Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sempat Unggah Video yang Bikin Merinding, Penyanyi Rock yang Berhijrah Ini Meninggal Dunia

Sabtu, 01 Juli 2023 | 16:13
Arsip istimewa Banjarmasin Post

Hari Moekti meninggal dunia

GridHot.ID - Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Belantika musik tanah air berduka.

Pasalnya, mantan penyanyi rock ini meninggal dunia.

Dilansir dari Serambinews.com, mantan penyanyi rock Hari Moekti, yang bernama asli Hariyadi Wibowo, meninggal dunia pada Minggu (24/6/2018) pukul 20.49 WIB di Cimahi, Jawa Barat.

Kabar duka itu disampaikan oleh vokalis sekaligus pengacara Kadri Mohamad melalui akun Facebook miliknya.

"Inna lillahi wa innailaihi rojiun. Harry Moekti teman duet saya di MAKARA Band. Semoga dilapangkan jalannya ke surga," tulis Kadri pada akun Facebook-nya, yang dikutip oleh Kompas.com pada Minggu malam.

Adik Hari Moekti, Moekti Chandra, juga menyampaikan kabar duka itu melalui pesan berantai yang juga sampai ke grup whatsapp para wartawan.

"Asslamaualaikum wrwb. Telah meninggal dunia jam 20.49 hari ini kakak tercinta, sahabat pejuang, pendakwah pemberani hariyadi wibowo HARI MOEKTI doa nya, semoga arwah kakanda pejuang diterima disisi Allah SWT," tulis Moekti.

Hari Moekti lahir di Cimahi pada 25 Maret 1957. Ia menjadi vokalis grup rock Jakarta, Makara Band, dari 1982 hingga 1985. Setelah itu, sebagai vokalis, ia bergabung dalam grup Krakatau sejak 1985 dan band Adegan pada 1991, sebelum kemudian memutuskan untuk mendalami agama. Nyanyian-nyanyiannya yang populer adalah "Lintas Melawai", "Ada Kamu", dan "Satu Kata".

Melansir pos-kupang.com, dikutip dari akun Instagramnya, @harimoekti sebelum meninggal dunia, dia sempat memposting sebuah video ceramahnya tentang hijrah dan tobat.

Video itu dipostingnya pada Minggu (24/6/2018).

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Sakit di Perutnya Tak Kunjung Hilang, Penyanyi Legendaris Ini Meninggal Dunia Usai Jatuh di Kamar Mandi

Di video itu, dia mengatakan dia merasa sangat beruntung bisa berhijrah dan bertobat.

Seperti diketahui sebelumnya, dia meninggalkan dunia hiburan yang telah membesarkan namanya, memilih bertobat lalu menjadi pendakwah.

“Untung jadi pendakwah. Kalau balik lagi rasanya bakal rugi besar,” ungkapnya.

Postingannya ini dipenuhi ucapan duka oleh warganet.

Mereka turut mendoakannya agar husnul khatimah dan diampuni segala dosanya.

Dikutip dari Wikipedia, Harry Moekti atau Harry Mukti (lahir diCimahi, 25 Maret 1957; umur 61 tahun) adalah mantan rocker Indonesia yang sekarang menjadi dai.

Penyanyi dengan nama asli Hariadi Wibowo ini berubah namanya menjadi Harry Moekti ketika banyak yang menanyakan dirinya Harry yang mana dan yang dijawab Harry yang kakaknya Moekti, jadilah dia dipanggil Harry Moekti.

Sejak kecil hingga menamatkan studinya di SMA, hari-hari Hari Moekti dihabiskan di Cimahi dan Bandung.

Kemudian sebagai anak tentara, Harry mengikuti orang tuanya yang pindah tugas ke Semarang.

Di kota Semarang Harry pernah menjadi room boy di Hotel Patra Jasa Semarang selama satu tahun.

Dari kota Semarang pula karier Hari Moekti dalam bidang musik dimulai.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Menyesal Tak Temani Suami di Detik-detik Terakhirnya, Artis Cantik Ini Pilu Diberi Kabar Duka Saat Syuting

Harry dan beberapa kawannya membentuk grup band Darodox (dari bahasa jawa yang berarti nderedeg atau gemetar).

Tahun 1980 sesudah ayahnya meninggal, Harry kembali ke Bandung.

Di Bandung, Harry bergabung dengan Orbit band, Primas band bersama Tommy Kasmiri, kemudian New Bloodly band.

Perjalanan musik Harry kemudian dilanjutkan di kota Jakarta dengan bergabung bersama Makara dari tahun 1982 sampai tahun 1985.

Namun ketika Harry melakukan rekaman solo grup ini bubar.

Suatu hal yang dianggap mengangkat kariernya adalah ketika bergabung dengan Krakatau pada tahun 1985.

Beberapa rekaman Harry Moekti yang meledak di pasaran antara lain adalah Lintas Melawai pada tahun 1987, Ada Kamu, Aku Suka Kamu Suka dan Satu Kata bersama grup band Adegan.

Selama kariernya Harry telah membuat tujuh album rekaman, albumnya yang terakhir adalah Di Sini.

Album terakhir itu dibuat ketika Harry mulai menekuni agama Islam lebih mendalam, sehingga Hari tidak melakukan promosi dengan mengadakan show seperti yang dilakukan setiap penyanyi ketika albumnya muncul.

Akibatnya album terakhir itu kurang laku di pasaran.

Dunia yang dekat petualangan alam adalah dunia Harry yang lainnya ketika masih menjadi penyanyi.

Baca Juga: Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun, Sempat Kejang-kejang dan Gigit Lidahnya, Artis Pemeran Oma di Cinta Fitri Ini Meninggal Dunia Saat Syuting

Ia sempat membuat klub panjat tebing di Sukabumi, juga menjadi anggota SAR, aktif dalam olahraga Arung Jeram (search and Rescue) kemudian mengikuti kursus terjun payung di Australia.

Semua itu dilakukannya dari tahun 1990 sampai 1996.(*)

Tag

Editor : Desy Kurniasari

Sumber Pos-Kupang.com, Serambinews.com