Rp5 Miliar Tabungan Murid Tak Bisa Cair, Ternyata Dipinjam Guru Tapi Angsuran Macet, Bupati: Kebanyakan Sudah Pensiun

Selasa, 20 Juni 2023 | 17:42
Arsip istimewa Tribun Jabar

Tabungan para murid di Pangandaran tak bisa dikembalikan sekolah gara-gara koperasinya kolpas angsuran para guru macet.

Gridhot.ID - Geger di Pangandaran tabungan para murid SD tak dikembalikan pihak sekolah.

Tabungan para murid tersebut ternyata mencapai miliaran Rupiah.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, kasus ini sampai ditangani sendiri oleh sang Bupati Pangandaran, Jawa Barat, Jeje Wiradinata.

Sebelumnya dilaporkan ada 17 siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Kondangjajar yang menabung sebanyak Rp112.576.000 namun belum dikembalikan hingga kini.

Pihak Bupati sampai membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini.

Bahkan setelah diselidiki, ternyata uang yang belum dikembalikan ke para murid mencapai miliaran Rupiah.

Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, para orangtua murid harus bersabar karena uang tabungan murid tersebut tak akan bisa dikembalikan dalam waktu singkat.

Apalagi banyak peminjam yang berasal dari guru, tapi sudah pensiun.

Angka uang tabungan murid yang macet di sekolah mencapai Rp 5 miliar itu disebutkan oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

"Itu total seluruhnya dari beberapa sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi. Kalau di Kecamatan lain cukup jalan lah. Artinya, cukup lancar," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di Setda Pangandaran, Senin (19/6/2023) siang.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi persoalan uang tabungan murid kelas 6 belum dikembalikan pihak sekolah.

Baca Juga: 3 Weton Ini Beruntung yang Sering Dijauhkan dari Masalah Besar, Hidupnya Enteng Mudah Bahagia

"Yaitu, akibat Pandemi Covid-19 tahun kemarin dan adanya sistem penggajian PNS guru dengan sistem digital," katanya.

Dari beberapa sekolah di Kecamatan Cijulang dan Kecamatan Parigi ada yang setengah lancar, ada yang tidak lancar dan ada yang macet sekali.

Di Kecamatan Cijulang, macetnya itu banyak yang berada di guru dan ada juga yang di koperasi.

"Tapi, di Kecamatan Parigi, sekitar 99 persen berada di koperasi. Sementara saat berada di koperasi, itu disimpan pinjamkan dan akhirnya macet. Yang meminjam, itu anggota koperasi yang kebanyakan guru yang sudah pensiun," ucap Jeje.

Selain itu, ada juga guru yang langsung meminjam uang tabungan murid di sekolah tempat mereka bekerja.

"Semua itu, kita akan selesaikan masalahnya. Tadi waktu rapat, tiga koperasi sudah siap menjual aset," ujarnya.

Kalau soal menutup tidaknya terhadap utang uang tabungan tersebut, menurutnya itu tergantung harga asetnya sendiri.

Tapi, itu sebenarnya solusi terakhir kalau memang yang bersangkutan (peminjam) tidak bisa melunasi utang uang tabungan tersebut.

"Untuk target, ini secepatnya. Saya, per dua Minggu akan mengontrol tim khusus ini," kata Jeje.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber Kompas.com, Tribun Jabar