GridHot.ID - Pemuda berusia 27 tahun, Muhammad Fajri, memiliki berat badan nyaris 300 kg.
Fajri yang tinggal di Pandurenan, Karang Tengah, Tangerang, disebut warga mengalami obesitas sejak 11 tahun.
Dilansir dariTribun Jateng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) UPT Ciledug Kota Tangerang bersama tenaga gabungan telah melakukan evakuasi terhadap Fajri ke RSUD Kota Tangerang padaKamis (8/6/2023).
Evakuasi dilakukan menggunakan forklift.
"Awalnya yang angkat pria tersebut adalah para petugas, tapi ternyata enggak keangkat," kata Kepala UPT BPBD Ciledug, Mulyadi.
"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift untuk bongkar pintunya agar bisa lewat. Mengangkatnya juga menggunakan forklift untuk dinaikkan ke mobil losbak dan dievakuasi langsung ke RSUD Kota Tangerang," lanjutnya.
Melansir Kompas TV, Fajri kemudian dievakuasi dari RSUD Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada Jumat (9/6/2023) menggunakan truk dinas BPBD Kota Tangerang lantaran tidak bisa diangkut dengan menggunakan ambulance.
Proses pemindahan pasien dari tempat perawatan menuju kendaran berlangsung dramatis, dua alat forklip pun digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tubuh Fajri.
Proses pemindahan pasien dari tempat perawatan menuju kendaran berlangsung dramatis, dua alat forklip pun digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tubuh pasien.
Evakuasi tersebut melibatkan anggota Damkar Jakarta Pusat, Damkar Tangerang, Basarnas, hingga sejumlah perawat dari RSCM.
"Dari Basarnas 10 orang, dari Damkar Jakarta Pusat ada 9 orang, kemudian dari Damkar Tangerang 6 orang, kemudian dibantu sama PUPR dan dari security RSCM dan perawat serta dokter," kata Petugas Damkar Jakarta Pusat, Kasno dalam laporan jurnalis KompasTV Eka Marlupy.
Saat dilakukan proses evakuasi, para petugas harus hati-hati mengingat kaki kanan Fajri dalam kondisi membengkak karena luka akibat pernah kecelakaan.
Ruas lorong rumah sakit yang kecil hingga melewati tangga jalan juga menjadi salah satu kendala saat evakuasi. Namun setelah satu jam, Fajri akhirnya naik truk yang telah disediakan.
Pihak RSCM mengatakan, usai membaca rekam medis dari RSUD Tangerang, nantinya akan dibentuk tim dokter mulai dari spesialis gizi hingga penyakit dalam untuk membantu menyembuhkan Fajri.
"Saat ini pasien dalam kondisi stabil masih dalam pemeriksaan awal tim medis dan perawat," kata dokter RSCM dr. Septo Sulistio.
Tirah baring jadi penyebab berat badan Fajri naik drastis
Melansir Tribun Jabar, berat bada Fajri diketahui naik drastis selama 8 bulan, yakni dari 120 kg menjadi 280 kg.
Menurut Direktur Utama RSUD Kota Tangerang Taty Damayanty, berat badan Fajri mulai meningkat selama delapan bulan tirah baring di rumah.
"Sebelum delapan bulan itu dia (MF) obesitas berat badannya sampai 120 kg. Terjadi peningkatan itu di delapan bulan belakangan, dari 120 kg sampai naik 280 kg," ucap Taty, Sabtu (10/6/2023).
Diberitakan Kompas.com,Taty mengatakan, tirah baring yang dilakukan Fajri juga menyebabkan luka di kaki kanannya menjadi infeksi.
Meski demikian, Taty mengatakan, hasil laboratorium terhadap kondisi luka di kaki Fajri menunjukkan hasil yang bagus. Sebab, ia tak mengidap diabetes.
"Hasil lab-nya bagus, normal, tidak ada (diabetes) dilihat dari hasil pemeriksaan lab. Tapi, memang masih ada keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya," kata Taty.
Taty kemudian mengungkap penyebab Fajri mengidap obesitas.
Menurut dia, kasus obesitas Fajri disebabkan kalori dalam tubuh yang terlalu banyak, sedangkan pasien bersangkutan tak melakukan aktivitas saat tirah baring.
Dengan begitu, kalori di dalam tubuh Fajri akhirnya menjadi lemak.
Lantas, apa itu sebenarnya tirah baring?
Melansir Alodokter, Tirah baring dalam istilah kedokteran adalah perawatan kedokteran yang membutuhkan berbaringnya pasien di tempat tidur untuk jangka waktu yang berkesinambungan dan tidak melakukan tindakan diluar dari berbaring.
Biasanya dilakukan pada kondisi medis tertentu yang mengalami sakit parah, sekarat atau memerlukan berbaring untuk menghindari komplikasi penyakit/kondisi tertentu yang lebih buruk.
Tirah baring biasanya diperuntukan untuk pasien yang mendapatkan perawatan di rumah atau di rumah sakit jika tidak memungkinkan perawatan di rumah.
Tirah baring sering dikondisikan untuk pasien dengan:
- Kehamilan dengan resiko tinggi perdarahan.
- Riwayat abortus pada kehamilan sebelumnya dan mengalami kehamilan yang lemah.
- Penyakit jantung parah.
- Penyakit gout akut yang parah.
- Patah tulang pinggul.
- Stroke.
- dll.
Namun tirah baring yang lama bisa menimbulkan komplikasi lain seperti:
- Ulkus dekubitum jika berbaring lama tanpa berubah posisi.
- Radang paru.
(*)