Gridhot.ID - Biodata Prananda Prabowo sering dicari-cari banyak orang.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, Prananda Prabowo merupakan putra Megawati Soekarnoputri yang selalu tampil di belakang layar.
Meski tak sementereng Puan Maharani, Prananda Prabowo diketahui menjadi otak di balik berbagai pergerakan besar Megawati dan PDIP.
Bahkan yang terbaru, Prananda Prabowo menjadi salah satu sosok yang membuat kopiah Ganjar Pranowo tidak menggunakan pin Bung Karno.
Prananda Prabowo berdiskusi dengan Megawati Soekarnoputri untuk tidak menyematkan pin bergambar Bung Karno karena kopiah hitam yang dipakai Ganjar sudah menjadi lambang identitas kepribadian nasional.
Kopiah tanpa pin tersebut disebut-sebut sudah merepresentasikan seluruh ide, gagasan, cita-cita perjuangan Bung Karno selama ini.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, jika dibandingkan dengan Puan Maharani, Prananda memang jarang terlihat di depan publik. Keduanya merupakan anak dari Megawati.
Prananda diketahui lebih banyak berada di belakang layar. Akan tetapi, dalam berbagai kesempatan ia beberapa kali terlihat mendampingi Mega.
Seperti apa profilnya?
Muhammad Prananda Prabowo lahir pada 23 April 1970.
Ia adalah puta kedua Megawati dari suami pertamanya, Letnan Satu Penerbang Surindro Supjarso.
Prananda selama ini dikenal sebagai ideolog dan peminat teknologi komunikasi dan informasi.
Kiprah Prananda di politik
Prananda pertama kali muncul di publik saat Megawati mengajaknya dalam konferensi pers bersama sang adik, Puan Maharani, menjelang pembukaan Kongres III PDI-P 2010 di Bali.
Namanya semakin dikenal saat Mega mengumumkan namanya masuk dalam struktur kepengurusan PDI-P periode 2015-2020.
Ia diberi mandat sebagai Ketua DPP PDI-P Bidang Ekonomi Kreatif.
Sebelumnya, Pranana juga pernah menjadi Kepala Ruang Penghendali dan Analisa Situasi di PDI-P.
Selama ini, Prananda adalah konseptor pidato politik Megawati.
Salah satu pidato Megawati yang mendapat banyak pujian dari berbagai pihak adalah pidato Pembukaan Kongres III PDI-P tahun 2010. Saat itu, Prananda menyisipkan penggalan nasihat dari "Kitab Bhagawad Gita": karmanye vadhikaraste ma phaleshu kada chana ke dalam pidato Mega.
Artinya, kerjakan seluruh kewajibanmu dengan sungguh-sungguh tanpa menghitung untung-rugi.
Oleh sejumlah kaum Marhaen, Prananda ini dianggap sebagai salah satu pewaris trah Soekarno.
Bahkan, ia pernah didaulat sebagai keturunan ideologis Bung Karno yang paling tepat menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Ia juga dinilai memiliki potensi yang cukup besar.
Cara pengorganisasiannya sangat detail.
Orangnya memang tidak menonjol, tetapi dekat dengan siapa pun.
Kiprah di Kesenian
Selain aktif di dunia politik, cucu Bung Karno ini juga memiliki ketertarikan tinggi di bidang musik. Penyuka aliran musik cadas ini dikenal piawai dalam bermain bass.
Karakter permainan bassnya banyak dipengaruhi oleh gaya bermain Steve Harris, bassis Iron Maiden, yang menjadi band idolanya. band cadas asal Inggris yang menjadi idolanya.
Keprihatinannya yang mendalam atas semakin pudarnya rasa nasionalisme di kalangan anak muda mendorongnya untuk membentuk sebuah grup band bernama Rodinda yang merupakan singkatan dari Romantika, Dinamika, Dialektika.
Ini adalah prinsip-prinsip revolusi yang sering diucapkan Bung Karno.
Prananda berharap Rodinda bisa menjadi medium dalam menyampaikan pesan-pesan nasionalisme kepada kaum muda.
(*)