Mulut Dilakban Kepala Ditutup Kain, Ibunda Anggota DPR RI Bambang Hermanto Dianiaya Secara Brutal oleh ART hingga Meninggal

Sabtu, 27 Mei 2023 | 14:13
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Hermanto (baju putih), menangis saat menggotong jenazah ibundanya, Hj Casinih (62), yang meninggal dunia secara tidak wajar, Jumat (26/5/2023).

GridHot.ID - Anggota DPR RI Bambang Hermanto tengah berduka kehilangan ibunda tercinta untuk selama-lamanya.

Ibunda Bambang Hermanto, Iin Casinih diketahui telah dibunuh oleh ART-nya sendiri.

Pelaku pembunuhan Casinih (62), kini telah ditangkap polisi.

Seperti dikutip dari Serambinews, Casinih sebelumnya ditemukan tak bernyawa di rumahnya, di Blok Kedongdong, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (25/5/2023).

Iin menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh asisten rumah tangganya berinisial T.

Saat ditemukan jasad Iin Casinih dalam kondisi tangan dan kaki terikat kain, mulut dilakban, serta kepala ditutup kain.

Belakangan diketahui kasus pembunuhan Iin Casinih bermotif sakit hati.

Kepada polisi, pelaku T mengaku dirinya kerap dimarahi korban sehingga nekat menganiaya ibunda anggota DPR RI itu hingga meninggal dunia.

Namun benarkah pembunuhan ini hanya dilatarbelakangi motif sakit hati?

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait motif sebenarnya dalam kasus pembunuhan ini.

Berikut fakta-fakta terkait kasus pembunuhan ibu anggota DPR RI Bambang Hermanto, awal mula penemuan jasad korban hingga sosok pelaku T.

Baca Juga: Orang yang Pertama Kali Temukan Potongan Tubuh Manusia di Solo Sampai Tak Bisa Tidur, Polisi: Teringat Kepala Manusia

Awal Mula Penemuan Jasad Korban

(Istimewa)
(Istimewa)

Ibu anggota DPR dari Fraksi Golkar Bambang Hermanto, Iin Casinih ditemukan meninggal dunia dengan tak wajar di Kabupaten Indramayu, Kamis (25/5/2023).

Penemuan jasad Iin Casinih berawal saat anak korban, Adam Bachtiar, adik Bambang sempat kesulitan menghubungi ibunya.

Karena khawatir Adam kemudian mengecek rumah ibunya tersebut pada Kamis malam.

Saat akan masuk, pintu rumah terkunci dan lampu dalam kondisi mati.

Setelah beberapa kali diketuk, ia tak mendapat jawaban dari ibunya.

Karena curiga, ia memanggil Johana (42), pembantu di Rumah Aspirasi Bambang Hermanto.

Keduanya kemudian membuka paksa jendela rumah tersebut.

Sosok Pelaku

Pelaku pembunuhan Iin Casinih ternyata asisten rumah tangga (ART) berinisial T (43).

T diketahui baru bekerja di rumah Iin Casinih kurang lebih dua bulan.

Baca Juga: Ditemukan Terlentang Bersimbah Darah, Istri Nekat Habisi Nyawa Suami, Anak Pelaku Justru Minum Racun Sampai Tewas

Sebagai ART, T sehari-hari bekerja membantu korban.

Polisi bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian dan memeriksa enam saksi hingga akhirnya pelaku pembunuhan tersebut menjurus kepada tersangka T.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, polisi berhasil menangkap pelakunya yang berinisial T.

Dikutip dari Tribunnews, pelaku ditangkap di Bandung saat melarikan diri.

Tak ada perlawanan dari pelaku saat ditangkap polisi.

"Kurang dari 24 jam tepatnya hari ini pukul 11.00 WIB, kami dari tim gabungan Ditreskrimsus Polda Jabar dan Satreskrim Polres Indramayu berhasil mengamankan tersangka T," kata Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, Jumat (25/5/2023).

Menurut Fahri pelaku merupakan seorang pembantu di rumah korban.

"Jadi T ini adalah orang yang biasa disuruh untuk bersih-bersih di dalam rumah korban," ujar Fahri.

Baca Juga: Nasib Mahasiwa Semester 4 Tersangka Pembunuh Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Ahmad Nashir Di-DO Kampus, Polisi Ungkap Fakta Ini

Motif Korban

Peristiwa pembunuhan tersebut disebut polisi dilatarbelakangi sakit hati pelaku terhadap korban.

"Motifnya dari keterangan awal itu sakit hati, penyebabnya belum tahu. Tapi pemeriksaan awal itu karena sakit hati," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Ibrahim Tompo melalui sambungan telepon, Jumat (26/5/2023).

Saat ini, pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Indramayu.

"Masih didalami," katanya.

Berdasarkan informasi pelaku sakit hati karena kerap dimarahi korban.

Dia mengaku kerap dimarahi saat sedang bekerja hingga emosi dan akhirnya menganiaya korban hingga meninggal dunia.

Pembunuhan tersebut menurut pengakuan T kepada polisi dilakkan pada Rabu (24/5/2023).

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber tribunnews, Serambinews.com