Pria 52 Tahun Nekat Potong Mr.P Pakai Pisau Dapur gegara Dengar Bisikan Aneh, Disebut Masih Bisa Pipis dengan Baik

Kamis, 13 Juli 2023 | 14:13
Unsplash/Gabriel Meinert

Ilustrasi potong penis

GridHot.ID - Seorang pria yang tidak disebutkan namanya memotong penis atau alat kelaminnya sendiri lalu membuangnya ke toilet.

Pria yang diketahui berusia 52 tahun tersebut memotong penisnya menggunakan pisau dapur.

Pria tersebut didiagnosis menderita Skizofrenia, yaitu gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

Melansir Daily Star pada Rabu (12/7/2023), menurut laporan yang diterbitkan di Journal of Clinical and Medical Case Reports, pria yang tidak disebutkan identitasnya itu sudah lama berhenti minum obat untuk kondisi gangguan jiwanya tersebut.

Seorang profesional di dunia medis mengatakan bahwa pria tersebut tidak memiliki niat bunuh diri.

Namun suara-suara di kepalanya terus menyuruhnya untuk memotong penisnya jika tidak ingin menghadapi konsekuensi mengerikan.

Pria itu pun diduga menuruti suara-suara tersebut lalu memotong penisnya.

Setelah memotong penis, pria itu tak langsung ke rumah sakit untuk mencari pertolongan sampai 16 jam lamanya.

Dalam jurnal tersebut, dokter melaporkan bahwa kulit skrotumnya copot dari akar penis. Pria itu segera dibawa ke ruang operasi untuk dibersihkan lukanya.

Pria itu dipulangkan tujuh hari kemudian. Namun, ia tetap menjalani rawat jalan secara rutin.

Petugas medis mengatakan, pemeriksaan 20 hari setelah operasi menunjukkan tunggul (penis) pria itu sembuh dengan baik.

Baca Juga: Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Disebut Ada Banyak Racun di Paru-parunya, Selebgram Bali Ini Meninggal Dunia, Keluarga Bongkar Penyebabnya

Terlepas dari cedera yang mengerikan, pria itu melaporkan bahwa tidak ada komplikasi lain. Pria itu bisa buang air kecil dengan baik.

Di sisi lain, petugas medis yang turut menulis kasus di jurnal tersebut mengungkapkan bahwa amputasi penis yang dilakukan sendiri dikenal sebagai sindrom klingsor. Ini merupakan kondisi langka dari menyakiti diri sendiri secara fisik yang berasal dari anomali psikologis.

"Ini tidak hanya muncul sebagai keadaan darurat bedah tetapi juga berpotensi memperburuk tekanan psikologis pasien dan tantangan perawatan diri," tulis penulis dalam jurnal.

Sindrom klingsor pertama kali dicatat dalam literatur medis pada 1990-an dan sejak itu jarang didokumentasikan, dengan kurang dari 30 laporan resmi.

Pasien yang melakukan tindakan seperti itu biasanya mengidap gangguan kejiwaan, halusinasi, atau penyalahgunaan narkoba.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber Daily Star