GridHot.ID - Diah Risti Kusuma Putri atau Diah Kusuma Putri, wanita yang mengaku mantan model kini hidupnya sangat memprihatinkan.
Ia tinggal di rumah reyot kawasan RT 13/RW 15 Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Kondisi rumahnya pun sebagian sudah runtuh dan tak beratap.
Melansir tribuntrends.com, hidup sebatang kara, Putri mengandalkan belas kasihan warga untuk bertahan hidup.
Putri mengaku dirinya sudah menetap di rumah sederhana tanpa listrik dan air selama bertahun-tahun.
Atas kondisi yang memilukan ini, keseharian Putri diungkap oleh tetangganya di Jalan Mayang Sari, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Seperti apa sosok Putri di mata tetangganya?
Mulanya, kisah Putri viral berkat konten Youtube Irfan Jayani di kanal Bang Brew TV.
Dulu pernah memviralkan sosok Ibu Eny, Irfan Jayani kembali disorot lantaran menyambangi kediaman Mbak Putri.
Kepada Irfan, Mbak Putri sesumbar menceritakan kehidupannya di masa lalu.
Diakui Mbak Putri, ia lahir di Eropa dan biasa hidup berkecukupan sejak dulu.
"Saya lahir di Eropa. Papa dari luar, blasteran, papa mama luar. Jadi perkawinan blasteran semua," kata Mbak Putri dikutip TribunTrends, Senin (24/7/2023).
Rumah Mbak Putri terlihat kotor dan bagian belakangnya tidak lagi memiliki atap.
Kendati demikian Mbak Putri tetap bertahan tinggal di sana dalam kondisi apapun.
Dilansir dari tribunjakarta.com, terkuak kehidupan masa lalu Diah Aristy Kusuma Putri alias Putri (42) yang tinggal di rumah reyot di Jalan Mayang Sari III, RT 014 RW 015 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Ternyata dulu saat masih SMA, Putri menjalani kesehariannya dibantu para asisten rumah tangga (ART) alias pembantu.
Namun kehidupannya kini tampak berubah, Putri yang mengaku mantan model dewasa ini tinggal sebatang kara tanpa listrik.
Putri diduga mengalami depresi setelah ibunya meninggal.
Orang terdekat Putri bernama Ramlah mengatakan, dulu kehidupan Putri tak seperti ini.
Walau hanya tetangga, Ramlah jadi orang yang paling tahu Putri.
Dikutip dari YouTube Ghost Boy TV, Ramlah bercerita kehidupan masa lalu Putri.
"Dia sampai SMA masih diiring-iringi pembantu," kata Ramlah dikutip TribunJakarta.com, Senin (24/7/2023).
"SMA nya kan di situ," sambungnya sambil menunjuk ujung jalan.
Ramlah mengatakan, kehidupan Putri dulu tidak terlalu mewah, tetapi berkecukupan.
"Tidak terlalu mewah, tapi enak lah," sambungnya.
Ramlah juga mengungkap Putri sempat tinggal di Gang Sentiong, Jakarta Pusat sebelum di Koja.
Di sana, Putri bersama pakde dan budenya.
Ramlah pun membongkar profesi pakde Putri yang ternyata mantan anggota DPR.
"Dia dulunya di Sentiong, ikut budenya dosen tuh, terus pakdenya anggota DPR angkatan laut kolonel waktu itu, tapi sudah meninggal," jelas Ramlah.
Sementara bude Putri bekerja sebagai dosen di salah satu kampung di Jakarta.
Dikategorikan ODGJ
Suku Dinas Sosial Jakarta Utara mengkategorikan wanita penghuni rumah reyot yang mengaku pernah jadi model pakaian dalam sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Hasil pendataan Sudinsos Jakarta Utara, Putri dikategorikan ODGJ terlantar.
"Nama Diah Kusuma Putri, klarifikasinya ODGJ terlantar," ucap Kasudin Sosial Jakarta Utara Rizqon Hermawan saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Senin (24/7/2023).
Rizqon menuturkan, pihaknya sudah melakukan kunjungan ke rumah Putri pada Kamis (20/7/2023) silam.
Kunjungan ini menindaklanjuti laporan dari Satpel Sosial Kecamatan Koja tentang adanya PMKS dengan kategori ODGJ terlantar.
"Satgas P3S Posko Permai bersama Kasatpel Kecamatan Koja melakukan home visit ke alamat tersebut," kata Rizqon.
"Sesampainya di lokasi petugas bertemu dengan ibu RT setempat memang benar adanya bahwa ODGJ tersebut tinggal di alamat tersebut sudah lama dan diurus oleh salah satu warga," sambungnya.
Hasil kunjungan petugas Sudinsos Jakut, ditemukan juga laporan bahwa Putri sering mengamuk dan meresahkan masyarakat akhir-akhir ini.
Petugas kemudian memberikan bantuan pelayanan berupa pendampingan untuk merujuk Putri tersebut ke RSKD Duren Sawit dan Panti Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Namun, warga di lokasi disebutkan menolak penjemputan Putri ke panti.
"Menurut keterangan Ibu Ramlah bahwa untuk saat ini masyarakat setempat menolak Bantuan Pelayanan Sosial dari Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dikarenakan PPKS tersebut sudah dibantu oleh pihak Lambaga Masyarakat," tandas Kasudin.(*)