GridHot.ID - Kabar kasus viral bayi tertukar Bogor masih menjadi sorotan.
Siti Mauliah (37) warga Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor mengalami hal diluar dugaan setelah melahirkan di RS Sentosa.
Ya, bayi yang dilahirkannya tertukar dengan bayi orang lain yang membuatnya masih mencari titik terang hingga saat ini.
Melansir tribunjabar.id, baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kisah bayi tertukar di Bogor.
Terlebih sang ibu baru menyadari bayi yang dirawat bukanlah anak kandungnya setelah satu tahun lamanya.
Fakta tersebut pun dibuktikan setelah sang ibu melakukan tes DNA kepada bayi yang dirawatnya itu.
Berdasarkan hasil tes DNA tersebut, sang bayi dinyatakan bukan anak yang dikandungnya.
Kisah bayi tertukar ini dialami oleh pasangan suami istri Muhammad Tabrani (52) dan Siti Mauliah (37).
Pasangan suam istri asal Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor itu tidak menyangka jika bayi laki-laki yang dirawatnya itu bukan anak kandungnya.
Diduga bayi tertukar ketika berada di rumah sakit saat ia melakukan proses persalinan pada bulan Juni 2022.
"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tahu keberadaan anaknya ada di mana," kata kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho, dikutip dari TribunnewsBogor.com, Jumat (11/8/2023).
Kronologi
Siti Mauliah tidak menyangka bayi laki-laki yang dirawatnya selama satu tahun itu bukan anak kandungnya.
Diketahui, kejadian itu bermula saat Siti Mauliah melahirkan anak laki-laki di Rumah Sakit Sentosa yang berada di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Siti Mauliah melahirkan pada 18 Juli 2022 itu merasa bayinya tertukar dengan anak orang lain.
"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih udah beda secara feeling ketika menyusui," kata kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).
Hal itu semakin menguat saat perawat dari pihak Rumah Sakit Sentosa datang ke rumah Siti Mauliah di Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Perawat tersebut, kata Rusdy Ridho, menanyakan gelang yang menempel pada bayi tersebut.
"Biasanya gelang itu disimpen, ini dikasih, pas diiat gelangnya itu atas nama pasien yang lain," tuturnya.
Pada akhirnya, kecurigaan pasutri itu makin menguat jika bayi yang bersamanya selama setahun itu bukanlah anak kandungnya.
Siti Mauliah dan suaminya itu mencari informasi soal dugaan bayinya tertukar.
Akan tetapi pada saat itu pihak rumah sakit membantah jika telah melakukan kelalaian.
Pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang nama saja yang tertukar.
"Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.
Kemudian, pihak Siti Mauliah pun meminta kepada Rumah Sakit Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.
"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yg ada di bu siti bukan anak dia," terangnya.
Kini, kasus bayi tertukar di Bogor itu sudah dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Kami sudah laporakan juga ke unit PPA Polres Bogor, katanya sampai saat ini masih tahap penyelidikan," kata kuasa hukum Siti Mauliah.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak rumah belum memberikan keterangan.
Dilansir dari tribunnewsbogor.com, Siti Mauliah (37), seorang ibu asal Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, baru sadar bayinya tertukar selama satu tahun.
Namun, saat dirinya hendak menayakan soal kepastian bayi yang tertukar itu, Siti malah dapat pelakuan yang tak enak dari pihak rumah sakit.
Pasalnya, Siti melahirkan di Rumah Sakit Sentosa pada 2022 lalu.
Lalu, Siti menanyakan soal bayi tersebut ke perawat rumah sakit.
Tetapi, suster itu malah membentak Siti.
Bahkan, jawaban suster tersebut tidak jujur.
Siti mengungkapkan bahwa saat itu ia akan mengembalikan gelang yang ditanyakan oleh suster.
Bahkan, sebelumnya tiga suster dari Rumah Sakit Sentosa datang ke rumah Siti untuk mennyakan gelang itu.
Setelah gelang itu ditemukan, Siti berupaya untuk mengembalikannya.
Siti pun langsung ke Rumah Sakit Sentosa.
Namun, bukannya diberi jawaban, sang suster malah membentak Siti saat ditanya soal firasat bayinya yang tertukar.
"Pas ngembaliin gelang (penanda bayi) ke rumah sakit nanya lah disana, ini engga ketukter bayinya, kata suster engga itu cuma ketuker gelang kok dia ngebentaklah," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (10/8/2023).
Bahkan, Siti juga hafal dengan wajah-wajah para suster yang merawat bayinya saat itu.
Selain dibentak, Siti juga kesal dengan suster yang datang ke rumahnya saat itu.
"Satu suster yang buka gelang, dua yang dateng ke rumah. Saya gedek sama suster yang tiga itu kenapa engga jujur," terangnya.
Dari hasil tes DNA pun bayi yang dirawat Siti selama satu tahun itu hasilnya negatif.
Walaupun bukan anak kandungnya, Siti merawatnya dengan penuh kasih sayang, layaknya anak sendiri.
"DNA hasilnya juga seperti itu negatif, bukan anak saya," kata Siti Mauliah.
Sementara itu, pihak Rumah Sakit Sentosa membenarkan bahwa ada pasien yang bayinya tertukar.
Hal itu diungkapkan oleh Juru Bicara RS Sentosa, Gregorius B Djako.
Menurutnya, kasus tersebut terjadi pada tahun lalu.
"Iya benar di kejadian di RS Sentosa, tapi ini sebenarnya kejadian yang terjadi satu tahun lalu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (11/8/2023).
Bahkan, kata Gregorius B Djako, Siti sempat datang ke Rumah Sakit Sentosa untuk menanyakannya.
Namun, saat itu bidan dan perawat tidak ada yang mengetahuinya.
"Dia memang datang menginformasikan ke rumah sakit, tapi ketemunya itu selalu dengan perawat, bidan, jadi bukan manajemen, kami tidak tahu," katanya.
Setelah kejadian itu, pihak Rumah Sakit Sentosa pun langsung berupaya untuk mencarinya.
"Jadi sejak Mei setelah tahu sehari setelah dapat informasi rumah sakit langsung rapat, setelah itu rumah sakit langsung memanggil keluarga ibu Siti dan memeriksa sebagian dokumen pada hari itu, kelahiran hari itu sebenarnya dengan bayi siapa, rumah sakit langsung melakukan upaya itu," bebernya.(*)