GridHot.ID - KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya belum mau membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang mereka sandera sejak 7 Februari 2023.
Dalam sebuah video, tampak Philip dikelilingi oleh sejumah pria diduga anggota KKB.
Philip mengaku diancam akan ditembak oleh KKB.
"Mereka (KKB) mengatakan akan menembak saya," kata Philip dalam video itu, dikutip dari Antara News.
KKB, lanjut Philip dalam video itu, memberikan tenggat waktu dua bulan bagi negara untuk berdialog dengan kelompok mereka.
Merenspons ancaman KKB itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya akan terus berupaya menyelamatkan sang pilot.
"Kita tidak bisa menjelaskan secara detail taktik strategi kita, tentunya kita berusaha untuk menyelamatkan," ujar Laksamana Yudo Margono usai menghadiri Rapat Koordinasi Sinergisitas Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Politik dan Keamanan untuk Menyukseskan Pemilu 2024 di Kuningan, Jakarta, Senin (29/5/2023), dilansir dari Kompas TV.
Yudo mengatakan proses penyelamatan dilakukan secara hati-hati agar tak menimbulkan korban jiwa.
"Tetap berusaha menyelamatkan pilot dengan tidak menimbulkan korban jiwa baik dari masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, melansir Kompas.com, Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen menduga KKB pimpinan Egianus Kogoya suatu saat bakal bergerak ke Distrik Kenyam.
Oleh karena itu, dia meminta jajarannya meningkatkan kewaspadaan.
"Cepat atau lambat mereka akan ke Kenyam, karena di situ (Kenyam) pusat logistik mereka, saya sudah perintahkan kepada seluruh personel Polres Nduga untuk meningkatkan kewaspadaan," kata Rio melalui sambungan telepon, Senin (29/5/2023).
Dugaan itu membuat Rio dan personelnya telah melakukan antisipasi dengan membuat sistem keamanan kota.
Antisipasi dilakukan untuk mewaspadai risiko gangguan yang ditimbulkan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Saya bersama Danyon 514 sudah membuat sistem keamanan kota jadi kami tahu harus melakukan apa di saat salah satu pos diseranf. Patroli juga akan kami tingkatkan," katanya. B
Polisi juga mewaspadai senjata yang dimiliki oleh kelompok tersebut dari video dan foto yang baru-baru saja beredar.
"Kalau dari foto itu minimal senjata api yang mereka pegang ada 22 pucuk, itu yang kita waspadai," ujar dia.
Dari beberapa kasus penembakan, diketahui kelompok mereka memiliki senjata api jenis GLM dan minimi. (*)