GridHot.ID - Seorang wanita bernama Dyah Aristi Kusuma Putri tinggal di rumah tua yang sudah reyot dan tidak layak huni.
Wanita paruh baya itu tinggal sebatang kara di dalam rumah tak layak huni tersebut.
Rumah bernomor E-13 di Jalan Mayang Sari III, RT 014 RW 015 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara kondisinya benar-benar parah.
Mengutip tribunjakarta.com, saat didatangi awak media di kediamannya, Putri sedang asyik bersantai sambil menghisap rokoknya di ruang tamu yang berantakan.
Ada satu kursi berwarna hitam yang menjadi singgasana wanita paruh baya itu.
Di belakang kursi tempatnya berdiam, terdapat tumpukan baju yang berantakan.
Putri dikelilingi barang-barang perintilan yang posisinya sudah tak karuan.
Di awal pertemuan, Putri tampak seperti perempuan normal pada umumnya.
Ia dapat menjawab beberapa pertanyaan ringan seperti nama lengap, usia, hingga kehidupan sehari-harinya.
Namun, ketika ditanya lebih lanjut soal histori kehidupannya sebelum tingga di rumah reyot tersebut, Putri mulai memberikan jawaban yang terdengar luar biasa.
Putri mengaku sudah tinggal sebatang kara di rumah itu selama 3 tahun belakangan.
Sebelum tinggal sendirian di rumah hampir rubuh itu, Putri mengaku pernah menjalani beberapa pekerjaan bonafit, mulai dari model lingerie, legal bank, hingga pemain judi di Las Vegas, Amerika Serikat.
"Ya, saya tinggal sendiri di rumah ini. Dulu 3 tahun yang lalu nyala listriknya, terus tahun kemarin mati lagi, diputus," ucap Putri di lokasi, Minggu (23/7/2023).
"Dulu pernah jadi model, itu kan saya job ya, model baju renang, baju lingerie, terus, ya ke mana-mana kalo ada pemotretan," tuturnya.
Dilansir dari tribunnewsmaker.com, inilah sosok Diah Aristy Kusuma Putri (42), viral tinggal sebatang kara di dalam rumah reyot di Jalan Mayang Sari III, RT 014 RW 015 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Putri betah tinggal di rumah reyot yang hampir rubuh itu meski tanpa listrik.
Selama bertahun-tahun ia hidup sendirian dan diduga depresi setelah ibunya wafat.
Tetangga dekat Putri, Ramlah Harahap (74) mengungkapkan, Putri sekeluarga sudah menempati rumah nomor E-13 itu sejak tahun 1984.
Putri menempati rumah itu berempat bersama sang ayah, ibu, dan seorang pembantu.
Perubahan drastis dari kondisi kejiwaan Putri terlihat setelah ibunya wafat di tahun 2015.
Putri mulai tak mempedulikan kondisi rumahnya sehingga lama kelamaan hancur dimakan zaman.
"Belum lama berapa tahun yang lalu, tahun berapa ya udah hancur, tahun 2015 ibunya meninggal belum (hancur), mungkin mulai 2019 kali ya," ucap Ramlah saat ditemui di lokasi, Minggu (23/7/2023).
Menurut Ramlah, Putri mulai sering melantur semenjak ditinggal mati ibunya selepas tahun 2015.
Putri mulai sering melantur dan membual, sehingga membuat tetangganya makin meyakini wanita itu depresi.
"Pertama masih bagaimana gitu, paling kalo datang, saya tanya, kamu ngapain, dia jawab lagi ngobrol sama bapak, padahal bapaknya sudah nggak ada," ucap Ramlah.
"Itu saya curiga kan, dia bilang bapak di pojok," sambungnya.
Cerita-cerita Putri bahwa dirinya pernah ke luar negeri dan bekerja sebagai model pakaian dalam hingga main judi di Las Vegas, ucap Ramlah, adalah bagian dari ucapan-ucapan melantur.
Ramlah, menegaskan bahwa Putri tidak pernah, semasa hidupnya pengangguran.
"Tidak pernah (ke luar negeri), dari waktu masih ada ibunya juga. Dia dulu ada yang mauin, dia bilang pacarnya orang luar negeri tapi nggak pernah saya lihat," kata Ramlah.
"Dia tidak pernah kerja, dia nganggur. Belum pernah berkeluarga juga," sambung Ramlah.
Adapun berdasarkan pantauan di lokasi, rumah Putri kondisinya benar-benar parah.
Rumah reyot itu hampir rubuh, puing-puing berserakan di sana sini, dari halaman sampai ke belakang.
Atap rumah satu lantai tersebut juga hampir rubuh seutuhnya, hanya tersisa separuh di bagian depannya saja.
Saat didatangi, Putri mempersilakan awak media masuk ke rumahnya yang tak pernah dikunci itu.
Pakaian Putri tampak compang camping, rambutnya seperti sudah tak keramas bertahun-tahun.
Bau menyengat lantas menyeruak, menambah miris kondisi bagian dalam rumah Putri yang tampak porak poranda ibarat habis dibombardir penjajah.
Atap rumah hanya menutupi bagian ruang tamu.
Di sisi lain, dari kamar mandi ke kamar tidur di belakang kondisinya tak beratap alias langsung terpapar sinar matahari.
Terlihat juga dari bagian kamar mandi sampai ke kamar belakang lantainya terbuat dari puing-puing reruntuhan rumah.
Adapun kamar tidur di bagian belakang rumah Putri tanpa pintu dan dipenuhi sebuah kasur lusuh serta sofa tua.
Lain lagi di kamar mandi, yang tak kalah memprihatinkan dari ruangan-ruangan lain di rumah itu.
Kamar mandi rumah Putri terdiri dari sebuah bak mandi yang terisi air keruh serta kloset yang sepenuhnya tertutupi batu besar.
Entah bagaimana Putri mandi dan buang air besar sehari-hari dengan kondisi kamar mandi seburuk itu.
Aliran listrik juga tak dapat ditemui di dalam rumah tersebut, hanya ada bekas pembakaran lilin di ruang tamu rumah.
Ketika awak media masuk ke rumah tersebut, Putri sedang bersantai menghisap rokoknya di ruang tamu yang berantakan di sisi kanan pintu masuk.
Ada satu kursi berwarna hitam yang menjadi singgasana wanita paruh baya itu.
Di belakang kursi tempatnya berdiam, terdapat tumpukan baju yang berantakan.
Putri dikelilingi barang-barang perintilan yang posisinya sudah tak karuan.(*)