GridHot.ID - Asap keluar dari kuburan tentu bukan hal yang lazim.
Siapa pun yang melihatnya pasti akan terkejut, bahkan ketakutan.
Melansir artikel eva.vn yang tayang pada 21 Juni 2023, pria bermarga Ton yang berasal dari Distrik Chongyang, Kota Hamning, Provinsi Hubei, China, mengaku pernah melihat asap mengepul dari makam leluhurnya pada 2018 lalu.
Saat itu, Ton sedang bekerja di ladang.
Tiba-tiba, Ton melihat kuburan leluhurnya yang berada di gunung dipenuhi asap berwarna biru yang misterius.
Ton mengatakan, leluhurnya itu dulu merupakan orang cukup kaya dan berkuasa. Mereka pindah ke daerah pegunungan terpencil hingga akhir hayatnya karena perang dan beberapa alasan lainnya.
Ketika melihat asap mengepul dari makan leluhurnya, Ton awalnya berpikir nenek moyangnya itu akan bangkit. Hal itu tentu saja merupakan keberuntungan luar biasa. Itu bisa membantu keturunannya makmur dalam bisnis.
Ton pun kemudian pulang ke rumah. Ia memberitahu keluarganya tentang kuburan berasap itu.
Keesokan harinya, Ton dan keluarganya mengunjugi makam leluhur tersebut.
Mereka memeriksa kuburan itu dengan hati-hati sampai akhirnya mereka menemukan bahwa asap biru yang keluar dari kuburan leluhur tak ada hubungannya dengan fenomena supranatural sama sekali.
Ton menemukan 4 sampai 5 lubang besar di samping kuburan leluhurnya. Ia lantas melapor ke polisi.
Baca Juga: Kenapa Mayat Para Penumpang Kapal Selam Wisata Titanic yang Meledak di Bawah Laut Tidak Mengapung?
Saat polisi tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan dengan seksama, mereka yakin bahwa lubang tersebut disebabkan oleh bahan peledak. Hal yang juga jadi penyebab munculnya asap biru.
Meski begitu, polisi percaya bahwa bahan peledak itu tidak digunakan untuk menargetkan makam. Mereka yakin ada sesuatu di bawahnya.
Jadi, mereka menghubungi arkeolog untuk membantu.
Ketika arkeolog datang, mereka menemukan fakta bahwa di bawah kuburan leluhur keluarga Ton terdapat sebuah makam kuno.
Bahan peledak itu digunakan perampok makam untuk membuka jalan ke kuburan kuno itu.
Para arkeolog lantas meminta untuk memblokade seluruh gunung agar makam kuno tidak dilanggar dan dirusak.
Melalui pemeriksaan dan penggalian, para ahli mengatakan bahwa makam kuno tersebut berasal dari Dinasti Song, 800-900 tahun yang lalu.
Sayangnya, nilai arkeologis makam kuno itu kini telah berkurang lantaran perampok telah mengambil hampir semua artefak di dalamnya. Diketahui yang tersisa hanya beberapa relik yang rusak berat.
Ton merasa geram dengan ulah perampok yang menggali dan mencuri artefak dari makam kuno.
Ia pun meminta pihak berwajib dapat menindak pelaku kejahatan tersebut agar tidak terulang lagi di masa depan. (*)