Gridhot.ID - Masyarakat Jawa tentu sudah tak asing dengan ramalan weton dalam primbon Jawa.
Weton dalam primbon Jawa biasanya dijadikan rujukan untuk meramalkan beberapa hal, seperti peruntungan rezeki dan juga watak seseorang.
Percaya atau tidak, menurut primbon Jawa ada beberapa weton yang diprediksi punya peruntungan buruk lantaran akan melarat hingga akhir hayat.
Sekalipun sudah bekerja keras, pemilik weton ini sering kali terjerat utang.
Bisa dibilang, weton-weton ini selama hidup akan susah mencapai kestabilan finansial.
Daripada penasaran, berikut ulasan 4 weton yang diprediksi melarat hingga akhir hayat menurut primbon Jawa.
Rabu Kliwon
Weton pertama yang akan melarat hingga akhir hayat yaitu Rabu Kliwon. Ini lantaran mereka jatuh pada naungan lebu katiup angin.
Di mana mereka selalu memiliki rezeki yang penuh dengan cobaan.
Selain itu, mereka juga termasuk weton yang susah dalam mengatur keuangan dan lebih mendahulukan keinginan dibandingkan kebutuhan.
Meski sudah kerja keras, seringkali weton ini terjerat utang yang menumpuk. Inilah yang membuat Rabu Kliwon memiliki keberuntungan kurang bagus.
Minggu Pon
Selanjutnya, weton yang diprediksi melarat hingga akhir hayat yaitu Minggu Pon. Mereka dikenal sebagai weton yang paling boros.
Weton ini tak pernah berpikir panjang ketika memiliki uang sehingga membuat mereka berujung pada utang.
Sebab, weton Minggu Pon akan langsung membelikan barang yang diinginkannya tanpa pikir panjang.
Selasa Legi
Meski kerja keras bagai kuda, weton Selasa Legi sering terlilit utang. Hal ini karena mereka diprediksi sebagai weton yang mudah melarat.
Weton ini dikenal cukup pandai dalam ilmu pendidikan dan di sekolah mereka sangatlah cemerlang.
Namun lambat laun, kehidupan mereka menjadi biasa saja terutama saat membina rumah tangga.
Uang dan rezeki yang dimilikinya cenderung cepat habis.
Selain itu, mereka juga berpotensi akan mengalami musibah dalam hidupnya.
Senin Pahing
Senin Pahing diprediksi sebagai weton yang mudah melarat karena kebiasaannya yang tidak bisa mengatur keuangan.
Sekalinya punya uang, mereka kerap membeli sesuatu yang tidak penting.
Meskipun telah berkerja keras, mereka sering kehabisan uang sebelum waktunya dan berujung pada utang.
Perlu diingat, ulasan ini hanyalah sebuah ramalan yang belum terbukti kebenarannya.
Anda boleh percaya, boleh juga tidak, karena semua kembali kepada pribadi masing-masing.
(*)