AAB Mahasiswa UI Sebut Sudah Beri Kesempatan MNZ untuk Lawan dan Bunuh Dirinya: Biar Saya Gak Ada Disini

Minggu, 06 Agustus 2023 | 18:13
(KOMPAS.com/M Chaerul Halim)

AAB (23), seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang membunuh juniornya berinisial MNZ (19) hanya menunduk sesaat digiring penyidik di Mapolres Metro Depok pada Sabtu (5/8/2023).

GridHot.ID - Mahasiswa UI membunuh adik tingkatnya karena masalah pinjaman online alias pinjol.

Ya, jerat utang pinjaman online (pinjol) menelan korban lagi.

Kali ini seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) membunuh adik tingkatnya.

Pelakunya adalah mahasiswa Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Budaya, Mahasiswa Universitas Indonesia (UI).

Polisi menyebut pelaku dengan inisial AAB (23).

Sedangkan korban adalah MNZ (19).

Dikutip Gridhot.id dari Tribunjogja.com, polisi mendapatkan informasi jam 10.00 WIB, Jumat (4/8/2023), bahwa ada penemuan mayat di kamar kos.

Ini dia pengakuan mahasiswa UI yang tega habisi nyawa adik kelas buntut iri dan putus asa karena utang.

Nasibnya mengenaskan, MNZ tewas ditusuk di kamar kosnya oleh senior lalu dibungkus plastik.

Sang senior berinisial AAB, bahkan nyaris bunuh diri setelah mendapat balas dendam dari mahasiswa UI tersebut.

((TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma))
((TribunJakarta.com/Dwi Putera Kesuma))

(kiri) Proses penyerahan jenazah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). (kanan) AAB pembunuh Zidan.

Baca Juga: Jasad Juniornya Sudah Dibungkus Plastik Hitam Menyerupai Pocong, AAB Bingung Mau Menguburkan Tak Tau Cara Keluarkan dari Kosan

Mahasiswa UI Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, jurusan Sastra Rusia, MNZ (19) tewas di tangan seniornya sendiri, AAB (23).

MNZ tewas ditikam berulangkali oleh AAB menggunakan pisau lipat di kamar kosnya, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat pada pukul 18.30 WIB, Rabu (2/8/2023).

Tindakan sadis ini terpintas di benak AAB saat pulang kuliah bersama korban.

"Saya tidak ada masalah atau dendam. Saya putus asa aja. Rencana itu muncul pas nganterin korban hari Rabu," kata senior mahasiswa UI.

AAB merasa putus asa karena mengalami kerugian hingga Rp 80 juta dalam investasi online, Crypto.

Ia bahkan memiliki utang pinjaman online atau pinjol sebanyak Rp 15 juta.

"Ke korban Rp 200 ribu," katanya.

Sebenarnya orang tua AAB sudah mengetahui persoalan yang dihadapi sang anak.

"Orang tua bantu, cuma saya mau berusaha menyelesaikan masalah sendiri," katanya.

Saat akan menusuk di dalam kamar kos, korban sempat melawan pelaku.

Bahkan AAB mengaku sengaja memberi kesempatan pada MNZ untuk menghabisi nyawanya juga.

Baca Juga: AAB Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Belajar Cara Menghabisi Nyawa dari YouTube dan Serial Narcos

"Korban juga sempat melawan, saya udah memberi kesempatan untuk korban melawan."

"Saya kasih korban kesempatan untuk bunuh saya juga, biar saya gak ada di sini juga," kata AAB.

Sementara itu Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengatakan pelaku sempat berpikiran mengakhiri hidupnya setelah membunuh mahasiswa UI.

Berdasar pengakuan pelaku, ia mengaku sering merasa didatangi korban.

"Pelaku malah sempat berpikiran untuk bunuh diri karena merasa menyesal, karena dia dikejar bayangan korban," kata Nirwan.

Dikutip dari TribunStyle, pelaku dan korban sebenarnya sama-sama melakukan investasi online Crypto, namun berbeda nasib.

Korban dinilai telah sukses dalam menjalani investasi online tersebut.

Maka itu pelaku menjadikan temannya itu sebagai target pencurian.

Ia berniat menguasai harta korban, mulai dari ATM, MacBook, iPhone hingga uang cash.

Setelah korban tewas, pelaku lantas mengambil semua barang itu.

Pelaku gagal membobol ATM mahasiswa UI karena tak mengetahui PIN.

Baca Juga: Mahasiswa UI yang Bunuh Juniornya Digentayangi, Sebut Korban Ancam Bantai Pelaku di Hadapan Banyak Orang Lewat Mimpi

Sementara barang berharga lainnya justru belum sempat dijual karena pelaku merasa ketakutan atas balas dendam dari korban.

"Belum sempat dijual karena pelaku sejak kejadian itu tiap tertidur langsung mimpi, si korban datang ingin membunuh dia, makanya dia tak ada lagi berpikiran menjual karena dia dikejar bayangin terus," kata AKP Nirwan Pohan.

(*)

Tag

Editor : Septia Gendis

Sumber Tribunjogja.com, Tribunstyle