Gridhot.ID - Nama Oppenheimer kini sedang menjadi sorotan.
Pasalnya, sedang ada film dengan judul Oppenheimer yang mengisahkan tentang tokoh ternama dengan nama yang sama.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, film Oppenheimer yeng disutradarai oleh Christoper Nolan tersebut mulai tayang di bioskop Indonesia sejak 19 Juli 2023 lalu.
Oppenheimer adalah film biografi, drama dan sejarah yang disutradarai oleh Christopher Nolan.
Christopher Nolan merupakan sutradara yang terkenal menghasilkan sejumlah film box office seperti The Dark Knight, Dunkirk, dan Interstellar.
Mengutip dari laman Universal Pictures, Christopher Nolan kali ini tertarik dengan genre biopik yang mengangkat biografi dari fisikawan teoretis J Robert Oppenheimer.
Nyatanya, banyak fakta unik tentang sosok Oppenheimer di dunia nyata.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, berikut adalah beberapa fakta menarik yang tidak diketahui dari bapak atom tersebut, berdasarkan biografinya yang berjudul "American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer" (Knopf, 2005), yang ditulis Kai Bird dan Martin J. Sherwin.
Orang pertama yang mengusulkan keberadaan hitam Oppenheimer adalah orang yang tidak kenal lelah dan suka mengejar keingintahuan intelektualnya.
Setelah diperkenalkan pada astrofisika oleh temannya Richard Tolman, Oppenheimer mulai menerbitkan makalah tentang objek kosmik berteori yang belum ditemukan.
Makalah itu termasuk perhitungan sifat katai putih dan batas massa teoritis bintang neutron.
Fakta menarik pertama tentang Oppenheimer adalah saat ia dianggap telah meramalkan keberadaan lubang hitam di alam semesta.
Teori itu menjadi prediksi astrofisikanya yang paling menakjubkan pada tahun 1939, ketika ia ikut menulis dengan muridnya Hartland Snyder, makalah berjudul "On Continued Gravitational Contraction."
Makalah tersebut meramalkan bahwa, jauh di kedalaman ruang angkasa, seharusnya ada "bintang sekarat yang tarikan gravitasinya melebihi produksi energinya".
Artikel tersebut mendapat sedikit perhatian pada saat itu tetapi kemudian ditemukan kembali oleh fisikawan yang menyadari bahwa Oppenheimer telah meramalkan keberadaan lubang hitam.
Fakta menarik Einstein menyebut Oppenheimer bodoh
Kecerdasaan Oppenheimer yang luar biasa tidak selalu mengatasi ketidakdewasaan emosional dan kenaifan politiknya.
Fakta menarik dari sosoknya ini terkait perselisihannya dengan Albert Einstein.
Salah satu contohnya adalah perselisihan yang ia alami dengan Albert Einstein selama puncak McCarthy Red Scare atau praktik membuat tuduhan subversi atau pengkhianatan tanpa mempertimbangkan bukti.
Setelah bertemu dengan Einstein di Institute for Advanced Study di Princeton, Oppenheimer berbicara tentang upaya untuk mencabut izin keamanannya.
Einstein menasihati bahwa ia tidak perlu tunduk pada penyelidikan dan pengadilan melelahkan oleh Komisi Energi Atom dan bisa pergi begitu saja.
Tetapi Oppenheimen menjawab bahwa ia akan melakukan lebih banyak kebaikan dalam pemerintahan Washington dan telah memutuskan untuk tetap tinggal dan berjuang.
Itu adalah perjuangan yang sia-sia.
Einstein yang berjalan ke kantornya berkata kepada sekretarisnya 'itulah narr (bahasa Yiddish yang artinya bodoh)'.
Fakta Oppenheimer mencoba racuni profesornya
Oppenheimer menghadapi masa-masa sulit saat belajar untuk gelar dokter fisika di Laboratorium Cavendish di Cambridge, Inggris.
Masalah emosionalnya yang intens dan perasaan terisolasi yang semakin besar mendorongnya ke dalam periode depresi berat.
Penasihat Oppenheimer di Cambridge adalah Patrick Maynard Stuart Blackett, seorang ahli fisika eksperimental yang cerdas dan berbakat yang membuat iri Oppenheimer.
Kegagalan terus-menerus Oppenheimer di lab dan ketidakmampuannya untuk memenangkan persetujuan Blackett membuatnya sangat cemas.
Terdorong oleh kecemburuannya itu, Oppenheimer mungkin telah bertindak terlalu jauh.
Seorang teman lama, Francis Fergusson, mengklaim Oppenheimer pernah mengakui bahwa dia mencampurkan apel dengan bahan kimia berbahaya dan meninggalkannya
Namun, tidak ada bukti kejadian ini dan cucu Oppenheimer, Charles Oppenheimer, membantah bahwa hal ini pernah terjadi.
Oppenhemier dipanggil cengeng
Oppenheimer sangat persuasif dalam suasana santai, tetapi dia memiliki kecenderungan buruk untuk menyerah di bawah tekanan.
Hanya dua bulan setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Oppenheimer bertemu dengan Presiden Harry S. Truman di Oval Office untuk membahas keprihatinannya tentang kemungkinan perang nuklir di masa depan dengan Uni Soviet.
Truman menepis kekhawatiran Oppenheimer, meyakinkan fisikawan itu bahwa Soviet tidak akan pernah mampu mengembangkan bom atom.
Marah karena ketidaktahuan presiden, Oppenheimer meremas tangannya dan berkata dengan suara rendah, "Tuan Presiden, saya merasa tangan saya berdarah", ungkapan yang kemungkinan menggambarkan akan banyaknya korban karena bom atom.
Truman sangat marah dengan ucapan ini, dan segera mengakhiri pertemuan tersebut.
Truman menulis pada tahun 1946 bahwa bapak bom atom adalah seorang "ilmuwan cengeng" yang datang ke kantornya sekitar lima atau enam bulan yang lalu dan menghabiskan sebagian besar waktunya meremas-remas tangannya, serta memberitahunya ada darah di tangannya karena penemuan energi atom.
(*)