GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Kabar duka datang dari blantika musik Bali.
Pasalnya, seorang penyanyi di Kota Dewata itu meninggal dalam sebuah kecelakaan maut.
Melansir tribun seleb, dukacita sedang melingkupi blantika musik di Bali. Seorang penyanyi tewas kecelakaan, ucapan dukacita mengalir di kanal YouTube video klipnya, Senin (3/10/2016).
Ni Wayan Purnami (28), artis pendatang baru dalam blantika musik Bali meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan maut di simpang tiga Selukat, Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu (1/10/2016) lalu.
Padahal awal tahun 2016 lagunya berjudul Saput Baru hits di Bali.
Lagu berbahasa daerah ini menjadi lagu yang populer lantaran irama lagu yang asyik didengar selain itu dua vokalisnya juga memiliki suara yang merdu.
Vokalis perempuan yakni Ni Wayan Purnami dengan nama artisnya Gek Amy Narayan menunjukkan kemampuan berolah vokal yang mumpuni pada lagu tersebut.
Gek Amy seperti dikutip dari Tribun Bali tewas di jalur tengkorak.
Berbagai ucapan dukacita mengalir di kanal YouTube Tembang Dewaa Bali pada postingan lagu Saput Baru.
Berikut beberapa ucapan dukacita yang ditulis di postingan YouTube tersebut.
Ayu YanWirti: Amor reng ancitya
Putra Kumala: amor ring acintya Amy Narayan semoga mendapat tempat yg terbaik disisiNYA
I Gede Suandita Putra: Amor ring acintya, dumogi molihang genah sane rahayu,,,
Komang Riska: Turut menundukkan Kepala/turut berduka Semoga karyanya di slalu dikenang
Sang Ayu Putu: Amoring Acintya.. Semoga mndaptkan tempat yg terbaik disisi TUHAN
Apel Bagus: dumogi amor ring acintya, taler keluarga sareng para sahabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan kesabaran tak terbatas.
Dilansir dari tribun-bali.com, Ni Wayan Purnami (28), artis pendatang baru dalam blantika musik Bali meregang nyawa setelah terlibat kecalakaan maut di simpang tiga Selukat, Desa Keramas, Blahbatuh, Gianyar, Bali pada Sabtu (1/10/2016) dua hari lalu.
Nyawa wanita yang akrab disapa Gek Amy Narayan dalam dunia hiburan ini tak tertolong lagi di jalur tengkorak.
Ucapan bela sungkawa mengalir deras di sebuah akun Facebook yang memposting sejumlah foto kondisi memilukan sang biduan.
“Amor ring Acintya Gek Amy dumogi polih genah sane becik”, begitu tulis akun atas nama Tuady Putu mendoakan.
Doa senada juga ditulis oleh ratusan netizen lainnya berharap artis asal Rendang, Karangasem itu mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan.
Kapolres Gianyar, AKBP Waluya menuturkan, penembang lagu Saput Baru yang berduet dengan penyayi Guna Swara tersebut dibonceng oleh pria bernama I Wayan Lastra (30) dengan mengendarai Honda Scoopy berwarna merah bernomor polisi DK 7320 KA.
Saat itu, Gek Amy bersama Latra datang dari arah utara atau dari arah Desa Keramas menuju Bypass Ida Bagus Mantra.
Setibanya di wilayah simpang tiga Selukat, mereka menyeberang ke arah selatan.
Namun tak disadari, dari arah barat atau Denpasar, melaju Yamaha Vixion hitam bernomor polisi DK 7462 EE yang dikendarai I Wayan Putu Wardana (24) bersama I Komang Medi Asmara (21).
Maut ada di sana, kecelakaan tak bisa dihindari.
Dua sepeda motor ini beradu. Suara benturannya terdengar keras memekakkan telinga.
Para pengendara lainnya berhenti setelah mengetahui kejadian nahas tersebut.
Mereka yang melihat bahkan sampai menjerit histeris.
Sang penyanyi, mengalami luka parah pada bagian kepala.
Darah segar mengucur tak henti dari kedua telinga dan hidungnya.
Ia tergelatak tak berdaya. Warga mencoba memberikan pertolongan.
Gek Amy yang sudah tak berdaya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanjiwani Gianyar.
Namun, napas terkahirnya terembus saat perjalanan.
“Korban meninggal dunia saat itu dilarikan ke RSU Sanjiwani” ujar AKBP Waluya.
Sementara itu, Lastra asal Desa Ped, Nusa Penida ini mengalami luka pada bagian lengan serta luka robek pada kaki kanan.
Korban lainnya yaitu pengendara Vixion, I Wayan Putu Wardana menderita patah tulang pergelangan tangan kiri dan kanan serta pendarahan pada otak.
Kini ia masih dirawat di RSUP Sanglah.
Kemudian, I Komang Medi yang dibonceng oleh Wardana hanya mengalami luka lecet pada pergelangan tangan kirinya.
AKBP Waluya menduga, kecelakaan maut itu terjadi karena pengendara motor Scoopy tidak melihat situasi kendaraan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
“Sepeda motor Scoopy datang dari arah utara ke selatan, setibanya di wilayah simpang tiga Selukat, pengendara menyebrang ke arah selatan. Nah dari arah barat ke timur datang motor DK 7462 EE sehingga kecelakaan tidak terelakan” paparnya.
“Jadi diduga pengendara Scoopy tanpa melihat situasi aman saat menyeberang jalan ke arah selatan sehingga mengakibatkan kecelakaan” tambahnya. (*)