GridHot.ID - Belum lama ini, video yang menujukkan sekelompok siswa SD berada di Jepang viral di media sosial.
Para siswa yang diketahui berasal dari SD Muhammadiyah 4 Surabaya ini sempat dikira sedang melakukan study tour.
"Aslinya mereka lagi study banding ke Osaka Jepang. Dari Sd muhammadiyah 4 surabaya. Tadi sempet ngobrol sama pak kepala sekolahnya," tulis pengunggah video, akun TikTok @hendra_adityaa.
Hingga Selasa (13/6/2023) siang, video tersebut telah dilihat lebih dari 7 juta kali.
Kemudian, disukai lebih dari 700 ribu pengguna.
Beragam respons pun disampaikan warganet di kolom komentar.
"Ngeri, aku dulu paling jauh ke Bali," tulis sin.
"Lah, gue yang gak pernah study tour nyimak," tulis Fauzi.
"Aku di Mars," tulis akun izana kurokawa
Melansir Kompas.com, kepala sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Edy Susanto, angkat bicara soal video tersebut.
Edy Susanto membenarkan perihal kunjungan murid-muridnya ke Jepang. Bahkan, dia ikut menemani para murid tersebut.
"Iya betul, itu tempatnya di video kalau enggak salah di mal," kata Edy, ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (12/6/2023).
Edy mengungkapkan, ada 12 murid yang berkunjung ke Jepang dalam rangka program study exchange 2023 dengan biaya Rp38 Juta.
"Yang ke Jepang ini 12 anak, kelas 4, 5,dan 6, tidak semua anak berangkat karena memang berbiaya Rp 38 juta," ujar dia.
Belasan siswa tersebut berangkat dari Bandara Internasional Juanda Surabaya ke Jepang, pada Sabtu (3/6/2023).
Kemudian kembali tiba di Kota Pahlawan, Minggu (11/6/2023).
"Berangkat pagi kumpul di bandara pukul 05.30 WIB berangkatnya sekitar pukul 08.00 WIB, itu hari Sabtu tanggal 3 Juni. Pulang pukul 18.00 WIB tiba di Bandara Juanda T2," ucapnya.
Edy mengatakan, para murid tersebut berjalan-jalan di kawasan Osaka, Jepang, setelah melakukan kunjungan sekolah di Mito Aiko Elementary School di Tokyo dan Takagama.
"Anak-anak kami belajar bersama dengan siswa di Jepang sana, kalau yang Takagama dua hari, di Mito Aiko itu satu hari," jelasnya.
Tak hanya mengunjungi sekolah dan mal, para siswa juga mendatangi tempat wisata lainnya, seperti museum, kastil, dan kuil ketika berada di Jepang.
Edy sendiri tak mempermasalahkan beredarnya video tersebut di media sosial.
Sebab, menurutnya, hal itu bukan sesuatu yang negatif bagi masyarakat yang menyaksikan.
"Saya berharap anak-anak itu bisa disiplin, tertib, belajar mengantre, warga Jepang juga ramah lingkungan, anak-anak di sana juga diajari mandiri," tutupnya.
(*)