5 Weton yang Tak Suka Banyak Omong Menurut Primbon Jawa, Cenderung Pendiam dan Jarang Bicara

Minggu, 28 Mei 2023 | 08:13
Pexels/Andrew Neel

Ilustrasi weton yang tak suka banyak omong.

GridHot.ID - Ada beberapa alasan mengapa seseorang tak suka banyak omong.

Setiap orang memiliki keunikan dan preferensi masing-masing dalam hal komunikasi.

Beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa seseorang tak suka banyak omong.

Ada yang memang punya sifat introvert dan ada juga yang memang malu untuk berbicara di depan orang lain.

Menurut primbon Jawa, berikut adalah 5 weton yang tidak suka banyak omong:

Weton "Pon"

Terjadi ketika hari Senin bertepatan dengan pasaran Pahing.

Orang yang lahir pada weton ini cenderung pendiam dan jarang banyak bicara.

Weton "Pahing"

Terjadi ketika hari Kamis bertepatan dengan pasaran Pahing.

Individu yang lahir pada weton ini cenderung lebih introvert dan tidak suka berbicara terlalu banyak.

Baca Juga: 5 Weton Paling Percaya Diri, Ada Minggu Pahing yang Punya Hasrat Kuat Capai Kesuksesan

Weton "Legi"

Terjadi ketika hari Selasa bertepatan dengan pasaran Legi.

Orang yang memiliki weton ini cenderung lebih tenang dan tidak terlalu suka mengeluarkan banyak kata-kata.

Weton "Kliwon"

Terjadi ketika hari Jumat bertepatan dengan pasaran Kliwon.

Weton ini dikaitkan dengan sifat spiritual dan introspektif.

Meskipun tidak secara khusus berarti tidak suka berbicara, individu yang lahir pada weton ini mungkin lebih memilih untuk mempertimbangkan kata-katanya sebelum berbicara.

Weton "Wage"

Terjadi ketika hari Rabu bertepatan dengan pasaran Wage.

Orang yang lahir pada weton ini cenderung lebih pendiam dan jarang melontarkan kata-kata secara ceroboh.

Harap dicatat bahwa kepercayaan tentang sifat manusia berdasarkan weton dalam primbon Jawa merupakan aspek budaya yang tidak memiliki dasar ilmiah.

Baca Juga: 6 Weton Ini Terkenal Punya Sifat yang Tenang, Emosi Stabil, Tak Mudah Terpengaruh Keadaan

Ini hanya merupakan interpretasi tradisional yang berdasarkan pada kepercayaan lokal.

Sebagian artikel ini menggunakan Chatgpt (AI).

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis