurut Primbon Jawa. Akan tetapi, Penting untuk diingat bahwa keyakinan dan interpretasi terkait weton harmonis berbeda-beda di antara individu.

Ada yang sangat memperhatikan weton dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sementara ada juga yang menganggapnya sebagai tradisi atau panduan umum.

(Artikel ini dibuat dengan batuan AI)

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah