GridHot.ID - Saudari kembar Rihana Rihani menjadi buron alias masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian lantaran diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah reseller iPhone dengan kerugian mencapai puluhan miliar rupiah.
Kasus penipuan yang dilakukan Rihana Rihani itu sudah terdengar oleh para tetangga.
Melansir TribunJakarta.com, salah seorang tetangga di bekas kontrakan Rihana Rihani di Jalan Ara II, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengungkap sosok dua saudara kembar itu.
Disebutkan oleh tentangga, kembar Rihana Rihani sempat menjadi sosok yang membuatnya kagum sekaligus hormat.
Kekagumannya ini bermula ketika ia menghadiri sebuah pengajian, dan mendapati si kembar Rihana Rihani menjadi qari (orang yang melantunkan ayat suci Al-Qur'an).
"Iya sayang banget ya, tahu juga dari orang-orang sini katanya mereka nipu," kata tetangga yang enggan disebut namanya tersebut, Rabu (7/6/2023).
"Dulu mah ada saya datang hajatan ya ada ngajinya kan, nah itu mereka qari nya," bebernya.
"Ngajinya merdu banget, enak. Anaknya juga cakep dua-duanya, pakaiannya tertutup, soleha," timpal ia lagi.
Namun kini, kekagumannya terhadap si kembar sudah tak lagi ada, sejak ia mendengar kasus penipuan yang menjerat keduanya.
"Gak nyangka aja bisa viral gitu, apalagi kasus penipuan ya," tuturnya.
Untuk informasi, Rihana Rihani merupakan pelaku penipuan reseller iPhone yang tengah viral di sosial media.
Korbannya yang cukup banyak itu bahkan hingga membuat akun Instagram dengan nama @kasusiphonesikembar, yang berisi unggahan tentang data-data penipuannya.
Tidak main-main, jumlah kerugian yang dialami para korbannya ini bila ditotal mencapai angka Rp35 miliar kurang lebih.
Saudari kembar ini pun dilaporkan di sejumlah tempat, yang di antaranya Polres Metro Jakarta Selatan, Polres Tangerang Selatan, hingga Polda Metro Jaya.
Saat ini, keberadaan keduanya tidak diketahui dan tengah diburu pihak kepolisian.
Ancaman ke Korban
Meski sedang diburu pihak kepolisian terkait keberadaannya, ternyata si kembar Rihana Rihani masih membalas pesan yang dikirim korbannya melalui aplikasi Whatsapp.
Untuk informasi, Rihana Rihani merupakan buronan kepolisian. Mereka diduga melakukan penipuan terhadap sejumlah reseller iPhone, hingga kerugiannya mencapai angka puluhan miliar rupiah.
Salah seorang korbannya, Vicky Fachreza, mengatakan, hingga saat ini Rihani masih membalas pesan yang dikirimkan.
Bahkan, ia menjanjikan akan mengembalikan uang Vicky dan korban yang lain, pada tanggal 8 Juni 2023 pekan ini.
Bahkan, ia juga mengancam akan melapor balik para reseller yang telah memviralkannya di media sosial Twitter hingga Instagram.
"Si Rihani dan Rihana itu kalau di Whatsapp masih ngerespon, lucunya gitu dan masih menebar janji ke saya dan korban lainnya," kata Vicky lewat sambungan telepon pada TribunJakarta, Selasa (6/6/2023).
"Bahkan ada statement dia akan merefund ke istri saya di tanggal 8 Juni 2023 nanti, tapi dia bilangnya lewat korban lainnya," sambungnya lagi.
Lebih lanjut, Vicky mengatakan Rihani juga mengancam akan melaporkan balik ia bersama yang lainnya.
"Mau laporin balik karena sudah viralin dia dan segala macam," ungkapnya.
Sebelumnya, Vicky juga bercerita penipuan yang dialaminya ini terjadi sejak tahun 2021 silam.
Awal mulanya, istri Vicky mendapat informasi dari kerabatnya, bahwa ia baru saja membeli handphone yang cukup murah dari Rihani.
Teman istri Vicky dan Rihani ini satu tempat kerja di Kementerian Perdagangan.
"Kronologi awalnya istri saya punya teman yang satu kantor sama Rihani, saat itu di Kementerian Perdagangan. Jadi dulu Rihani ini bekerja di Kemendag," kata Vicky.
"Pada bulan Mei 2021 teman istri saya ini infoin kalau dia baru beli handphone dari Rihani, harganya lebih murah dibandingkan kita beli langsung di store," sambungnya.
Vicky mengatakan iPhone yang dijual Rihani ini resmi dan bergaransi, dan masih bersegel.
Kemudian, istri Vicky pun tertarik dan memesan satu unit iPhone 12 Pro dengan sistem pre order selama dua dua pekan.
"Kenapa kami tertarik, karena teman istri saya ini sudah beli dan handphonenya datang, makanya istri saya beli juga saat itu satu unit untuk pemakaian pribadi istri saya,” ungkapnya.
Istri Vicky pun membeli iPhone 12 Pro dengan harga Rp15,5 juta. Saat itu ia mengaku harga di store resmi masih sekira Rp 17 juta.
"Kami gak tahu waktu itu gimana ceritanya dia bisa jual murah gitu, apa dia bisa ke distributor langsung atau gimana," ucap Vicky.
"Kami juga gak sempat nanya kenapa bisa murah, karena berpikirnya dia kerja di Kemendag mungkin ada kaitannya ya, saya sepolos itu. Saya mikirnya dia orang kemendag dan teman istri saya beli hpnya ada garansi resmi," timpalnya.
Singkat cerita, handphone yang dinantikan pun tiba, bahkan dalam kurun waktu kurang dari dua pekan.
Vicky bilang ia dan istrinya pun segera menemui Rihani, untuk mengecek langsung Iphone tersebut.
"Kami gak mau handphonenya dikirim, jadi ambil langsung biar bisa cek segala macam. Saya cek ternyata benar handphone itu bersegel, garansi Era Jaya, dan kami cek Imeinya tembus di Kemenperin," bebernya.
Pertemuan ini lah yang menjadi awal mula terjadinya penipuan tersebut.
Rihani menawarkan Vicky dan istrinya untuk ikut menjual handphone dengan iming-iming keuntungan.
Vicky yang percaya pun mengiyakan tawaran menjadi reseller. Ia berpikir bahwa keuntungan dari penjualan bisa menjadi tambahan pemasukannya.
"Kami pikir yaudah lumayan buat tambah-tambahan, saya dan istri juga karyawan swasta biasa kan," bebernya.
Sebulan berselang, Vicky pun memulai bisnisnya menjadi reseller produk Apple yang utamanya Iphone.
Sistem penjualannya adalah Rihani memberikan daftar stok barang yang bisa dipesan kepada Vicky dan reseller lainnya.
"Nah setelah itu kita coba jualin. si Rihani ini ngasih list harga handphone yang bisa dijual, jadi gak semua produknya bisa dijual. Misalnya iPhone 12 pro yang 128 GB saja yang dijual, atau misal kalau lagi ada Macbook misalnya Macbook tipe Air saja. Jadi gak semua produk Apple bisa dijual," imbuhnya.
Kendati demikian, Vicky pun memulai bisnisnya menjadi reseller dan mulai memesan sejumlah barang.
"Transaksi awal itu di bulan Juni tahun 2021, berjalan lancar terima orderan dan seterusnya makin ramai pesanan kita. Dari Juni kami pesan dikirim, Juli, Agustus, September, Oktober, pesanan kami clear semua," jelasnya.
Total, ada 600 unit produk Apple yang dipesan Vicky dan istrinya dalam kurun waktu Juni-Oktober 2021.
"Kurang lebih dari yang kami pesan itu ada 600 unit ya ada iPhone, Macbook, Airpods juga, produk Apple semua dan garansinya resmi Indonesia semua," ujar Vicky.
Masuk ke bulan Maret 2022, Vicky mengatakan jumlah pesanannya kepada Rihani mulai menurun.
Bukan tanpa sebab ia memesan lebih sedikit jumlah barang yang tersedia. Pasalnya, barang yang dipesan sejak bulan Oktober 2021 belum sepenuhnya datang.
"Nah di November itu pesanan kan masih terus masuk sampai Maret 2022 kami masih terus pesan ke Rihani karena pengiriman dari dia ini ada yang masih delay," tutur Vicky.
"Akhirnya saya putus di bulan Maret 2022 pesanan kita gak banyak, gak sampai 50 unit lah dan kita hold dulu gak pesan dulu karena semuanya belum terkirim bahkan di bulan November masih banyak banget itu," sambung ia lagi.
Total, ada 435 unit barang yang belum dikirim Rihani. Padahal, Vicky sudah lunas membayar seluruhnya.
"Nah itu kurang lebih ada 435 unit total dari November sampai Maret 2022, dan itu saya hitung total rupiahnya itu Rp5,8 miliar lebih," bilangnya.
Sejak saat itu, Rihani pun mulai berjanji mengembalikan uang milik Vicky dan korban yang lainnya yang tak kunjung terealisasi hingga saat ini. (*)