Ritual di Danau Quarry Bogor pada Malam Jumat Berujung Maut, 3 Pemuda Tewas Tenggelam, Kakak Korban: Gelap di Sana

Minggu, 16 Juli 2023 | 14:13
TRIBUN BOGOR

Ritual pengobatan alternatif di Danau Quarry, Kampung Nunggaherang, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, memakan tiga korban jiwa.

GridHot.ID - Ritual pengobatan alternatif di Danau Quarry, Kampung Nunggaherang, Desa Tegalega, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, memakan tiga korban jiwa.

Ritual yang dilakukan pada malam Jumat tersebut membuat nyawa tiga pemuda melayang. Ketiganyamerupakanwarga Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, berinisialMDP atau David (20), B (25), dan C (25),

Melansir TribunnewsBogor.com, Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman mengatakan petaka itu terjadi pada Kamis (13/7/2023) malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Saat itu, korban David mengikuti ritual pengobatan spiritual oleh seseorang berinisial N (50) di Danau Quarry.

Di daerah itu, N juga biasa disebut sebagai dukun pengobatan alternatif. Ia membuka praktik pengobatan di rumahnya.

David datang bersama sang ayah, saudara, dan teman-temannya.Jika ditotal, sekitar tujuh orang mendatangi orang pintar yang diketahui berinsial N tersebut.

"Jadi bapaknya (David) datang minta diobati, pengobatannya itu ya harus dimandikan. Karena yang berobat ini punya penyakit, sakit kejiwaan. Yang sakit cuman satu atas nama David ini," ujar dia.

Ritual pengobatan dilakukan dengan menenggelamkan David sebanyak tujuh kali ke dalam danau.

Tubuh dan kepala David dipegang, direndam, lalu diangkat sampai tujuh kali.

Nahas, ketika proses ritual pengobatan itu berlangsung, David berontak dan terpeleset bersama dua orang lainnya.

Baca Juga: Pria Ini Suntikkan Darah Anaknya Sendiri ke Tubuhnya Demi Bisa Awet Muda, Seluruh Ritual Perlu Rogoh Kocek Hampir Rp30 Miliar

"Saat dimandikan, yang memegangi keluarganya dan rekannya. Nah, pas itu dia berontak si pasien ini. Pas berontak itu yang lain kebawa dan kecebur ke danau yang lebih dalam. Karena enggak bisa berenang akhirnya tenggelam semua," bebernya.

Sementara itu, empat orang lainnya yang ikut turun memandikan berhasil menyelamatkan diri. Selanjutnya mereka melaporkan kejadian itu ke warga sekitar.

David dan dua orang lainnya yang tenggelamditemukan tewas pada keesokan harinya setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR gabungan, Jumat (14/7/2023).

Kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya sudah menyita barang bukti pakaian milik korban.

"Ritual pengobatan itu legal atau ilegal, jadi dia di rumah buka praktik. Iya bisa dikatakan seperti itu dukun. Harusnya kan dibawa ke rumah sakit kalau si David ini sakit, tapi malah bawa ke situ. Yang membuat ritual pengobatan ini inisial N (50) warga sini Tegalega," katanya.

Kesaksian kakak korban

Melansir TribunnewsBogor.com, kakak kandung korban B, Jaenudin, mengurai hal-hal yang diketahuinya.

Jaenudin mengatakan, sebelum ritual mandi di Danau Quarry dilaksanakan, Jaenudin bertemu dengan ayah dari MDP atau David.

Karena Jaenudin tahu David akan dibawa berobat ke orang pintar dan membutuhkan bantuan, ia pun ikut hadir pada ritual tersebut.

"Bapaknya kalau ngajak langsung sih engga, cuma bilang katanya butuh orang banyak buat bantu baca sholawat," katanya.

Demi kesembuhan saudaranya, Jaenudin pun tak pikir panjang, langsung saja menyusul ke rumah N, orang yang membuka praktik pengobatan alternatif tersebut di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Bagaimana Cara Memberikan Seserahan kepada Khodam Pelindung?

"Pas saya ke rumah orang itu udah kumpul, terus engga lama langsung berangkat ke danau. Saya engga tau obrolan apa yang diperbincangkan di sana," katanya.

Tanpa menaruh rasa curiga, Jaenudin pun mengikuti rombongan ke Danau Quarry sekira pukul 22.00 WIB, Kamis (13/7/2023).

Setibanya di danau, ritual pun dilakukan.

Kata Jaenudin, ada beberapa rangkaian dalam prosesi ritual yakni mulai dari membakar dupa, dzikir, hingga merendam David di danau.

"Di sana itu awalnya bakar buhur, terus kembang, sesajennya lah, cuma saya kurang tau ada apaan aja, sholawatan terus baru dimandiin," katanya.

Dalam menjalankan ritual, N tak sendiri, tetapi membawa dua orang untuk membantunya.

Prosesi ritual itu pun dilakulan dalam keadaan gelap gulita, hanya bermodalkan senter yang dibawa oleh N.

Seingat Jaenudin, penampilan N saat itu bergaya layaknya seorang yang agamis.

"Gelap di sana (danau), cuma dia (orang yang mengobati) yang bawa senter. Dia kesana pake peci putih terus pake iketan gitu lah (sorban)," pungkasnya.

Setelah segala sesuatunya sudah siap, David pun dimasukkan ke bagian pinggir danau.

Ada yang bertugas memegangi dan ada yang bertugas membacakan sholawat.

Nahas, David dan dua korban lainnya tenggelam dan meninggal dunia.

(*)

Tag

Editor : Siti Nur Qasanah

Sumber TribunnewsBogor.com